Jumat, 29 November 2013
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Lutfi Hasan Ishak Dituntut Penjara 18 Tahun
WM - indosiar.com, Jakarta - (Kamis : 28/11/2013) Mantan
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Lutfi Hasan Ishak, dituntut 18 tahun
penjara dan total denda 1,5 miliar rupiah, dalam sidang kasus kuota
impor daging sapi, di pengadilan tindakpidana korupsi Jakarta Rabu
petang. Selain dituduh menerima suap, Lutfi Hasan juga dijerat dengan
pasal pencucian uang.
Menurut Jaksa Rini Triningsih, Lutfi secara sah dan meyakinkan melakukan dua tindak pidana yang ia tuduhkan itu, secara bersama-sama dengan orang lain. Karena itu, untuk tuduhan menerima suap ia minta Lutfi dihukum 10 tahun penjara dan denda 500 juta rupiah, sedangkan untuk tuduhan pencucian uang hukuman penjara 8 tahun dan denda 1 miliar rupiah, sehingga total hukuman yang pantas buat politisi PKS ini selama 18 tahun penjara dan denda 1,5 miliar rupiah.
Jaksa sangat yakin, berdasarkan bukti yang mereka miliki, Lutfi telah menerima uang, 1,3 miliar rupiah melalui Ahmad Fathonah, dan Dirut PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Lima, sebagai imbalannya mengurus penambahan kuota impor daging di Kementerian Kesehatan, untuk PT Indoguna. Sidang akan dilanjutkan pekan depan dengan mendengarkan pembelaan Lutfi Hasan Ishak. (Tim Liputan/Sup) - Sumber: http://www.indosiar.com/fokus/lutfi-hasan-dituntut-18-tahun-penjara_112478.html
Menurut Jaksa Rini Triningsih, Lutfi secara sah dan meyakinkan melakukan dua tindak pidana yang ia tuduhkan itu, secara bersama-sama dengan orang lain. Karena itu, untuk tuduhan menerima suap ia minta Lutfi dihukum 10 tahun penjara dan denda 500 juta rupiah, sedangkan untuk tuduhan pencucian uang hukuman penjara 8 tahun dan denda 1 miliar rupiah, sehingga total hukuman yang pantas buat politisi PKS ini selama 18 tahun penjara dan denda 1,5 miliar rupiah.
Jaksa sangat yakin, berdasarkan bukti yang mereka miliki, Lutfi telah menerima uang, 1,3 miliar rupiah melalui Ahmad Fathonah, dan Dirut PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Lima, sebagai imbalannya mengurus penambahan kuota impor daging di Kementerian Kesehatan, untuk PT Indoguna. Sidang akan dilanjutkan pekan depan dengan mendengarkan pembelaan Lutfi Hasan Ishak. (Tim Liputan/Sup) - Sumber: http://www.indosiar.com/fokus/lutfi-hasan-dituntut-18-tahun-penjara_112478.html
Caleg PPP Merampok Nasabah Bank untuk Biyaya Kampanye
WM - TRIBUNNEWS.COM – Demi mencari dana untuk kampanye,
calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Musirawas, Indra Kusuma (46),
nekat merampok nasabah bank beberapa daerah di Jawa Timur dan
Yogyakarta. Uang hasil rampokan dikirim ke tim sukses untuk sosialisasi.
Petualangan Indra berakhir setelah polisi memergoki komplotannya sedang
beraksi di Bank BRI Cabang Jombang, Jatim.
Indra warga Dusun II Desa Triwikaton, Kecamatan Tugumulyo, Musirawas dan empat rekannya Bambang Irawan alias Asra (35) asal Lahat, Kelvin Jacky Amora (24) dan Suharlani (36) asal Bengkulu, serta Devin (23) asal Bandar Lampung dibekuk Satreskrim Polres Jombang, Selasa (26/11). Mereka dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha kabur saat dikeler untuk menunjukan barang bukti yang dibuang.
Komplotan penjahat lintas provinsi ini dikuntit polisi setelah menerima laporan dari Kastutik, korban perampokan nasabah BRI Cabang Tuban usai mengambil uang Rp 100 juta pada 11 November lalu.
Polisi memantau pergerakan Indra Cs beraksi di Surabaya, Sidoarjo, Kediri, dan terakhir dibekuk di Jombang. Satu laporan korban perampokan diterima Polres Tuban dari Polda Jogja. Setelah tertangkap, Polres Jombang kemudian menyerahkan kelima tersangka ke Polres Tuban.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti 3 unit sepeda motor, uang tunai Rp 7.450.000, 5 lembar uang dolar, 10 handphone, 11 kartu ATM, dan 1 buah cutter. Uang Rp 7,45 juta itu sisa perampasan Rp 100 juta milik Kastutik, Manajer sekaligus Ketua Koperasi KSP Lohjinawe di Kabupaten Tuban. Para pelaku ini mengaku sudah membaginya. Tiap orang mendapatkan jatah Rp 15 juta.
Empat pelaku mengakui uang itu telah dikirim kepada istri di kampung untuk membiayai kehidupan keluarga. Sedang selebihnya digunakan untuk membiayai perampokan atau perampasan selanjutnya.
Sementara Indra terang-terangan mengaku kalau mengirimkan uang hasil perampokan kepada tim suksesnya di kampung untuk kegiatan kampanye. Dia baru pertama kali ini maju sebagai caleg. Karena itu butuh uang yang sangat besar untuk membiayai promosi dirinya di masyarakat.
“Ya ini uangnya untuk nyaleg, minimal biayanya sampai seratus juta rupiah. Semua dananya ditanggung pribadi. Saya kalau di partai hanya sebagai anggota,” kata Indra kepada SURYA (grup Tribun di Surabaya) saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Tuban atas kasus perampokan itu, Kamis (28/11/2013).
Uang sejumlah itu digunakan untuk membuat dan memasang baliho bergambar dirinya, serta membiayai politik uang untuk memuluskan pencalonannya di Musirawas. "Uang ini saya pakai untuk dana kampanye. Soalnya untuk pencalonan ini, saya harus memakai dana pribadi," kata Indra.
Pantauan Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network), hampir di sepanjang jalan terdapat beberapa baliho besar gambar Indra Kusuma Caleg DPRD Mura. Sedikitnya terdapat 15 titik baliho terpasang di setiap pinggir-pinggir jalan menuju rumahnya dan di jalan lintas Tugumulyo.
Rumah bercat hijau dengan bentuk rumah toko (ruko) miliknya berada di jalan Dusun II. Di depannya terdapat usaha pengisian air galon. Saat Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network) mencoba mengunjungi kediamannya tersebut, tampak sepi hampir tidak ada satupun keluarganya yang terlihat.(men/surya/adrianus adhi) - http://www.tribunnews.com/regional/2013/11/29/cari-biaya-kampanye-alasan-caleg-ppp-merampok-nasabah-bank/
Indra warga Dusun II Desa Triwikaton, Kecamatan Tugumulyo, Musirawas dan empat rekannya Bambang Irawan alias Asra (35) asal Lahat, Kelvin Jacky Amora (24) dan Suharlani (36) asal Bengkulu, serta Devin (23) asal Bandar Lampung dibekuk Satreskrim Polres Jombang, Selasa (26/11). Mereka dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha kabur saat dikeler untuk menunjukan barang bukti yang dibuang.
Komplotan penjahat lintas provinsi ini dikuntit polisi setelah menerima laporan dari Kastutik, korban perampokan nasabah BRI Cabang Tuban usai mengambil uang Rp 100 juta pada 11 November lalu.
Polisi memantau pergerakan Indra Cs beraksi di Surabaya, Sidoarjo, Kediri, dan terakhir dibekuk di Jombang. Satu laporan korban perampokan diterima Polres Tuban dari Polda Jogja. Setelah tertangkap, Polres Jombang kemudian menyerahkan kelima tersangka ke Polres Tuban.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti 3 unit sepeda motor, uang tunai Rp 7.450.000, 5 lembar uang dolar, 10 handphone, 11 kartu ATM, dan 1 buah cutter. Uang Rp 7,45 juta itu sisa perampasan Rp 100 juta milik Kastutik, Manajer sekaligus Ketua Koperasi KSP Lohjinawe di Kabupaten Tuban. Para pelaku ini mengaku sudah membaginya. Tiap orang mendapatkan jatah Rp 15 juta.
Empat pelaku mengakui uang itu telah dikirim kepada istri di kampung untuk membiayai kehidupan keluarga. Sedang selebihnya digunakan untuk membiayai perampokan atau perampasan selanjutnya.
Sementara Indra terang-terangan mengaku kalau mengirimkan uang hasil perampokan kepada tim suksesnya di kampung untuk kegiatan kampanye. Dia baru pertama kali ini maju sebagai caleg. Karena itu butuh uang yang sangat besar untuk membiayai promosi dirinya di masyarakat.
“Ya ini uangnya untuk nyaleg, minimal biayanya sampai seratus juta rupiah. Semua dananya ditanggung pribadi. Saya kalau di partai hanya sebagai anggota,” kata Indra kepada SURYA (grup Tribun di Surabaya) saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Tuban atas kasus perampokan itu, Kamis (28/11/2013).
Uang sejumlah itu digunakan untuk membuat dan memasang baliho bergambar dirinya, serta membiayai politik uang untuk memuluskan pencalonannya di Musirawas. "Uang ini saya pakai untuk dana kampanye. Soalnya untuk pencalonan ini, saya harus memakai dana pribadi," kata Indra.
Pantauan Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network), hampir di sepanjang jalan terdapat beberapa baliho besar gambar Indra Kusuma Caleg DPRD Mura. Sedikitnya terdapat 15 titik baliho terpasang di setiap pinggir-pinggir jalan menuju rumahnya dan di jalan lintas Tugumulyo.
Rumah bercat hijau dengan bentuk rumah toko (ruko) miliknya berada di jalan Dusun II. Di depannya terdapat usaha pengisian air galon. Saat Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network) mencoba mengunjungi kediamannya tersebut, tampak sepi hampir tidak ada satupun keluarganya yang terlihat.(men/surya/adrianus adhi) - http://www.tribunnews.com/regional/2013/11/29/cari-biaya-kampanye-alasan-caleg-ppp-merampok-nasabah-bank/
Seorang Ibu yang Terbuang
SEORANG IBU YANG TERBUANG
KONON pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.
Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
“Bu, kita sudah sampai”,kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata: ”Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan”.
Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.
PESAN:
Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak orang tua yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jkalau ada waktu saja.
Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua kita yang sudah tua. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.
Salam Ilmu dan Cinta - Rumah Pendidikan
KONON pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.
Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
“Bu, kita sudah sampai”,kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata: ”Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan”.
Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.
PESAN:
Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak orang tua yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jkalau ada waktu saja.
Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua kita yang sudah tua. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.
Salam Ilmu dan Cinta - Rumah Pendidikan
FH Untag Selenggarakan Lokakarya Menuju Komunitas ASEAN
WM - Pusat Kajian ASEAN FH Untang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI hari ini Jumat, (9/1) menyelenggarakan lokakarya menuju Komunitas ASEAN 2015.
Acara akan berlangsung selama dua hari dari hari Jumat sampai sabtu yang bertempat di Ruang Papandayan Room Hotel Horison Semarang. Kegiatan ini diikuti oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota dan Kabupaten, Mahasiswa, Kadin, Polda serta Kejati Jawa Tengah.
Informasi lebih lengkap dapat menghubungi Eva Arief SH MH 081325084081.
Acara akan berlangsung selama dua hari dari hari Jumat sampai sabtu yang bertempat di Ruang Papandayan Room Hotel Horison Semarang. Kegiatan ini diikuti oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota dan Kabupaten, Mahasiswa, Kadin, Polda serta Kejati Jawa Tengah.
Informasi lebih lengkap dapat menghubungi Eva Arief SH MH 081325084081.
Senin, 25 November 2013
Hari Guru 25 November - Guru Profesional
SELAMAT HARI GURU 25 NOVEMBER
ISTILAH GURU mempunyai arti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang membantu anak-anak mencapai kedewasaan, ia juga berperan dalam mengantarkan siswanya pada tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Guru memiliki tanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan program pengajaran. Mengajar merupakan pekerjaan profesional, karena menggunakan teknik dan prosedur yang berpijak pada landasan intelektual yang harus dipelajari secara sengaja, terencana dan kemudian dipergunakan demi kemaslahatan orang lain. Dengan demikian maka seorang guru harus mempunyai profesionalitas dalam mengajar.
Tugas guru bukanlah hal yang mudah, guru harus mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya. Guru harus dapat memuliakan dan mendidik murid-muridnya dengan budi pekerti yang baik. Seperti dalam hadis:
Dari: Ibnu Abbas ra. Berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah bersabda: "muliakanlah anak-anak kalian dan didiklah mereka dengan budi pekerti yang baik. (HR. Ibnu Majah)
Pekerjaan Guu profesional memerlukan keahlian khusus. Dengan keahlian khusus ini diharapkan sebuah pekerjaan akan dapat berhasil, karena orang yang mengerjakan memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, sebagaimana sabda Nabi saw:
Dari Abi Hurairah r.a. berkata, telah bersabda Rasulullah saw, "Apabila suatu perkara diserahkan kepada yang tidak ahlinya maka tunggulah kehancurannya." (H.R. Bukhari)
Salam Ilmu dan Cinta – Rumah Pendidikan Sciena Madani
ISTILAH GURU mempunyai arti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang membantu anak-anak mencapai kedewasaan, ia juga berperan dalam mengantarkan siswanya pada tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Guru memiliki tanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan program pengajaran. Mengajar merupakan pekerjaan profesional, karena menggunakan teknik dan prosedur yang berpijak pada landasan intelektual yang harus dipelajari secara sengaja, terencana dan kemudian dipergunakan demi kemaslahatan orang lain. Dengan demikian maka seorang guru harus mempunyai profesionalitas dalam mengajar.
Tugas guru bukanlah hal yang mudah, guru harus mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya. Guru harus dapat memuliakan dan mendidik murid-muridnya dengan budi pekerti yang baik. Seperti dalam hadis:
Dari: Ibnu Abbas ra. Berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah bersabda: "muliakanlah anak-anak kalian dan didiklah mereka dengan budi pekerti yang baik. (HR. Ibnu Majah)
Pekerjaan Guu profesional memerlukan keahlian khusus. Dengan keahlian khusus ini diharapkan sebuah pekerjaan akan dapat berhasil, karena orang yang mengerjakan memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, sebagaimana sabda Nabi saw:
Dari Abi Hurairah r.a. berkata, telah bersabda Rasulullah saw, "Apabila suatu perkara diserahkan kepada yang tidak ahlinya maka tunggulah kehancurannya." (H.R. Bukhari)
Salam Ilmu dan Cinta – Rumah Pendidikan Sciena Madani
Minggu, 24 November 2013
Muslim Anti Korupsi Kontes Blog PPM Aswaja
Contoh Link Kontes Blog Muslim Anti Korupsi:
http://lukni.blogspot.com/2013/11/resolusi-jihad-antikorupsi.html
http://lukni.blogspot.com/2013/11/resolusi-jihad-antikorupsi.html
Kontes Blog I: Muslim Anti Korupsi
Tema : “Muslim Anti Korupsi”
Peraturan dan persyaratan :
Hadiah berupa dana bagi:
Mekanisme Penilaian :
Periode Lomba : 5 Oktober 2013 s/d 5 Desember 2013
Periode Seleksi & Penilaian : 6 Desember 2013 s/d 20 Desember 2013
Pengumuman Pemenang : 21 Desember 2013
Dewan Juri:
- Juri Final :
Peraturan dan persyaratan :
- Peserta wajib menuliskan cerita, hikmah, pengalaman, harapan, tausiyah, ataupun ajakan untuk membudayakan aktivitas anti korupsi sebagai hal yang dilarang dalam Islam dan mempublikasikannya ke web blog masing-masing.
- Dikarenakan korupsi sudah sangat mengakar dalam kehidupan masyarakat kita, maka tulisan blog tersebut dapat berisi hal-hal yang sepele ataupun gagasan besar untuk Indonesia.
- Tulisan harus orisinal/asli dan belum pernah di publikasikan di media manapun
- Peserta bebas menggunakan platform blog seperti dari Blogdetik, blogspot,
wordpress, kompasiana, thumblr, islami.co, dan lain-lain. - Peserta wajib menambahkan keyword pada blognya : Muslim, Islam, Aswaja,
Anti Korupsi - Peserta wajib memasang memasang link di bagian bawah tulisan dengan salah satu dari 5 link sebagai:
- Website resmi Nahdlatul Ulama www.nu.or.id atau
- Pustaka ilmu sunni salafiyah www.piss-ktb.com atau
- Info & belajar Islam terkini www.islam-institute.com atau
- Searh Engine Islam Terpercaya www.aswajanu.com atau
- Media dakwah Islam terdepan www.cyberdakwah.com.
- Atau peserta wajib men-share judul dan short link url halaman materi tulisan blog yang dilombakan di twitter dengan me-mention @ppmAswaja dengan menampilkan hashtag #MuslimAntiKorupsi.
- Peserta memiliki nilai tambah bila melakukan sharing tulisannya di Facebook dengan men-tag akun Facebook ‘Sekretariat PPM Aswaja’
- Hasil tulisan blogger menjadi hak/milik panitia sepenuhnya selanjutnya panitia berhak untuk mengelola, menerbitkan dan menggunakan tulisan tersebut untuk kepentingan lainnya tanpa persetujuan dari penulis terlebih dahulu. Sebagai imbal baliknya penulis mendapatkan apresiasi dengan turut ditampilkan alamat web blog dan nama penulisnya).
- Mengirimkan materi blog dengan tatacara di atas diartikan bahwa peserta mengikuti peraturan dan persyaratan kompetisi ini di mana ketentuan dan keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat.
- Kompetisi web blog ini terbuka untuk umum.
Hadiah berupa dana bagi:
- Pemenang I memperoleh Rp. 1.500.000
- Pemenang II memperoleh Rp. 1.000.000
- Pemenang III memperoleh Rp. 700.000
- Pemenang Terfavorit I s/d Terfavorit III masing-masing memperoleh Rp. 100.000
Mekanisme Penilaian :
- Penentuan 30 tulisan tulisan terfavorit berdasarkan jumlah tweet tulisan tersebut
- Penentuan 10 tulisan nominator terbaik
- Pemilihan Final 3 tulisan terbaik
Periode Lomba : 5 Oktober 2013 s/d 5 Desember 2013
Periode Seleksi & Penilaian : 6 Desember 2013 s/d 20 Desember 2013
Pengumuman Pemenang : 21 Desember 2013
Dewan Juri:
- Juri Final :
- Alissa Wahid, Msi
- Abdul Hamid Wahid, MA
- Dr. Agus Zainal Arifin
- Savic Ali
- Hari Usmayadi, MKom., MM
- Shalahuddin
Rabu, 20 November 2013
LOMBA BACA PUISI KREATIF HARI ANTI KORUPSI TINGKAT PELAJAR (SMA/SMK/MA/sederajad) SE-KARESIDENAN PATI DAN TINGKAT UMUM SE-PROVINSI JAWA TENGAH
LOMBA BACA PUISI KREATIF HARI ANTI KORUPSI TINGKAT PELAJAR (SMA/SMK/MA/sederajad) SE-KARESIDENAN PATI DAN TINGKAT UMUM SE-PROVINSI JAWA TENGAH
Tema : Puisi Menolak Korupsi
Materi lomba : Buku “Puisi Menolak Korupsi” Penyair Indonesia
Ketentuan Lomba :
A. KATEGORI PELAJAR :
01 Peserta adalah siswa siswi dari SMA/SMK/MA/Sederajad dibuktikan dengan kartu pelajar.
02 Peserta membayar uang pendaftaran sebesar Rp 40.000,- (Empat Puluh Ribu Rupiah).
03 Peserta mendaftar di sekretariat panitia (Sanggar Gaperto Art Community),
Atau melalui SMS, E-mail, atau Facebook
04. Peserta lomba boleh perseorangan ataupun kelompok.
Untuk Perorangan : kategori/namalengkap/ asal sekolah/alamat rumah
· Contoh : pelajar/Ahmadsaifudin/sman1api/ujung batu
Untuk Kelompok : kategori/nama kelompok/nama anggota/ asal sekolah
· Contoh : kelompokpelajar/Serangga/jatmiko,andrian,farida/ sma2api
05. Pemenang Lomba :
Juara 1 : Trophi, Uang pembinaan, dan Piagam
Juara 2 : Trophi, Uang pembinaan, dan Piagam
Juara 3 : Trophi, Uang pembinaan, dan Piagam
B. KATEGORI UMUM :
.01 Peserta adalah semua kalangan masyarakat di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
02 Peserta membayar uang pendaftaran sebesar Rp 50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah).
03 Peserta mendaftar di sekretariat panitia (Sanggar Gaperto Art Community),
Atau melalui SMS , E-mail atau Facebook.
04. Peserta lomba boleh perseorangan ataupun kelompok
Untuk Perorangan : kategori/namalengkap/alamat
Contoh : umum/Ahmadsaifudin/mlonggo-jepara
Untuk Kelompok : kategori/nama kelompok/nama anggota/alamat
Contoh : elompokumum/serangga/ahmadsaifudin,jatmiko,Farida/kudus
05. Pemenang Lomba :
Juara 1 : Trophi, Uang pembinaan, dan Piagam
Juara 2 : Trophi, Uang pembinaan, dan Piagam
Juara 3 : Trophi, Uang pembinaan, dan Piagam
Ketentuan Umum :
01 Jumlah peserta dibatasi
02 Uang pendaftaran bisa dikirim langsung ke sekretariat panitia
atau lewat bank BRI, No. Rekening: 5897- 01-017585-53-8 atas nama Didid Endro S.
03 Peserta lomba harus menyertakan bukti pembayaran saat registrasi (daftar ulang).
04 Semua peserta mendapatkan Satu Buku Puisi “Puisi Menolak Korupsi” Penyair Indonesia dan Piagam.
05 Pemenang lomba berhak mengikuti Lomba Baca Puisi Menolak Korupsi Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan oleh penyair PMK
06 Juri Lomba adalah Penyair Indonesia penulis Buku Puisi Menolak Korupsi (PMK)
Sekretariat Panitia :
Gaperto Art Community:
Gg. 1 Mimbar, RT 09 RW 02 Jambu – Mlonggo - Jepara 59452, Phone : 0291599315
Mobile : 085 225 373227 (Candra)
Email : gapertoartcommunity@gmail.com
Facebook : Gaperto Art (https://www.facebook.com/gaperto.art/),
CandraC’grouw Negerikhayalan Putra Rama.
(https://www.facebook.com/candracgrouw.putrarama/).
Blog : www.gapertoartcommunity.blogspot.com
Teknis Pelaksanaan Lomba Baca Puisi Kreatif:
01. Lomba dilaksanakan 2 tempat, Pelajar dan Umum
02. Peserta melakukan registrasi (daftar ulang) 30 menit sebelum perlombaan dimulai.
03. Peserta diberikan waktu 30 menit untuk menentukan lokasi dan sekaligus menata setting sesuai keinginan peserta usai registrasi. (bila diperlukan).
04. Panitia hanya menyediakan tempat lomba tidak sekaligus peralatan khusus pendukung (property atau alat musik) pembacaan puisi peserta.
05. Bagi peserta yang mendaftar langsung ke sekretariat panitia, Buku “Puisi Menolak Korupsi” Penyair Indonesia akan diserahkan saat pendaftaran. Bagi peserta yang mendaftar via sms, e-mail, maupun Facebook, akan diserahkan saat registrasi daftar ulang.
06. Peserta lomba hanya boleh membacakan puisi dalam buku “Puisi Menolak Korupsi” baik jilid 1, jilid 2a, atau jilid 2b yang disediakan panitia
07. Lomba akan dimulai pukul 08.00 Wib tepat.
08 . Masing-masing peserta diberi durasi waktu maksimal 7 menit dalam pembawaan puisinya.
09. Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
10. Materi lomba hanya bisa diambil ke sekretariat panitia, dikarenakan buku Puisi Menolak Korupsi tidak diperjual-belikan secara umum.
11. Penganugerahan pemenang lomba akan dilakukan malam hari setelah lomba pada acara Road Show Puisi Menolak Korupsi yang akan dihadiri oleh Penyair Nasional Puisi Menolak Korupsi di Taman Kerang Jepara,
Untuk memudahkan para peserta yang tidak bisa datang langsung ke secretariat panitia, untuk mengakses buku Puisi Menolak Korupsi (PMK) bisa menghubungi para penyair PMK di daerah masing-masing.
Kudus : Jumari HS (085225147311), Pati : Anis Sholeh Ba’asyin (sampak Gusuran), Mbah Puji Pistols, Semarang : Lukni Maulana (085712630457), Rini Ganefa (085741546277), Sulis Bambang, Wardjito Soeharso, Heru Mugiarso Magelang : Bambang Eka Prasetya (081392521979), Solo : Sosiawan Leak (081392853878), Tegal : Bontot Sukandar (085642649424), Pekalongan : Ribut Gondrong (FB : Wong Sien Ting), Purworejo : Thomas Haryanto Soekiran, Purwokerto : Wage Tegoeh Wijono, Dimaz Indiana Senja, Sragen : Sus S. Hardjono, Rembang : Allief Zam Billah, dan kota lainnya ang belum tercantum di lembar ini.
Tema : Puisi Menolak Korupsi
Materi lomba : Buku “Puisi Menolak Korupsi” Penyair Indonesia
Ketentuan Lomba :
A. KATEGORI PELAJAR :
01 Peserta adalah siswa siswi dari SMA/SMK/MA/Sederajad dibuktikan dengan kartu pelajar.
02 Peserta membayar uang pendaftaran sebesar Rp 40.000,- (Empat Puluh Ribu Rupiah).
03 Peserta mendaftar di sekretariat panitia (Sanggar Gaperto Art Community),
Atau melalui SMS, E-mail, atau Facebook
04. Peserta lomba boleh perseorangan ataupun kelompok.
Untuk Perorangan : kategori/namalengkap/ asal sekolah/alamat rumah
· Contoh : pelajar/Ahmadsaifudin/sman1api/ujung batu
Untuk Kelompok : kategori/nama kelompok/nama anggota/ asal sekolah
· Contoh : kelompokpelajar/Serangga/jatmiko,andrian,farida/ sma2api
05. Pemenang Lomba :
Juara 1 : Trophi, Uang pembinaan, dan Piagam
Juara 2 : Trophi, Uang pembinaan, dan Piagam
Juara 3 : Trophi, Uang pembinaan, dan Piagam
B. KATEGORI UMUM :
.01 Peserta adalah semua kalangan masyarakat di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
02 Peserta membayar uang pendaftaran sebesar Rp 50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah).
03 Peserta mendaftar di sekretariat panitia (Sanggar Gaperto Art Community),
Atau melalui SMS , E-mail atau Facebook.
04. Peserta lomba boleh perseorangan ataupun kelompok
Untuk Perorangan : kategori/namalengkap/alamat
Contoh : umum/Ahmadsaifudin/mlonggo-jepara
Untuk Kelompok : kategori/nama kelompok/nama anggota/alamat
Contoh : elompokumum/serangga/ahmadsaifudin,jatmiko,Farida/kudus
05. Pemenang Lomba :
Juara 1 : Trophi, Uang pembinaan, dan Piagam
Juara 2 : Trophi, Uang pembinaan, dan Piagam
Juara 3 : Trophi, Uang pembinaan, dan Piagam
Ketentuan Umum :
01 Jumlah peserta dibatasi
02 Uang pendaftaran bisa dikirim langsung ke sekretariat panitia
atau lewat bank BRI, No. Rekening: 5897- 01-017585-53-8 atas nama Didid Endro S.
03 Peserta lomba harus menyertakan bukti pembayaran saat registrasi (daftar ulang).
04 Semua peserta mendapatkan Satu Buku Puisi “Puisi Menolak Korupsi” Penyair Indonesia dan Piagam.
05 Pemenang lomba berhak mengikuti Lomba Baca Puisi Menolak Korupsi Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan oleh penyair PMK
06 Juri Lomba adalah Penyair Indonesia penulis Buku Puisi Menolak Korupsi (PMK)
Sekretariat Panitia :
Gaperto Art Community:
Gg. 1 Mimbar, RT 09 RW 02 Jambu – Mlonggo - Jepara 59452, Phone : 0291599315
Mobile : 085 225 373227 (Candra)
Email : gapertoartcommunity@gmail.com
Facebook : Gaperto Art (https://www.facebook.com/gaperto.art/),
CandraC’grouw Negerikhayalan Putra Rama.
(https://www.facebook.com/candracgrouw.putrarama/).
Blog : www.gapertoartcommunity.blogspot.com
Teknis Pelaksanaan Lomba Baca Puisi Kreatif:
01. Lomba dilaksanakan 2 tempat, Pelajar dan Umum
02. Peserta melakukan registrasi (daftar ulang) 30 menit sebelum perlombaan dimulai.
03. Peserta diberikan waktu 30 menit untuk menentukan lokasi dan sekaligus menata setting sesuai keinginan peserta usai registrasi. (bila diperlukan).
04. Panitia hanya menyediakan tempat lomba tidak sekaligus peralatan khusus pendukung (property atau alat musik) pembacaan puisi peserta.
05. Bagi peserta yang mendaftar langsung ke sekretariat panitia, Buku “Puisi Menolak Korupsi” Penyair Indonesia akan diserahkan saat pendaftaran. Bagi peserta yang mendaftar via sms, e-mail, maupun Facebook, akan diserahkan saat registrasi daftar ulang.
06. Peserta lomba hanya boleh membacakan puisi dalam buku “Puisi Menolak Korupsi” baik jilid 1, jilid 2a, atau jilid 2b yang disediakan panitia
07. Lomba akan dimulai pukul 08.00 Wib tepat.
08 . Masing-masing peserta diberi durasi waktu maksimal 7 menit dalam pembawaan puisinya.
09. Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
10. Materi lomba hanya bisa diambil ke sekretariat panitia, dikarenakan buku Puisi Menolak Korupsi tidak diperjual-belikan secara umum.
11. Penganugerahan pemenang lomba akan dilakukan malam hari setelah lomba pada acara Road Show Puisi Menolak Korupsi yang akan dihadiri oleh Penyair Nasional Puisi Menolak Korupsi di Taman Kerang Jepara,
Untuk memudahkan para peserta yang tidak bisa datang langsung ke secretariat panitia, untuk mengakses buku Puisi Menolak Korupsi (PMK) bisa menghubungi para penyair PMK di daerah masing-masing.
Kudus : Jumari HS (085225147311), Pati : Anis Sholeh Ba’asyin (sampak Gusuran), Mbah Puji Pistols, Semarang : Lukni Maulana (085712630457), Rini Ganefa (085741546277), Sulis Bambang, Wardjito Soeharso, Heru Mugiarso Magelang : Bambang Eka Prasetya (081392521979), Solo : Sosiawan Leak (081392853878), Tegal : Bontot Sukandar (085642649424), Pekalongan : Ribut Gondrong (FB : Wong Sien Ting), Purworejo : Thomas Haryanto Soekiran, Purwokerto : Wage Tegoeh Wijono, Dimaz Indiana Senja, Sragen : Sus S. Hardjono, Rembang : Allief Zam Billah, dan kota lainnya ang belum tercantum di lembar ini.
Menulis Spontanitas Puisi Anti Korupsi Bojonegoro
Menulis Spontanitas Puisi Anti Korupsi Bojonegoro
MENGARAP Kehadiran Bapak/Ibu/Sdr/i Seniman, pemerhati seni, Budayawan, Akademisi, Antivis Anti Korupsi pada acara Road Show Penyair Indonesia / Penulis Antologi Puisi Menolak Korupsi.
Hari : Sabtu
Tanggal : 23 November 2013
Waktu : 17.00 – selesai
Tempat : Halaman Terminal Rajekwesi Bojonegoro
SUSUNAN ACARA ROAD SHOW PMK
No Waktu Acara
1 17.00 – 18.30 Menulis Puisi Anti Korupsi secara spontan diatas kain sepanjang 50 meter oleh masyarakat. Bertempat di Terminal Rajekwesi Bojonegoro
2 18.00 – 19.00 1. Performance Art oleh Sanggar Teater AWU SMK Negeri 2 Bojonegoro
2. Puisi Rap oleh Bom-Bom (Bojonegopro Rap Comunity)
3 19.00 – 22.00 Pembacaan Puisi Penyair PMK dan Simpatisan PMK
4 22.00 – 24.00 Jagongan Sastra dengan Thema, Puisi dan Spiritualitas Anti Korupsi. Bersama Drs. Syahrul Udin (Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Bojonegoro).
Tempat di Halaman Terminal Rajekwesi Bojonegoro)
MENGARAP Kehadiran Bapak/Ibu/Sdr/i Seniman, pemerhati seni, Budayawan, Akademisi, Antivis Anti Korupsi pada acara Road Show Penyair Indonesia / Penulis Antologi Puisi Menolak Korupsi.
Hari : Sabtu
Tanggal : 23 November 2013
Waktu : 17.00 – selesai
Tempat : Halaman Terminal Rajekwesi Bojonegoro
SUSUNAN ACARA ROAD SHOW PMK
No Waktu Acara
1 17.00 – 18.30 Menulis Puisi Anti Korupsi secara spontan diatas kain sepanjang 50 meter oleh masyarakat. Bertempat di Terminal Rajekwesi Bojonegoro
2 18.00 – 19.00 1. Performance Art oleh Sanggar Teater AWU SMK Negeri 2 Bojonegoro
2. Puisi Rap oleh Bom-Bom (Bojonegopro Rap Comunity)
3 19.00 – 22.00 Pembacaan Puisi Penyair PMK dan Simpatisan PMK
4 22.00 – 24.00 Jagongan Sastra dengan Thema, Puisi dan Spiritualitas Anti Korupsi. Bersama Drs. Syahrul Udin (Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Bojonegoro).
Tempat di Halaman Terminal Rajekwesi Bojonegoro)
Sastra dan Korupsi; Puisi Menolak Korupsi Surabaya
ROAD Show Puisi Menolak Korupsi dan Diskusi Sastra dan Korupsi
Acara akan dilaksanakan pada:
Hari/Tgl: Jum'at, 22 November 2013
Waktu: 13.00 - 21.00 Wib
Tempat: Joglo FBS Universitas Negeri Surabaya(UNESA), Kampus Lidan Wetan Surabaya
Pembicara: Dr. M. Shoim Anwar, M.Pd
Acara akan dibagi dua yakni:
1. Diskusi akan diselenggarakan pada jam 13.00 - 15.00 Wib
2. Baca Puisi Menolak Korupsi pada jam 15.00 - 21.00 Wib
Acara akan dilaksanakan pada:
Hari/Tgl: Jum'at, 22 November 2013
Waktu: 13.00 - 21.00 Wib
Tempat: Joglo FBS Universitas Negeri Surabaya(UNESA), Kampus Lidan Wetan Surabaya
Pembicara: Dr. M. Shoim Anwar, M.Pd
Acara akan dibagi dua yakni:
1. Diskusi akan diselenggarakan pada jam 13.00 - 15.00 Wib
2. Baca Puisi Menolak Korupsi pada jam 15.00 - 21.00 Wib
Jumat, 15 November 2013
Para Nasar dan Kejujuran Indonesia
PARA NASAR DAN KEJUJURAN INDONESIA
Oleh Anis Sholeh Ba’asyin
“Politik kita sudah menjadi politik nasar, politik para pemakan bangkai” tegas seorang kawan dengan berapi-api dalam sebuah diskusi.
Nasar adalah jenis burung pemakan bangkai, seperti juga burung kondor. Semula saya sempat kaget karena menyangka ia menyebut Nazar, Nazarudin; yang dulu tampak pucat dan ketakutan ketika kali pertama tiba di Indonesia pasca penangkapannya; tapi sekarang tampak begitu enjoy dan bahkan berani cengengesan tiap di wawancara televisi.
“Ungkapan ‘berlomba-lombalah dalam kebaikan’ sekarang diplesetkan jadi ‘berlomba-lombalah dalam memburu bangkai’. Orang tidak lagi memikirkan rakyat, tapi mengerahkan seluruh energinya untuk mengais-kais, mencari kelemahan lawan politiknya.”
“Bukankah yang demikian justru menguntungkan rakyat, semua ditelanjangi sehingga tak ada lagi yang bisa bersembunyi dari kebusukannya sendiri?” sergah seorang kawan.
“Justru itulah masalahnya,” sahut kawan tadi, “kalau semua benar-banar saling menelanjangi, maka akan bersorak-sorailah rakyat, dan KPK mungkin butuh tambahan ratusan ribu atau malah jutaan penyidik untuk menanganinya!”
“Tapi kan tidak demikian yang terjadi! Rasanya semua pihak seperti sengaja berburu bangkai siapapun yang dianggap bisa jadi lawan, hanya agar mereka memiliki kartu untuk melindungi kebusukannya sendiri! Lha ngurus negara kok dianggap kayak orang main remi saja! Gila!”
Mengikuti perdebatan tersebut, yang terlintas pertama kali di pikiran saya adalah: rakyat-lah yang pertama kali akan jadi korban. Mereka sudah sangat sengsara, tapi tiap hari masih dipaksa mengikuti sinetron tidak bermutu dari para nasar. Mereka memang cuma diam, tapi diam yang mencekam.
Ada istilah bahasa Jawa yang tepat untuk menggambarkan situasi diam mencekam ini, yaitu: tintrim. Sunyi yang menggetarkan. Sunyi ini terasa menggetarkan, karena rakyat bukannya tidak tahu bahwa selama ini prioritas bagi kepentingan mereka hampir selalu berada di posisi paling buncit; dan mereka tak punya kekuatan yang memadai untuk merubahnya.
Mereka toh tidak mungkin beramai-ramai menggelar demonstrasi, agar kepentingannya diperhatikan misalnya. Jadi tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali menunggu dan berharap-harap cemas akan adanya perubahan yang menguntungkan mereka.
Paling tidak selama delapan tahun terakhir, rakyat telah begitu banyak belajar. Mereka sudah begitu banyak menelan pil pahit, karena harapan mereka yang menggebu sering harus berakhir dengan kekecewaan. Tak heran bila mereka tak mau kembali terperosok pada lubang yang sama. Mereka tak mau lagi ceroboh membaca janji sebagai kenyataan; sehingga -seperti yang sudah-sudah- gampang terprovokasi untuk meluapkan kegembiraan, begitu tokoh yang sudah membius mereka dengan janji-janji indah, duduk di tampuk kekuasaan.
***
Banyak yang meyakini bahwa masalah utamanya adalah mulai meredupnya kejujuran dalam kehidupan kita sebagai sebuah bangsa. Kejujuran mulai tersingkir dari pergaulan sehari-hari. Orang seolah dipaksa berlomba untuk saling meyakinkan kebenaran ungkapan ‘jujur ajur’, jujur hancur.
Tapi saya milihat bahwa masalah utamanya justru bukan pada kejujuran itu sendiri, tapi pada amanah, pada kepercayaan.
Kejujuran memang jalan utama yang pertama kali harus dilakoni agar orang menemukan kesejatian; tapi kejujuran pertama-tama adalah tindakan ‘ke dalam’, menyangkut hubungan kepada diri sendiri, kepada alam dan kepada liyan. Kejujuran adalah langkah untuk menemukan dan merealisasi keberadaan diri sejati seseorang.
Kejujuran akan menghasilkan sikap lugu apa adanya, tidak menyembunyikan atau menyimpan kepentingan apapun diluar yang diucapkan atau ditampakkan dalam perbuatan. Kejujuran adalah satunya kata dengan perbuatan, satunya sikap dengan tindakan.
Dalam terminologi Islam, kejujuran adalah salah satu muatan makna kata shidiq (tapi shidiq juga punya muatan makna benar, orisinal). Jujur atau shidiq inilah yang pada dasarnya harus menjadi landasan bagi bangunan kepribadian.
Mungkin kita bisa mengambil pelajaran dengan menengok pada kehidupan Nabi Muhammad SAW. Ada empat sifat beliau yang berulang kita hafalkan, yakni: shidiq, amanah, tabliq dan fathonah. Empat kualitas ini bukan saja wajib ada dalam membangun kepemimpinan, namun pada akhirnya menjadi prasyarat pembentukan masyarakat dan lembaga-lembaganya yang solid dan bermartabat.
Ketika orang sudah mampu hidup dalam kejujuran, maka secara otomatis ia akan menemukan bahwa hubungan dengan masyarakat harus dibangun berdasar kepercayaan. Ketika secara pribadi seseorang dikenal jujur, maka secara sosial dia akan tampil sebagai sosok terpercaya. Kepercayaan inilah yang disebut amanah.
Tanpa kejujuran, kepercayaan tidak mungkin bisa dibangun diantara sesama anggota masyarakat, diantara sesama anak-anak bangsa. Tanpa kepercayaan, tak ada yang bisa membangun tatanan masyarakat yang kukuh dan bermartabat. Sebelum Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul, beliau sudah dikenal oleh masyarakat Makkah sebagai al amiin, yang terpercaya. Terpercaya bicaranya, terpercaya tindakannya.
Apabila amanah tak bisa dibangun, maka tabligh tak akan bisa dijalankan. Tabligh adalah penyampaian pesan kebenaran, penyampaian nilai-nilai, aturan-aturan dan seterusnya.
Betapa tidak? Tanpa amanah, tanpa kepercayaan, apapun kata yang diucapkan seseorang, apapun aturan yang dikeluarkan pimpinan, apapun perundangan yang ditetapkan lembaga, tidak akan mampu mendorong masyarakat untuk mentaati atau bertindak sesuai dengannya; bahkan untuk mendengarpun mungkin tidak.
Tanpa amanah, tanpa kepercayaan, tahap tabligh akan rapuh. Perundangan, peraturan, kebijakan apapun yang diambil oleh pimpinan atau oleh lembaga hanya akan sekedar terpaksa ‘diamini’ oleh masyarakat lewat proses-proses pemaksaan oleh kekuasaan atau lewat rekayasa sosial lainnya.
Amanah atau keterpercayaan inilah yang sekarang raib dalam interaksi sosial, sehingga hampir seluruh sendi kehidupan berbangsa kita mengalami guncangan hebat.
Acara pelaksanaan:
Hari: Jum’at
Tanggal: 15 November 2013
Jam: 19.30 sampai selesai
Tempat: Rumah Adab Indonesia Mulia
Jalan P. Diponegoro No 94 – Pati
Siaran langsung: PAS 101,0 FM
Live Streaming: www.pasfmpati.com dan www.paspati.co.id
bersama:
Perwakilan KPK RI
Agus Toto Widyatmoko (Pimred Harian Wawasan - Semarang)
Boyamin Saiman (Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia)
Anis Sholeh Ba'asyin
Orkes Puisi Sampak GusUran
Dyah Kencono Puspito Dewi (Bekasi)
Euis Herni (Subang)
Bontot Sukandar (Tegal)
Dwi Ery Santoso (Tegal)
Ribut Achwandi (Pekalongan)
Wardjito Soeharso (Semarang)
Fransiska Ambar Kristiyani (Semarang)
Ahmad Daladi (Magelang)
Suyitno Ethex (Mojokerto)
Ardi Susanti (Tulungagung)
Kelompok Hadrah Kajen
Mulai September 2013 rekaman Ngaji NgAllah Suluk Maleman juga bisa disaksikan di Aswaja TV, setiap Ahad jam 22.00 – 01.00, Senin jam 10.00 – 13.00, Selasa jam 22.00 – 01.00 dan Rabu jam 10.00 – 13.00.
Aswaja TV bisa diakses lewat Palapa D dengan frekwensi 03932/Vertikal/Simbol Rate 15800/MPEG2 – Asia Tenggara Area
ACARA INI UNTUK UMUM DAN GRATIS!
Suluk Maleman adalah acara rutin bulanan yang diselenggarakan tiap Jum’at ketiga. Acara ini dirancang sebagai ajang untuk silaturrahim pikiran untuk mengaji masalah-masalah yang dihadapi bangsa, baik di tingkat lokal maupun nasional. Acara ini sejak awal digagas sebagai oase untuk merekatkan kembali ikatan kemanusiaan, kemasyarakatan dan kebangsaan, yang selama ini cenderung cerai berai.
Kecuali dialog dan pengajian, juga akan ditampilkan pagelaran kesenian. Secara rutin Orkes Puisi Sampak GusUran akan menemani tampilan kelompok kesenian tamu yang diundang: bisa teater, monolog, baca puisi, wayang, musik, tari dls (pada dasarnya, kami menerima siapapun dan dari manapun untuk tampil di acara ini).
Bagi mereka yang bermukim di Pati dan sekitarnya, atau kebetulan berada di wilayah Pati, dipersilakan hadir. Acara ini memang dirancang untuk umum dan gratis.
Oleh Anis Sholeh Ba’asyin
“Politik kita sudah menjadi politik nasar, politik para pemakan bangkai” tegas seorang kawan dengan berapi-api dalam sebuah diskusi.
Nasar adalah jenis burung pemakan bangkai, seperti juga burung kondor. Semula saya sempat kaget karena menyangka ia menyebut Nazar, Nazarudin; yang dulu tampak pucat dan ketakutan ketika kali pertama tiba di Indonesia pasca penangkapannya; tapi sekarang tampak begitu enjoy dan bahkan berani cengengesan tiap di wawancara televisi.
“Ungkapan ‘berlomba-lombalah dalam kebaikan’ sekarang diplesetkan jadi ‘berlomba-lombalah dalam memburu bangkai’. Orang tidak lagi memikirkan rakyat, tapi mengerahkan seluruh energinya untuk mengais-kais, mencari kelemahan lawan politiknya.”
“Bukankah yang demikian justru menguntungkan rakyat, semua ditelanjangi sehingga tak ada lagi yang bisa bersembunyi dari kebusukannya sendiri?” sergah seorang kawan.
“Justru itulah masalahnya,” sahut kawan tadi, “kalau semua benar-banar saling menelanjangi, maka akan bersorak-sorailah rakyat, dan KPK mungkin butuh tambahan ratusan ribu atau malah jutaan penyidik untuk menanganinya!”
“Tapi kan tidak demikian yang terjadi! Rasanya semua pihak seperti sengaja berburu bangkai siapapun yang dianggap bisa jadi lawan, hanya agar mereka memiliki kartu untuk melindungi kebusukannya sendiri! Lha ngurus negara kok dianggap kayak orang main remi saja! Gila!”
Mengikuti perdebatan tersebut, yang terlintas pertama kali di pikiran saya adalah: rakyat-lah yang pertama kali akan jadi korban. Mereka sudah sangat sengsara, tapi tiap hari masih dipaksa mengikuti sinetron tidak bermutu dari para nasar. Mereka memang cuma diam, tapi diam yang mencekam.
Ada istilah bahasa Jawa yang tepat untuk menggambarkan situasi diam mencekam ini, yaitu: tintrim. Sunyi yang menggetarkan. Sunyi ini terasa menggetarkan, karena rakyat bukannya tidak tahu bahwa selama ini prioritas bagi kepentingan mereka hampir selalu berada di posisi paling buncit; dan mereka tak punya kekuatan yang memadai untuk merubahnya.
Mereka toh tidak mungkin beramai-ramai menggelar demonstrasi, agar kepentingannya diperhatikan misalnya. Jadi tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali menunggu dan berharap-harap cemas akan adanya perubahan yang menguntungkan mereka.
Paling tidak selama delapan tahun terakhir, rakyat telah begitu banyak belajar. Mereka sudah begitu banyak menelan pil pahit, karena harapan mereka yang menggebu sering harus berakhir dengan kekecewaan. Tak heran bila mereka tak mau kembali terperosok pada lubang yang sama. Mereka tak mau lagi ceroboh membaca janji sebagai kenyataan; sehingga -seperti yang sudah-sudah- gampang terprovokasi untuk meluapkan kegembiraan, begitu tokoh yang sudah membius mereka dengan janji-janji indah, duduk di tampuk kekuasaan.
***
Banyak yang meyakini bahwa masalah utamanya adalah mulai meredupnya kejujuran dalam kehidupan kita sebagai sebuah bangsa. Kejujuran mulai tersingkir dari pergaulan sehari-hari. Orang seolah dipaksa berlomba untuk saling meyakinkan kebenaran ungkapan ‘jujur ajur’, jujur hancur.
Tapi saya milihat bahwa masalah utamanya justru bukan pada kejujuran itu sendiri, tapi pada amanah, pada kepercayaan.
Kejujuran memang jalan utama yang pertama kali harus dilakoni agar orang menemukan kesejatian; tapi kejujuran pertama-tama adalah tindakan ‘ke dalam’, menyangkut hubungan kepada diri sendiri, kepada alam dan kepada liyan. Kejujuran adalah langkah untuk menemukan dan merealisasi keberadaan diri sejati seseorang.
Kejujuran akan menghasilkan sikap lugu apa adanya, tidak menyembunyikan atau menyimpan kepentingan apapun diluar yang diucapkan atau ditampakkan dalam perbuatan. Kejujuran adalah satunya kata dengan perbuatan, satunya sikap dengan tindakan.
Dalam terminologi Islam, kejujuran adalah salah satu muatan makna kata shidiq (tapi shidiq juga punya muatan makna benar, orisinal). Jujur atau shidiq inilah yang pada dasarnya harus menjadi landasan bagi bangunan kepribadian.
Mungkin kita bisa mengambil pelajaran dengan menengok pada kehidupan Nabi Muhammad SAW. Ada empat sifat beliau yang berulang kita hafalkan, yakni: shidiq, amanah, tabliq dan fathonah. Empat kualitas ini bukan saja wajib ada dalam membangun kepemimpinan, namun pada akhirnya menjadi prasyarat pembentukan masyarakat dan lembaga-lembaganya yang solid dan bermartabat.
Ketika orang sudah mampu hidup dalam kejujuran, maka secara otomatis ia akan menemukan bahwa hubungan dengan masyarakat harus dibangun berdasar kepercayaan. Ketika secara pribadi seseorang dikenal jujur, maka secara sosial dia akan tampil sebagai sosok terpercaya. Kepercayaan inilah yang disebut amanah.
Tanpa kejujuran, kepercayaan tidak mungkin bisa dibangun diantara sesama anggota masyarakat, diantara sesama anak-anak bangsa. Tanpa kepercayaan, tak ada yang bisa membangun tatanan masyarakat yang kukuh dan bermartabat. Sebelum Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul, beliau sudah dikenal oleh masyarakat Makkah sebagai al amiin, yang terpercaya. Terpercaya bicaranya, terpercaya tindakannya.
Apabila amanah tak bisa dibangun, maka tabligh tak akan bisa dijalankan. Tabligh adalah penyampaian pesan kebenaran, penyampaian nilai-nilai, aturan-aturan dan seterusnya.
Betapa tidak? Tanpa amanah, tanpa kepercayaan, apapun kata yang diucapkan seseorang, apapun aturan yang dikeluarkan pimpinan, apapun perundangan yang ditetapkan lembaga, tidak akan mampu mendorong masyarakat untuk mentaati atau bertindak sesuai dengannya; bahkan untuk mendengarpun mungkin tidak.
Tanpa amanah, tanpa kepercayaan, tahap tabligh akan rapuh. Perundangan, peraturan, kebijakan apapun yang diambil oleh pimpinan atau oleh lembaga hanya akan sekedar terpaksa ‘diamini’ oleh masyarakat lewat proses-proses pemaksaan oleh kekuasaan atau lewat rekayasa sosial lainnya.
Amanah atau keterpercayaan inilah yang sekarang raib dalam interaksi sosial, sehingga hampir seluruh sendi kehidupan berbangsa kita mengalami guncangan hebat.
Acara pelaksanaan:
Hari: Jum’at
Tanggal: 15 November 2013
Jam: 19.30 sampai selesai
Tempat: Rumah Adab Indonesia Mulia
Jalan P. Diponegoro No 94 – Pati
Siaran langsung: PAS 101,0 FM
Live Streaming: www.pasfmpati.com dan www.paspati.co.id
bersama:
Perwakilan KPK RI
Agus Toto Widyatmoko (Pimred Harian Wawasan - Semarang)
Boyamin Saiman (Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia)
Anis Sholeh Ba'asyin
Orkes Puisi Sampak GusUran
Dyah Kencono Puspito Dewi (Bekasi)
Euis Herni (Subang)
Bontot Sukandar (Tegal)
Dwi Ery Santoso (Tegal)
Ribut Achwandi (Pekalongan)
Wardjito Soeharso (Semarang)
Fransiska Ambar Kristiyani (Semarang)
Ahmad Daladi (Magelang)
Suyitno Ethex (Mojokerto)
Ardi Susanti (Tulungagung)
Kelompok Hadrah Kajen
Mulai September 2013 rekaman Ngaji NgAllah Suluk Maleman juga bisa disaksikan di Aswaja TV, setiap Ahad jam 22.00 – 01.00, Senin jam 10.00 – 13.00, Selasa jam 22.00 – 01.00 dan Rabu jam 10.00 – 13.00.
Aswaja TV bisa diakses lewat Palapa D dengan frekwensi 03932/Vertikal/Simbol Rate 15800/MPEG2 – Asia Tenggara Area
ACARA INI UNTUK UMUM DAN GRATIS!
Suluk Maleman adalah acara rutin bulanan yang diselenggarakan tiap Jum’at ketiga. Acara ini dirancang sebagai ajang untuk silaturrahim pikiran untuk mengaji masalah-masalah yang dihadapi bangsa, baik di tingkat lokal maupun nasional. Acara ini sejak awal digagas sebagai oase untuk merekatkan kembali ikatan kemanusiaan, kemasyarakatan dan kebangsaan, yang selama ini cenderung cerai berai.
Kecuali dialog dan pengajian, juga akan ditampilkan pagelaran kesenian. Secara rutin Orkes Puisi Sampak GusUran akan menemani tampilan kelompok kesenian tamu yang diundang: bisa teater, monolog, baca puisi, wayang, musik, tari dls (pada dasarnya, kami menerima siapapun dan dari manapun untuk tampil di acara ini).
Bagi mereka yang bermukim di Pati dan sekitarnya, atau kebetulan berada di wilayah Pati, dipersilakan hadir. Acara ini memang dirancang untuk umum dan gratis.
Selasa, 12 November 2013
5 Kelemahan Mendasar Facebook sebagai Jejaring Sosial
5 Kelemahan Mendasar Facebook sebagai Jejaring Sosial
http://modusgetar.blogspot.com/2013/06/kelemahan-facebook-sebagai-jejaring-sosial.html
http://modusgetar.blogspot.com/2013/06/kelemahan-facebook-sebagai-jejaring-sosial.html
Senin, 11 November 2013
Kompetisi Menulis Tulis Nusnatara Kementerian Pariwisata dengan NulisBuku.com
KOMPETISI MENULIS TULIS NUSANTARA 2013
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bekerjasama dengan NulisBuku.com menyelenggarakan Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2013 dengan tema:
“Merayakan Warna-warni Indonesia” serta Workshop Menulis - 12 Kota di Indonesia.
Kategori penulisan: Novel | Cerpen Fiksi | Cerpen Non-Fiksi | Puisi
Cara Berpartisipasi:
Ketentuan:
A. Menulis sesuai tema 'Merayakan Warna-Warni Indonesia' dalam bentuk Novel (Fiksi), Cerpen (Fiksi), Cerita nyata (Non-Fiksi), dan Puisi yang memotivasi pembaca untuk mengetahui lebih banyak tentang keragaman di Indonesia dan mempromosikan Indonesia baik ke dalam maupun luar negeri.
B. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia. Diketik rapi dengan komputer dengan format file Microsoft Word (.doc). Terdapat 4 Kategori Karya:
C. Dalam pengiriman naskah, mohon memperhatikan ketentuan berikut:
D. Follow Twitter @tulisnusantara. Kemudian mention @tulisnusantara serta twit sinopsis naskah Anda yang telah dikirim dengan menggunakan tagar (hashtag): #TulisNusantara (Jumlah twit bebas)*
E. Periode lomba: mulai hari Sabtu, 5 Oktober hingga Jumat, 15 November 2013, naskah diterima paling lambat jam 23:59 WIB pada hari Jumat, tanggal 15 November 2013.
F. Untuk mengikuti kompetisi ini tidak dipungut biaya, GRATIS!
G. Pengumuman pemenang & penyerahan hadiah, akan dilakukan pada acara 'Awarding Night' pada hari Sabtu, 30 November 2013 di Jakarta.
SYARAT UMUM:
A. Novel: Juara I: Rp 20.000.000; Juara II: Rp 17.500.000; Juara III: Rp 15.000.000.
B. Fiksi (Cerpen): Juara I: Rp 15.000.000; Juara II: Rp 12.500.000; Juara III: Rp 10.000.000.
C. Non-Fiksi (Cerpen): Juara I: Rp 15.000.000; Juara II: Rp 12.500.000; Juara III: Rp 10.000.000.
D. Fiksi Puisi: Juara I: Rp 10.000.000, Juara II Rp 7.500.000; Juara III: Rp 5.000.000.
- Publikasi 1 buku Novel terbaik pada penerbit terkemuka
- Publikasi 1 buku kumpulan cerpen pada penerbit terkemuka
- Publikasi Koran bagi para pemenang puisi
- Kep. Seribu Writing Getaway bagi Juara Pertama di untuk setiap kategori (4)
- Mengikuti Ubud Writer Festival 2014 untuk kategori Novel dan Cerpen Fiksi
- Mengikuti Borrobudur Writer Festival 2014 untuk kategori Cerpen Nonfiksi dan Puisi
Untuk informasi: Follow: @nulisbuku dan @tulisnusantara atau kunjungi: tulis-nusantara.com
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bekerjasama dengan NulisBuku.com menyelenggarakan Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2013 dengan tema:
“Merayakan Warna-warni Indonesia” serta Workshop Menulis - 12 Kota di Indonesia.
Kategori penulisan: Novel | Cerpen Fiksi | Cerpen Non-Fiksi | Puisi
Cara Berpartisipasi:
Ketentuan:
A. Menulis sesuai tema 'Merayakan Warna-Warni Indonesia' dalam bentuk Novel (Fiksi), Cerpen (Fiksi), Cerita nyata (Non-Fiksi), dan Puisi yang memotivasi pembaca untuk mengetahui lebih banyak tentang keragaman di Indonesia dan mempromosikan Indonesia baik ke dalam maupun luar negeri.
B. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia. Diketik rapi dengan komputer dengan format file Microsoft Word (.doc). Terdapat 4 Kategori Karya:
- Kategori Novel: panjang antara 100-150 halaman A4, spasi 1, font: Times News Roman 12. Sertakan sinopsis lengkap maksimal 2 (halaman A4), margin by default.
- Kategori Cerpen (fiksi) dan cerita nyata (Non-Fiksi): panjang tulisan 5-10 halaman A4 dengan spasi 1, Font Times New Roman, ukuran 12 pt, margin by default.
- Kategori Puisi: panjang tulisan 1-5 halaman A4 dengan spasi 1, Font: Times New Roman, ukuran 12 pt, margin by default.
C. Dalam pengiriman naskah, mohon memperhatikan ketentuan berikut:
- Email berisi 2 lampiran file (Khusus untuk kategori novel ada 3 lampiran, plus file sinopsis naskah), diantaranya: a. Formulir Pendaftaran dan surat pernyataan (Download di sini: http://goo.gl/jKGQiW ; b. Naskah Lomba; c. Sinopsis Naskah (Khusus kategori Novel)
- Pada judul email diisi dengan format: [Kategori] - [Judul tulisan] - [Nama Lengkap Peserta]; Contoh: Non-Fiksi - Cerita dari Banyuwangi - Ananda Bayu Satriani. Perhatikan: Satu email hanya untuk satu kategori naskah.
- Pada bagian isi email diisi dengan judul naskah.
- Dikirim via email ke: tulisnusantara@gmail.com.
D. Follow Twitter @tulisnusantara. Kemudian mention @tulisnusantara serta twit sinopsis naskah Anda yang telah dikirim dengan menggunakan tagar (hashtag): #TulisNusantara (Jumlah twit bebas)*
E. Periode lomba: mulai hari Sabtu, 5 Oktober hingga Jumat, 15 November 2013, naskah diterima paling lambat jam 23:59 WIB pada hari Jumat, tanggal 15 November 2013.
F. Untuk mengikuti kompetisi ini tidak dipungut biaya, GRATIS!
G. Pengumuman pemenang & penyerahan hadiah, akan dilakukan pada acara 'Awarding Night' pada hari Sabtu, 30 November 2013 di Jakarta.
SYARAT UMUM:
- A. Peserta adalah warga negara Indonesia
- B. Usia peserta dibatasi minimal 17 tahun ke atas sesuai dengan identitas di Kartu Tanda Penduduk (KTP)
- C. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia
- D. Naskah harus karya asli (sebagian atau seluruhnya), juga bukan terjemahan atau saduran
- E. Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak, elektronik dan online dan tidak sedang diikutsertakan sayembara lain.
- F. Peserta diperbolehkan mengirimkan maksimal 1 naskah terbaiknya untuk setiap kategori.
- G. Naskah yang dikirim menjadi milik panitia penyelenggara, dengan hak cipta tetap pada penulis.
- H. Hak untuk mempublikasi tulisan ada di penyelenggara kompetisi.
- I. Naskah yang tidak sesuai dengan persyaratan tidak akan disertakan dalam proses penjurian.
- J. Dewan juri akan memilih naskah terbaik untuk masing-masing kategori yang akan dibukukan dalam buku antologi pemenang.
- K. Penyelenggara kompetisi berhak mengganti judul dan menyunting, tanpa mengubah isi.
- L. Keputusan juri mengikat, tidak dapat diganggu gugat, dan tidak ada surat menyurat.
A. Novel: Juara I: Rp 20.000.000; Juara II: Rp 17.500.000; Juara III: Rp 15.000.000.
B. Fiksi (Cerpen): Juara I: Rp 15.000.000; Juara II: Rp 12.500.000; Juara III: Rp 10.000.000.
C. Non-Fiksi (Cerpen): Juara I: Rp 15.000.000; Juara II: Rp 12.500.000; Juara III: Rp 10.000.000.
D. Fiksi Puisi: Juara I: Rp 10.000.000, Juara II Rp 7.500.000; Juara III: Rp 5.000.000.
- Publikasi 1 buku Novel terbaik pada penerbit terkemuka
- Publikasi 1 buku kumpulan cerpen pada penerbit terkemuka
- Publikasi Koran bagi para pemenang puisi
- Kep. Seribu Writing Getaway bagi Juara Pertama di untuk setiap kategori (4)
- Mengikuti Ubud Writer Festival 2014 untuk kategori Novel dan Cerpen Fiksi
- Mengikuti Borrobudur Writer Festival 2014 untuk kategori Cerpen Nonfiksi dan Puisi
Untuk informasi: Follow: @nulisbuku dan @tulisnusantara atau kunjungi: tulis-nusantara.com
Jumat, 08 November 2013
Rabu, 06 November 2013
Pengasuh Sciena Madani bersama Majelis Pembimbing Anies Baswedan
PENGASUH Sciena Madani Lukni Maulana bersama Majelis Pembimbing Rumah Pendidikan Sciena Madani Anies Baswedan, Ph.D saat mengikuti jalan sehat. Kegiatan ini bersama Komunitas Pejalan Kaki (KAKI) Semarang yang di koordinatori Sapto Widodo.
Anies Baswedan ke Semarang dalam rangkaian kegiatan; 1. Jalan Sehat Bersama KAKI Semarang, 2. Seminar Kepemudaan Oleh HMI Cabang Semarang, 3. Motivasi Guru di SMP-SMA Hidayatullah Semarang, dan 4. Kunjungan ke Tribun Jateng.
Dalam Seminar Kepemudaan Anies Baswedan berpesan;
"Berbicara tentang seorang pemimpin, lsyaratnya harus mempunyai pengikut. ”Orang cerdas, berintegritas, kharismatik, menginspirasi, melayani, beretika, dan mampu melakukan perubahan belum tentu bisa disebut pemimpin. Sebab, yang menentukan kita disebut pemimpin adalah kalau mempunyai pengikut dan kata-katanya didengar."
"Rumus orang bisa dipercaya adalah competent + integrity + intimacy - self interest. ”Keempat faktor ini harus dikelola dengan baik. Kompetensi ditambah integritas dan keintiman bisa meningkatkan rasa percaya diri. Namun self interest (kepentingan pribadi) bisa menurunkan kepercayaan bila tidak sejalan dengan public interest (keinginan rakyat)."
BAGI SAHABAT YANG BERKEINGINAN MENDAPATKAN REKAMAN SEMINAR KEPEMUDAAN - BAGAIMANA PEMIMPIN MAMPU TURUN TANGAN dapat menghubungi Rumah Pendidikan Sciena Madani.
Saat ini Anies Baswedan mengikuti KONVENSI PARTAI DEMOKRAT, karena ia ingin TURUN TANGAN dan IKUT BERTANGGUNG JAWAB MELUNASI JANJI KEMERDEKAAN.
Salam Ilmu dan Cinta - Rumah Pendidikan Sciena madani
Anies Baswedan ke Semarang dalam rangkaian kegiatan; 1. Jalan Sehat Bersama KAKI Semarang, 2. Seminar Kepemudaan Oleh HMI Cabang Semarang, 3. Motivasi Guru di SMP-SMA Hidayatullah Semarang, dan 4. Kunjungan ke Tribun Jateng.
Dalam Seminar Kepemudaan Anies Baswedan berpesan;
"Berbicara tentang seorang pemimpin, lsyaratnya harus mempunyai pengikut. ”Orang cerdas, berintegritas, kharismatik, menginspirasi, melayani, beretika, dan mampu melakukan perubahan belum tentu bisa disebut pemimpin. Sebab, yang menentukan kita disebut pemimpin adalah kalau mempunyai pengikut dan kata-katanya didengar."
"Rumus orang bisa dipercaya adalah competent + integrity + intimacy - self interest. ”Keempat faktor ini harus dikelola dengan baik. Kompetensi ditambah integritas dan keintiman bisa meningkatkan rasa percaya diri. Namun self interest (kepentingan pribadi) bisa menurunkan kepercayaan bila tidak sejalan dengan public interest (keinginan rakyat)."
BAGI SAHABAT YANG BERKEINGINAN MENDAPATKAN REKAMAN SEMINAR KEPEMUDAAN - BAGAIMANA PEMIMPIN MAMPU TURUN TANGAN dapat menghubungi Rumah Pendidikan Sciena Madani.
Saat ini Anies Baswedan mengikuti KONVENSI PARTAI DEMOKRAT, karena ia ingin TURUN TANGAN dan IKUT BERTANGGUNG JAWAB MELUNASI JANJI KEMERDEKAAN.
Salam Ilmu dan Cinta - Rumah Pendidikan Sciena madani
Selasa, 05 November 2013
Apakah Nabi Muhammad Asli Jawa Indonesia?
Nabi Muhammad Adalah Orang Keturunan Jawa yang Hidup di Arab
BANYAK pendapat yang menyatakan tentang genealogi Nabi Besar muhammad SAW dan salah satunya menyatakan bahwa Nabi muhammad merupakan seorang Muarobin seperti pendapat dari Mifthachul Luthfi Muhammad yaitu orang keturunan Indonesia yang hidup di daerah timur Tengah. Jika benar pendapat ini maka suatu anugerah yang besar buat Bangsa Indonesia.
Bangsa yang saat ini sedang terpuruk dengan perilakunya yang sangat jauh akan hikmah dan kesopanan. Bangsa yang saat ini sedang tidak memiliki tokoh panutan dan teladan yang Menomor satukan Tuhan sesuai dengan sila pertama pancasila “ Ketuhanan Yang Maha Esa”, Ikhlas dan Jujur. Dengan adanya pendapat seperti ini maka di harapkan adanya perubahan perilaku dan semangat kembali mempelajari suri tauladan manusia agung tersebut berupa Hadist dan Sejarahnya yang selama ini banyak di tinggalkan masyarakat Indonesia.
Seperti kata Budayawan Emha Ainun Najib yang menyoroti dan menyimak tentang Nabi Muhammad. Nabi Muhammad SAW layak diduga sebagai seorang Arab-Jawa. Bukan Arab tulen. Nabi Muhammad SAW menolak digambar wajahnya demi menghindari kontroversi pada masa setelah ia wafat. Kontroversi itu terutama mengenai ciri fisik Muhammad SAW yang layak diduga tidak persis Arab tulen.
Cara berjalan Muhammad SAW tidak menunjukkan ciri gesture Arab tulen yg mendongak kepala dan jumawa. Cara berjalan Muhammad SAW ialah melangkah santun dan “seperti menuruni ketinggian bukit”. Tawadlu. Cara berjalan Muhammad SAW adalah berat badan atas condong ke depan/membungkuk, dan kaki kuat berkuda-kuda.Tuturkata Muhammad SAW lemah-lembut. Mana ada orang Arab [tulen] yang begitu, terutama pada masa itu?
Tuturkata lemah-lembut ini khas Jawa, berbeda jauh dari style Arab yg suka bicara kasar dan meledak-ledak. Gesture dan tuturkata Muhammad SAW ini menjadi magnet sehingga kehadirannya menyedot perhatian Arab-arab tulen. Muhammad SAW suka bertapa [khalwat]. Bangsa Arab tulen tak punya tradisi ini. Bertapa itu khas Jawa.
Jika membicarakan tentang garis keturunan Nabi Muhammad SAW maka tidak akan jauh pembicaraannya dengan Ibunda Siti Hajar dan Nabi ismail AS. Dan perlu diketahui pula bahwa nama “Ismail” merupakan bahasa Ibrani ( Yahudi ) bukan asli Bahasa Arab yang artinya Hamba Tuhan.
Ibunda Siti Hajar sebelum dinikahi oleh Nabi Ibrahim AS adalah budak yang utama dari Fir’aun Khufu Raja Mesir kuno yang mengangkat dirinya sebagai Tuhan dan mengaku sebagai keturunan Ra dan Osiris Dewa Matahari dan Bulan Bangsa Mesir Kuno. Fir’au Khufu mengganggap dirinya pantas menjadi tuhan karena selama hidupnya tidak pernah sakit secara kasat mata semacam pilek dan batuk dan sebagainya, berumur panjang konon sampai 600 tahun, mempunyai kekuasaan yang absolut dan mutlak.
Pada waktu pemerintahannya guna mendukung jalannya pemerintahan serta pembangunan bangunan monumental maka Fir’aun Khufu memerlukan para penambang emas yang saat itu hanya manusia-manusia dari Swarnadwipa ( Pulau Emas ) atau yang lebih dikenal dengan Pulau Sumatera saat ini yang memiliki kemampuan dalam menggali dan menambang emas. Fir’aun Khufu sudah mengetahui sepak terjang para penambang tersebut ketika mereka menggali dan menambang emas di bagian tengah dan selatan Benua Afrika.
Guna menunjang keinginan tersebut maka Fir’aun Khufu mengundang para penambang-penambang emas tersebut di bawah pimpinan yaitu kakek dari ayahanda Ibunda Siti Hajar. Beliau merupakan kepala ekspatriat dari Swarnadwipa yang di datangkan oleh Fir’aun Khufu. Seiring dengan banyaknya tambang emas baru yang diketemukan maka banyak pula bertambah para imigran dari daratan Swarnadwipa yang menjadi penambang emas di Negeri Mesir dan sudah diakui menjadi kelompok masyarakat tertentu di Negeri Mesir.
Semakin absolutnya kekuasaan Fir’aun Khufu maka semakin pula dia berbuat semena-mena termasuk salah satunya adalah dia banyak meniduri para perawan dari rakyatnya.Tidak terkecuali dia tertarik oleh kecantikan Siti Hajar meskipun beliau merupakan putri ekspatriat penambang emas yang terkemuka. Munculnya penyakit “raja singa” ini pertama kali yang mengidapnya adalah Fir’aun Khufu tersebut karena hobinya yang menyimpang. Disamping itu pula ketika si Fir’aun Khufu setelah meniduri perawan rakyatnya maka dia akan menyunat perempuan tersebut.Selain itu penyakit darah tinggi dan diabetes juga mengidap si raja tersebut di karenakan memakan makanan yang lezat-lezat.
Hal tersebut banyak merisaukan ayahanda Siti hajar, oleh karena itu suatu ketika ayahanda Siti Hajar menawarkan kepada Fir’aun agar Siti Hajar dianggap sebagai keluarganya agar Ibunda Hajar tidak di tiduri oleh Fir’aun Khufu dengan catatan ayahanda Siti hajar menyetorkan Emas lebih banyak dan banyak menemukan tambang emas lagi. Pada saat itu para permaisuri Fir’aun banyak yang menolak status Ibunda Siti Hajar yang merupakan keturunan luar Bangsa Mesir dan pada akhirnya agar membedakan status Ibunda Siti Hajar dengan para permaisuri maka telinga ibunda Siti Hajar di tindik atau diberikan anting-anting. Maka anting-anting ini merupakan bentuk aksesoris Ibunda Hajar yang pertama di dunia disamping beliau pula yang mengenalkan sabuk untukmengikat pinggang.
Waktupun berlalu hingga kedatangan Khalifah Dagang yang di pimpin oleh Nabi Ibrahim hingga si Fir’aun Khufu tertarik akan kecantikan Ibunda Sarah dan diboyonglah Ibunda Sarah ke Istana Fir’aun dan ketika akan di tiduri Fir’aun Khufu tidak sanggup menggerakkan badannya. Karena takut akan ketinggian ilmu Ibunda Sarah maka si Fir’aun pun melepaskan Ibunda Sarah dan memberikan salah satu anggota keluarganya sebagai pembantu Ibunda Sarah yaitu Ibunda Hajar.
Dan Ibunda Hajar pun ikut rombongan dari Nabi Ibrahim yang kelak di nikahinya dan kemudian di tempatkan di Makkah serta mempunyai anak yang bernama Ismail dan mempunyai keturunan sebagai Nabi penutup yaitu Nabi Muhammad SAW. Kalau misalkan memang diperlukan penelitian lebih lanjut maka Nabi Muhammad SAW pun meninggalkan fisiknya yaitu berupa rambut yang di simpan di Museum di Turki. Dari rambut maka akan banyak diketahui tentang gen, DNA dan golongan darah yang nantinya dapat mengerucut pada genealogi Nabi Muhammad SAW.(Sumber: http://ahmadsamantho.wordpress.com/2011/11/30/benarkah-nabi-muhammad-keturunan-jawa/)
BANYAK pendapat yang menyatakan tentang genealogi Nabi Besar muhammad SAW dan salah satunya menyatakan bahwa Nabi muhammad merupakan seorang Muarobin seperti pendapat dari Mifthachul Luthfi Muhammad yaitu orang keturunan Indonesia yang hidup di daerah timur Tengah. Jika benar pendapat ini maka suatu anugerah yang besar buat Bangsa Indonesia.
Bangsa yang saat ini sedang terpuruk dengan perilakunya yang sangat jauh akan hikmah dan kesopanan. Bangsa yang saat ini sedang tidak memiliki tokoh panutan dan teladan yang Menomor satukan Tuhan sesuai dengan sila pertama pancasila “ Ketuhanan Yang Maha Esa”, Ikhlas dan Jujur. Dengan adanya pendapat seperti ini maka di harapkan adanya perubahan perilaku dan semangat kembali mempelajari suri tauladan manusia agung tersebut berupa Hadist dan Sejarahnya yang selama ini banyak di tinggalkan masyarakat Indonesia.
Seperti kata Budayawan Emha Ainun Najib yang menyoroti dan menyimak tentang Nabi Muhammad. Nabi Muhammad SAW layak diduga sebagai seorang Arab-Jawa. Bukan Arab tulen. Nabi Muhammad SAW menolak digambar wajahnya demi menghindari kontroversi pada masa setelah ia wafat. Kontroversi itu terutama mengenai ciri fisik Muhammad SAW yang layak diduga tidak persis Arab tulen.
Cara berjalan Muhammad SAW tidak menunjukkan ciri gesture Arab tulen yg mendongak kepala dan jumawa. Cara berjalan Muhammad SAW ialah melangkah santun dan “seperti menuruni ketinggian bukit”. Tawadlu. Cara berjalan Muhammad SAW adalah berat badan atas condong ke depan/membungkuk, dan kaki kuat berkuda-kuda.Tuturkata Muhammad SAW lemah-lembut. Mana ada orang Arab [tulen] yang begitu, terutama pada masa itu?
Tuturkata lemah-lembut ini khas Jawa, berbeda jauh dari style Arab yg suka bicara kasar dan meledak-ledak. Gesture dan tuturkata Muhammad SAW ini menjadi magnet sehingga kehadirannya menyedot perhatian Arab-arab tulen. Muhammad SAW suka bertapa [khalwat]. Bangsa Arab tulen tak punya tradisi ini. Bertapa itu khas Jawa.
Jika membicarakan tentang garis keturunan Nabi Muhammad SAW maka tidak akan jauh pembicaraannya dengan Ibunda Siti Hajar dan Nabi ismail AS. Dan perlu diketahui pula bahwa nama “Ismail” merupakan bahasa Ibrani ( Yahudi ) bukan asli Bahasa Arab yang artinya Hamba Tuhan.
Ibunda Siti Hajar sebelum dinikahi oleh Nabi Ibrahim AS adalah budak yang utama dari Fir’aun Khufu Raja Mesir kuno yang mengangkat dirinya sebagai Tuhan dan mengaku sebagai keturunan Ra dan Osiris Dewa Matahari dan Bulan Bangsa Mesir Kuno. Fir’au Khufu mengganggap dirinya pantas menjadi tuhan karena selama hidupnya tidak pernah sakit secara kasat mata semacam pilek dan batuk dan sebagainya, berumur panjang konon sampai 600 tahun, mempunyai kekuasaan yang absolut dan mutlak.
Pada waktu pemerintahannya guna mendukung jalannya pemerintahan serta pembangunan bangunan monumental maka Fir’aun Khufu memerlukan para penambang emas yang saat itu hanya manusia-manusia dari Swarnadwipa ( Pulau Emas ) atau yang lebih dikenal dengan Pulau Sumatera saat ini yang memiliki kemampuan dalam menggali dan menambang emas. Fir’aun Khufu sudah mengetahui sepak terjang para penambang tersebut ketika mereka menggali dan menambang emas di bagian tengah dan selatan Benua Afrika.
Guna menunjang keinginan tersebut maka Fir’aun Khufu mengundang para penambang-penambang emas tersebut di bawah pimpinan yaitu kakek dari ayahanda Ibunda Siti Hajar. Beliau merupakan kepala ekspatriat dari Swarnadwipa yang di datangkan oleh Fir’aun Khufu. Seiring dengan banyaknya tambang emas baru yang diketemukan maka banyak pula bertambah para imigran dari daratan Swarnadwipa yang menjadi penambang emas di Negeri Mesir dan sudah diakui menjadi kelompok masyarakat tertentu di Negeri Mesir.
Semakin absolutnya kekuasaan Fir’aun Khufu maka semakin pula dia berbuat semena-mena termasuk salah satunya adalah dia banyak meniduri para perawan dari rakyatnya.Tidak terkecuali dia tertarik oleh kecantikan Siti Hajar meskipun beliau merupakan putri ekspatriat penambang emas yang terkemuka. Munculnya penyakit “raja singa” ini pertama kali yang mengidapnya adalah Fir’aun Khufu tersebut karena hobinya yang menyimpang. Disamping itu pula ketika si Fir’aun Khufu setelah meniduri perawan rakyatnya maka dia akan menyunat perempuan tersebut.Selain itu penyakit darah tinggi dan diabetes juga mengidap si raja tersebut di karenakan memakan makanan yang lezat-lezat.
Hal tersebut banyak merisaukan ayahanda Siti hajar, oleh karena itu suatu ketika ayahanda Siti Hajar menawarkan kepada Fir’aun agar Siti Hajar dianggap sebagai keluarganya agar Ibunda Hajar tidak di tiduri oleh Fir’aun Khufu dengan catatan ayahanda Siti hajar menyetorkan Emas lebih banyak dan banyak menemukan tambang emas lagi. Pada saat itu para permaisuri Fir’aun banyak yang menolak status Ibunda Siti Hajar yang merupakan keturunan luar Bangsa Mesir dan pada akhirnya agar membedakan status Ibunda Siti Hajar dengan para permaisuri maka telinga ibunda Siti Hajar di tindik atau diberikan anting-anting. Maka anting-anting ini merupakan bentuk aksesoris Ibunda Hajar yang pertama di dunia disamping beliau pula yang mengenalkan sabuk untukmengikat pinggang.
Waktupun berlalu hingga kedatangan Khalifah Dagang yang di pimpin oleh Nabi Ibrahim hingga si Fir’aun Khufu tertarik akan kecantikan Ibunda Sarah dan diboyonglah Ibunda Sarah ke Istana Fir’aun dan ketika akan di tiduri Fir’aun Khufu tidak sanggup menggerakkan badannya. Karena takut akan ketinggian ilmu Ibunda Sarah maka si Fir’aun pun melepaskan Ibunda Sarah dan memberikan salah satu anggota keluarganya sebagai pembantu Ibunda Sarah yaitu Ibunda Hajar.
Dan Ibunda Hajar pun ikut rombongan dari Nabi Ibrahim yang kelak di nikahinya dan kemudian di tempatkan di Makkah serta mempunyai anak yang bernama Ismail dan mempunyai keturunan sebagai Nabi penutup yaitu Nabi Muhammad SAW. Kalau misalkan memang diperlukan penelitian lebih lanjut maka Nabi Muhammad SAW pun meninggalkan fisiknya yaitu berupa rambut yang di simpan di Museum di Turki. Dari rambut maka akan banyak diketahui tentang gen, DNA dan golongan darah yang nantinya dapat mengerucut pada genealogi Nabi Muhammad SAW.(Sumber: http://ahmadsamantho.wordpress.com/2011/11/30/benarkah-nabi-muhammad-keturunan-jawa/)
Senin, 04 November 2013
Tahun Baru Hijiriyah 1435 H
DOA Akhir Tahun dan Awal Tahun
TAHUN BARU HIJRIYAH 1435
SEMOGA tahun-tahun lalu menjadi refleksi untuk selalu memperbaiki diri. Terkabul segala apa yang ingin kita kerjakan dan bermanfaat bagi lingkungan serta turut serta turun tangan menjalankan tanggung jawab kebangsaan.
Jangan lupa sebelum magrib (ashar) membaca DOA AKHIR TAHUN dan waktu Magrib membaca DOA AWAL TAHUN.
Salam Ilmu dan Cinta - Rumah Pendidikan Sciena Madani
TAHUN BARU HIJRIYAH 1435
SEMOGA tahun-tahun lalu menjadi refleksi untuk selalu memperbaiki diri. Terkabul segala apa yang ingin kita kerjakan dan bermanfaat bagi lingkungan serta turut serta turun tangan menjalankan tanggung jawab kebangsaan.
Jangan lupa sebelum magrib (ashar) membaca DOA AKHIR TAHUN dan waktu Magrib membaca DOA AWAL TAHUN.
Salam Ilmu dan Cinta - Rumah Pendidikan Sciena Madani
Komunitas Pejalan Kaki Semarang Bersama Anies Baswedan
KOMUNITAS Pejalan Kaki Semarang Bersama Anies Baswedan Turun Tangan kampanyekan Hak-Hak Pejalan Kaki.
Koordinator Komunitas Pejalan Kaki (Kaki Semarang) Sapto Widodo mengatakan, "Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Anies Baswedan kepada para Pengguna jalan, betapa pentingnya hak-hak pengguna jalan"
Arsenal Regional Semarang Kampanyekan Hak Pejalan Kaki Bersama Anies Basedan
ARSENAL Regional Semarang Kampanyekan Hak Pejalan Kaki Bersama Anies Baswedan.
Komunitas Pecinta Club Arsenal Wilayah Semarang ini mengngusung slogan,"Kurangi Kecepatan Ada Zebra Cross".
Anies Baswedan, Turun Tangan Sebarkan Hak-Hak Pengguna Jalan
Anies
Baswedan
Turun
Tangan Sebarkan Hak-Hak Pengguna Jalan
WM - Penggagas
Indonesia Mengajar Anies Baswedan mengikuti jalan sehat yang diselenggarakan
oleh Komunitas Pejalan Kaki (Kaki) Semarang dan didukung pula oleh Komunitas
Arsenal Regional Semarang.
“Kita
memiliki tanggung jawab untuk turun tangan, salah satunya memberikan pendidikan
kepada para pengguna atas hak-haknya,” kata Anies Baswedan saat jalan-jalan
mengelilingi Jl. Pahlawan dan Bundaran Simpang Lima Semarang pada Minggu pagi
(3/11).
Didampingi Sapto
Widodo Koordinator Kaki Semarang Anies Baswedan turut serta menyebarkan brosur
yang berisi tentang hak-hak pengguna jalan. Hal ini sebagai wujud ikut turun
tangan kepada siapasalah satunya bagi para pengguna jalan dan orang-orang yang
mempergunakan jalan.
Sabtu, 02 November 2013
Blora Layak Jadi Ibu Kota Usulan Partai Gerindra
WM - Wacana pemindahan ibukota RI dari Jakarta ke kota lain di Indonesia kembali mencuat. Partai Gerindra mengusulkan agar pusat pemerintahan dipindah ke Blora, Jawa Tengah.
"Gerindra mengusulkan Blora, karena wilayah itu memiliki luas hutan yang bisa dikompesasi di wilayah lain," kata Anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Blora, kata Martin, cocok untuk menjadi ibukota karena masih memiliki lahan kosong puluhan ribu hektar. Kemudian pelabuhan dekat dengan kota tersebut yakni berada di Rembang. Sedangkan Bandara terdapat di Jakarta dan Semarang.
Blora juga dinilai aman dari gempa bumi. "Jadi pusat pemerintahan sudah layak," ujarnya.
Martin telah mengutarakan usulan Gerindra kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Saat itu, kata Martin, terdapat pertemuan seluruh Muspida Jawa Tengah.
"Jakarta masih macet saja," katanya.
(Sumber: Tribunnews.com)
"Gerindra mengusulkan Blora, karena wilayah itu memiliki luas hutan yang bisa dikompesasi di wilayah lain," kata Anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Blora, kata Martin, cocok untuk menjadi ibukota karena masih memiliki lahan kosong puluhan ribu hektar. Kemudian pelabuhan dekat dengan kota tersebut yakni berada di Rembang. Sedangkan Bandara terdapat di Jakarta dan Semarang.
Blora juga dinilai aman dari gempa bumi. "Jadi pusat pemerintahan sudah layak," ujarnya.
Martin telah mengutarakan usulan Gerindra kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Saat itu, kata Martin, terdapat pertemuan seluruh Muspida Jawa Tengah.
"Jakarta masih macet saja," katanya.
(Sumber: Tribunnews.com)
Anies Baswedan Blusukan Di Semarang
Anies Baswedan Blusukan Di Semarang
WM - Penggagas Indonesia Mengajar dan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan akan blusukan ke Semarang pada hari Minggu (3/11), dilaksanakan pada pagi hari jam 06.00 Wib di Jl. Pahlawan Semarang. Kegiatan blusukan ini bersama Komunitas Pejalan Kaki (kpk) Semarang yang di koordinatori oleh Sapto Widodo yang juga pemilik Zero Point.
Tokoh pemimpin muda yang juga ikut konvensi Partai Demokrat ini akan mengkampanyekan hak-hak pejalan kaki dan akan mencoba kuliner khas Semarang.
Selain blusukan Anies Baswedan pada pukul 08.00 Wib akan menjadi pembicara dalam seminar kepemudaan yang di selenggarakan oleh HMI Cabang Semarang bertempat di Hotel Grasia dan sebagai keynote Specker Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
WM - Penggagas Indonesia Mengajar dan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan akan blusukan ke Semarang pada hari Minggu (3/11), dilaksanakan pada pagi hari jam 06.00 Wib di Jl. Pahlawan Semarang. Kegiatan blusukan ini bersama Komunitas Pejalan Kaki (kpk) Semarang yang di koordinatori oleh Sapto Widodo yang juga pemilik Zero Point.
Tokoh pemimpin muda yang juga ikut konvensi Partai Demokrat ini akan mengkampanyekan hak-hak pejalan kaki dan akan mencoba kuliner khas Semarang.
Selain blusukan Anies Baswedan pada pukul 08.00 Wib akan menjadi pembicara dalam seminar kepemudaan yang di selenggarakan oleh HMI Cabang Semarang bertempat di Hotel Grasia dan sebagai keynote Specker Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.