![]() |
Foto: Ali Masadi Ketua Tanfidiyah MWC NU Genuk |
WM Genuk – Pengurus
Majelis Wilayah Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Genuk Kota Semarang
menyelenggarakan temu sarasehan. Acara sarasehan ini sebagai bentuk kegiatan
prakonferensi dengan mengusung tema tentang, Memperkokoh Ukhuwah dan
Menumbuhkan Ruhul Jamiyah Menuju Kemandirian NU. Sarasehan berlangsung di
Gedung MWC NU Genuk yang dihadiri Kyai NU, Tokoh Masyarakat dan Banom NU
se-Kecamatan Genuk. Sarasehan ini berlangsung tertib dengan pembicara KH. Haris
Shodaqoh, KH. Nur Badri Al-Hafidz dan KH. Anasom, M.Hum Ketu PC NU Kota
Semarang, Jumat (27/2) Malam.
Menurut
Ketua Tanfidziyah MWC NU Genuk Ali Mashadi, bahwa ada tiga hal pokok
permasalahan yang dihadapi kaum nadhliyin didaerah yang ia pimpin yakni
permasalah persatuan jamaah nahdliyin, gerakan wahabi dan kristenisasi.
Gerakan
wahabi sangat meresahkan dimana mereka mampu melebarkan sayapnya pembangunan
pondok pesantren di Kelurahan Banjardowo, Genuk Sari dan daerah yang lain.
Begitupun juga basis-basis pendidikan mereka yang mulai maju. Maka rasa
persatuan itulah yang harus kita tanamkan dan kita jaga, tutur Ali Mashadi
Begitupun
juga gerakan kristenisasi, terutama persoalan pembangunan gereja. Dimana
gerakan kristenisasi sudah mulai membangun gereja di tiga tempat yakni di
Karangroto, Bangetayu dan Banjardowo. Untuk itu sebagai warga NU kita harus
mewaspadai dan mengawal. Sebagai mana sudah jelas ada aturan main dalam
pembangunan rumah ibadah sebagaimana mengacu pada ketentuan Peraturan Bersama
(SKB) Mentri Agama dan Mentri Dalam Negrei seperti sedikitnya ada daftar nama
dan kartu penduduk berjumlah 90 orang, dukungan masyarakat paling sedikitnya 60
orang yang disahkan oleh lurah, imbuhnya
0 komentar :
Posting Komentar