TIADA kata yang bisa terucap, air mata yang
mewakilinya sebab perjuangan tidak pernah usai. Pengasuh Rumah Pendidikan
Sciena Madani, Kamis (7/3) mengunjungi makam Muhammad Yusuf untuk membacakan
Surat Yaasin dan Tahlil dan mendoakan supaya arwah beliau mendapatkan
ridho-Nya.
Salah satu tokoh perjungan Rumah Pendidikan Sciena Madani
Muhammad Yusuf kini genap berusia 7 hari. Muhammad Yusuf seseorang yang pernah
menikmati bangku kuliah selama 15 semester di IAIN Walisongo Semarang, dalam
hidupnya penuh dengan pergolakan perjuangan untuk membela kaum Mustadaffin.
Hingga perjalanannya pernah menjabat kepengurusan di
organisasi Ekstrakurikuler kemahasiswaan yakni di HMI Semarang. Pengalaman organisasinya
diwalai menjadi kader dengan mengikuti Basic Training hingga 3 kali, yang pada
akhirnya ia ditetapkan sebagai anggota HMI Cabang Semarang. Setelah menjadi
kader ia berlanjut menjabat posisi penting di Tarbiyah dengan menduduki kursi
Ketua Umum HMI Komisariat Tarbiyah, meski dia kuliahnya pada fakultas Syariah
oleh sebab Syariah belum ada komisariat HMI.
Namun keinginannya untuk mendirikan komisariat yang kuat
mejadikan keyakinannya bagkit, setelah tidak menjabat sebagai ketua komisariat
Tarbiyah, ia mendirikan HMI Komisariat Syariah dan langsung menduduki ketua
Umum HMI Komisariat Syariah.
Konsistensi perjuangan perlu diajungi jempol, ia tidak
memeprdulikan masa kuliahnya yang ia pikirnya hanya untuk organisasi dan
perjuangan melawan tirani. Setelah lepas dari jabatan Ketua Umum HMI Cabang
Semarang periode 2008-2009, ia sempat mampir di Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
Semarang.
Semoga perjuangan dan konsistensi untuk membela kaum
tertindas tetap melekat dalam tim Rumah Pendidikan Sciena Madani.
0 komentar :
Posting Komentar