Oleh: AniqZ3n Lintang Kelana
GURU atau pengajar adalah profesi atau pekerjaan mendidik dan mengajar siswa.baik dalam ruang kelas maupun diluar kelas. Sejatinya guru tidak hanya mengajar dalam kelas dan selesai begitu saja. Ada istilah al-um madrasatul ula (ibu adalah guru pertama )bahkan sebelum anak dilahirkan atau bahkan sebelum menjelma menjadi janin. Sudah ada peran calon ibu sebagai guru disana. Maka proses ta’lim watta’allum memang harus didahului dan dimulai dari karakter ibu yang baik. Untuk menghasilkan anak yang berkarakter islami, maka bibitnya juga harus dididik terlebih dahulu.
Penulis pernah menjumpai lembaga PAUD. Dan disana juga sudah ada pendidikan untuk pengantin, ibu hamil, bayi usia 0-6 bulan dst. Karena memang kesadaran masyarakat yang mukai tumbuh bahwa pendidikan pra nikah sangat diperlukan untuk menghasilkan generasi yang memuaskan.
Investasi fitri
Setiap manusia pada dasarnya telah dibekali jiwa yang fitri nan suci ( kullu mauludin yuuladu ‘ala al-fithroh. Innama abawaahu yuhawwidaanihi au yunashshiroonihi au yumajjisaanihi.) setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan suci. orang tuanyalah yang menjadikan sang anak yahudi,nasrani atau majusi)
Tapi seiring dengan waktu, amanah fitri yang dititipkan sang khaliq kepana jiwa-jiwa manusia , lambat laun tergeser oleh kabut-kabut kegelapan yang banyak di sebarkan di sekeliling kita oleh musuh abadi manusia. (setan dan jin terlaknat. Baik yang berbentuk asli dan tidak kasat mata. Atau berupa manusia yang kasat mata dan lebih berbahaya).
Yang pertama dan yang paling utama adalah peran orang tua. Mendidik anak sejak dirumah sangatlah penting. Pendidikan keluarga adalah the firts education. Karena merekalah yang pertama kali bersentuhan dengan anak.
Masyarakat islami yang bagaimanakah yang diharapkan? Berkarakter islam berarti mendahulukan akhlaq al-karimah di atas segalanya. (innamaa bu’isttu liutammima makaarimal akhlaq) al-adabu fauqo al-ilmi.kedudukan budi pekerti itu ada di atas ilmu. Setinggi apapun keilmuan seseorang. Jika tidak di imbangi dengan akhlaqul karimah maka dia lebih rendah dari binatang.
Seleksi pribadi dengan nuraniManusia telah di bekali Nurani untuk membedakan baik dan buruk. Salah dan benar. Di tambah dengan tuntunan yang telah di sediakan sebagai guide yang membimbing manusia yang merasa tersesat dari jalan lurus.
Islam sebagai agama yang flexibel dan universal akan terjamin kebenarannya sampai hari akhir. Oknum-oknum yang berusaha mengubah dan me-kontaminasi kitab kuno yang menjadi pegangan dan petunjuk orang-orang islam tidak akan pernah berhasil. Karena ALLAH telah menjamin keabadian dan kelanggengan Al-Quran. salah satunya melalui para huffadz , penghafal Al-Quran. Dan kesesuaian ilmu pengetahuan dengan alat canggih mutakhir juga membuktikan ke-flexibel-an Al-Quran.
Guru ibarat pendakwah. Sebelum guru menyampaikan materi. Misal, Mengajarkan cara berbicara atau makan yang baik. Maka guru tersebut harus meng implementasi pada diri sendiri terlebih dahulu karakter yang ia ajarkan kepada para murid. Kalau sang guru tidak ingin di cemooh murid karena kata-kata guru tidak relevan dengan tindakannya. Tetapi juga harus di sadari bahwa guru juga manusia. Yang punya salah dan dosa. Bukan malaikat yang selalu suci dan tidak pernah bermaksiat.
Hablun mi ALLAH dan hablin min annaas
Manusia di ciptakan sebagai hamba yang harus tunduk patuh kepada ketentuan sang pencipta. Pun di ciptakan sebagai khalifah di muka bumi. Bertanggung jawab atas diri sendiri dan tindakannya. Kemudian bertanggung jawab atas keluarga dan tindakan mereka. Lalu bertanggung jawab atas masyarakat di sekitarnya.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri tentu saja lebih berat .karena selain dimintai tanggug jawab di dunia, kita juga akan di mintai tanggung jawab di akhirat. Sementara tanggung jawab kepada masyarakat adalah sekedar mengingatkan mereka kepada jalan lurus yang di ridloi ALLAH. Adapun mereka percaya atau tidak. Mendapat petunjuk atau tidak. Itu hak prerogatif gusti ALLAH.
Toh seorang nabi Nuh juga tidak bisa membuat sang putra mendapat pintu hidayah. Yang penting kita sudah berusaha sebagai manusia untuk saling berwasiat atau mengingatkan tentang kebenaran dan kebaikan.
DamaiAda dua macam kedamaian.Damai hati serta tidak gelisah. Dan Damai secara fisik.
Kalau tentang kedamaian hati. Mungkin sifat kanak-kanak yang selalu ceria dan tanpa beban malah bisa menular kepada guru yang sebagai orang dewasa memiliki kebiasaan selalu punya banyak masalah yang tersimpan dan perlu di selesaikan. Tidak jarang guru terlihat murung di depan kelas. Dan justru ini yang berbahaya. Bisa menularkan psikologi yang kurang baik kepada peserta didik. Tidak seharusnya guru membawa masalah di rumah ke dalam kelas.
Karakter guru yang bermuram durja. Kusut dan sempit dalam memandang hidup sedikit banyak akan membawa pengaruh kepada anak didik. Maka Ada baiknya kepala sekolah mengadakan quantum teaching. Mengevaluasi hasil kerja para guru dan memompakan semangat yang tidak jarang bisa turun kapan saja. Karena bagaimanapun juga, ibarat handphone. seseorang butuh cas dalam hidup ini. Butuh isi ulang. Kadang mereka merasa apa yang telah mereka miliki telah habis di transfer kepada anak didik. Jadi mereka butuh isi ulang.
Perkelahian dalam kelas
Ini harus di tangani secara psikologi. Jadi guru, selain di tuntut menguasai materi yang di sampaikan. Dia juga harus bisa memahami karakter siswa. Untuk selanjutnya bisa mengarahkan siswa pada potensi yang mereka miliki.
Anak-anak yang suka berkelahi biasanya adalah anak-anak aktif. Punya potensi. Dan alangkah indahnya apabila guru bisa menggali potensi masing-masing siswa . dan dikembangkan dengan baik. Karena masing-masing anak memiliki karakter dan potensi yang berbeda-beda. Jika tidak disalurkan dengan baik bisa berakibat fatal ke anak didik. Seperti malas belajar. Karena merasa tidak berminat dengan apa yang di pelajari.
Setelah dirumah, sekolah lah komunitas anak yang kedua. Lingkungan yang mempengaruhi perkembangan kepribadian dan karakter anak. Maka salah satu sosok yang berperan dan berpengaruh dalam perkembangan jiwa anak adalah guru-guru mereka. Bahkan kadang anak lebih patuh kepada guru daripada kepada orang tua.
Kedamaian dalam fisik perlu ditanamkan kepada anak sejak dini. Agar mereka terbiasa untuk tidak tawuran. Ada solusi yang lebih baik daripada sekedar adu jotos dan adu tinju. Yang bisa mengantarkan anak ke rumah sakit. Toh akhirnya anak sendiri yang merasakan akibat dari perbuatan mereka.Karena kadang tawuran menjadi suatu kebanggaan bagi mereka.
Coba kalau kekuatan fisik mereka di alihkan ke adu olahraga. Basket, volly atau sepak bola. Tentu ada kebanggaan tersendiri jika menang. Di samping mendapat bonus fisik yang bugar. Bukan babak belur.
Bahkan apa pernah kita mendengar dari uswah hasanah kita (Nabi Muhammad S.A.W ) bahwa beliau pernah adu jotos? Tidak sama sekali. Bahkan ketika beliau di sakiti dan di caci maki oleh orang-orang kafir, beliau tidak membalas. Tapi mendoakan mereka agar mendapat hidayah. Walaupun pemberian hidayah adalah hak prerogative ALLAH S.W.T.
Dan kalaupun akhirnya Nabi mengangkat senjata untuk memerangi orang-orang kafir. Karena nabi sudah berusaha mengajak berdamai dan masuk islam dengan sukarela. Tapi mereka malah menyiksa orang-orang islam.
Jadi nabi mengangkat senjata adalah atas perintah langit. Bukan atas kehendak nafsu pribadi nabi yang terpancing emosi dengan tindakan-tindakan orang kafir. Karena nabi adalah orang yang sangat santun dan lemah lembut serta amanah.
Ibarat petuah. Musuh jangan dicari. Tapi kalau datang harus dihadapi.
By AniqZ3n Lintang Kelana
Lembah inspirasi, 29 09 2011
GURU atau pengajar adalah profesi atau pekerjaan mendidik dan mengajar siswa.baik dalam ruang kelas maupun diluar kelas. Sejatinya guru tidak hanya mengajar dalam kelas dan selesai begitu saja. Ada istilah al-um madrasatul ula (ibu adalah guru pertama )bahkan sebelum anak dilahirkan atau bahkan sebelum menjelma menjadi janin. Sudah ada peran calon ibu sebagai guru disana. Maka proses ta’lim watta’allum memang harus didahului dan dimulai dari karakter ibu yang baik. Untuk menghasilkan anak yang berkarakter islami, maka bibitnya juga harus dididik terlebih dahulu.
Penulis pernah menjumpai lembaga PAUD. Dan disana juga sudah ada pendidikan untuk pengantin, ibu hamil, bayi usia 0-6 bulan dst. Karena memang kesadaran masyarakat yang mukai tumbuh bahwa pendidikan pra nikah sangat diperlukan untuk menghasilkan generasi yang memuaskan.
Investasi fitri
Setiap manusia pada dasarnya telah dibekali jiwa yang fitri nan suci ( kullu mauludin yuuladu ‘ala al-fithroh. Innama abawaahu yuhawwidaanihi au yunashshiroonihi au yumajjisaanihi.) setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan suci. orang tuanyalah yang menjadikan sang anak yahudi,nasrani atau majusi)
Tapi seiring dengan waktu, amanah fitri yang dititipkan sang khaliq kepana jiwa-jiwa manusia , lambat laun tergeser oleh kabut-kabut kegelapan yang banyak di sebarkan di sekeliling kita oleh musuh abadi manusia. (setan dan jin terlaknat. Baik yang berbentuk asli dan tidak kasat mata. Atau berupa manusia yang kasat mata dan lebih berbahaya).
Yang pertama dan yang paling utama adalah peran orang tua. Mendidik anak sejak dirumah sangatlah penting. Pendidikan keluarga adalah the firts education. Karena merekalah yang pertama kali bersentuhan dengan anak.
Masyarakat islami yang bagaimanakah yang diharapkan? Berkarakter islam berarti mendahulukan akhlaq al-karimah di atas segalanya. (innamaa bu’isttu liutammima makaarimal akhlaq) al-adabu fauqo al-ilmi.kedudukan budi pekerti itu ada di atas ilmu. Setinggi apapun keilmuan seseorang. Jika tidak di imbangi dengan akhlaqul karimah maka dia lebih rendah dari binatang.
Seleksi pribadi dengan nuraniManusia telah di bekali Nurani untuk membedakan baik dan buruk. Salah dan benar. Di tambah dengan tuntunan yang telah di sediakan sebagai guide yang membimbing manusia yang merasa tersesat dari jalan lurus.
Islam sebagai agama yang flexibel dan universal akan terjamin kebenarannya sampai hari akhir. Oknum-oknum yang berusaha mengubah dan me-kontaminasi kitab kuno yang menjadi pegangan dan petunjuk orang-orang islam tidak akan pernah berhasil. Karena ALLAH telah menjamin keabadian dan kelanggengan Al-Quran. salah satunya melalui para huffadz , penghafal Al-Quran. Dan kesesuaian ilmu pengetahuan dengan alat canggih mutakhir juga membuktikan ke-flexibel-an Al-Quran.
Guru ibarat pendakwah. Sebelum guru menyampaikan materi. Misal, Mengajarkan cara berbicara atau makan yang baik. Maka guru tersebut harus meng implementasi pada diri sendiri terlebih dahulu karakter yang ia ajarkan kepada para murid. Kalau sang guru tidak ingin di cemooh murid karena kata-kata guru tidak relevan dengan tindakannya. Tetapi juga harus di sadari bahwa guru juga manusia. Yang punya salah dan dosa. Bukan malaikat yang selalu suci dan tidak pernah bermaksiat.
Hablun mi ALLAH dan hablin min annaas
Manusia di ciptakan sebagai hamba yang harus tunduk patuh kepada ketentuan sang pencipta. Pun di ciptakan sebagai khalifah di muka bumi. Bertanggung jawab atas diri sendiri dan tindakannya. Kemudian bertanggung jawab atas keluarga dan tindakan mereka. Lalu bertanggung jawab atas masyarakat di sekitarnya.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri tentu saja lebih berat .karena selain dimintai tanggug jawab di dunia, kita juga akan di mintai tanggung jawab di akhirat. Sementara tanggung jawab kepada masyarakat adalah sekedar mengingatkan mereka kepada jalan lurus yang di ridloi ALLAH. Adapun mereka percaya atau tidak. Mendapat petunjuk atau tidak. Itu hak prerogatif gusti ALLAH.
Toh seorang nabi Nuh juga tidak bisa membuat sang putra mendapat pintu hidayah. Yang penting kita sudah berusaha sebagai manusia untuk saling berwasiat atau mengingatkan tentang kebenaran dan kebaikan.
DamaiAda dua macam kedamaian.Damai hati serta tidak gelisah. Dan Damai secara fisik.
Kalau tentang kedamaian hati. Mungkin sifat kanak-kanak yang selalu ceria dan tanpa beban malah bisa menular kepada guru yang sebagai orang dewasa memiliki kebiasaan selalu punya banyak masalah yang tersimpan dan perlu di selesaikan. Tidak jarang guru terlihat murung di depan kelas. Dan justru ini yang berbahaya. Bisa menularkan psikologi yang kurang baik kepada peserta didik. Tidak seharusnya guru membawa masalah di rumah ke dalam kelas.
Karakter guru yang bermuram durja. Kusut dan sempit dalam memandang hidup sedikit banyak akan membawa pengaruh kepada anak didik. Maka Ada baiknya kepala sekolah mengadakan quantum teaching. Mengevaluasi hasil kerja para guru dan memompakan semangat yang tidak jarang bisa turun kapan saja. Karena bagaimanapun juga, ibarat handphone. seseorang butuh cas dalam hidup ini. Butuh isi ulang. Kadang mereka merasa apa yang telah mereka miliki telah habis di transfer kepada anak didik. Jadi mereka butuh isi ulang.
Perkelahian dalam kelas
Ini harus di tangani secara psikologi. Jadi guru, selain di tuntut menguasai materi yang di sampaikan. Dia juga harus bisa memahami karakter siswa. Untuk selanjutnya bisa mengarahkan siswa pada potensi yang mereka miliki.
Anak-anak yang suka berkelahi biasanya adalah anak-anak aktif. Punya potensi. Dan alangkah indahnya apabila guru bisa menggali potensi masing-masing siswa . dan dikembangkan dengan baik. Karena masing-masing anak memiliki karakter dan potensi yang berbeda-beda. Jika tidak disalurkan dengan baik bisa berakibat fatal ke anak didik. Seperti malas belajar. Karena merasa tidak berminat dengan apa yang di pelajari.
Setelah dirumah, sekolah lah komunitas anak yang kedua. Lingkungan yang mempengaruhi perkembangan kepribadian dan karakter anak. Maka salah satu sosok yang berperan dan berpengaruh dalam perkembangan jiwa anak adalah guru-guru mereka. Bahkan kadang anak lebih patuh kepada guru daripada kepada orang tua.
Kedamaian dalam fisik perlu ditanamkan kepada anak sejak dini. Agar mereka terbiasa untuk tidak tawuran. Ada solusi yang lebih baik daripada sekedar adu jotos dan adu tinju. Yang bisa mengantarkan anak ke rumah sakit. Toh akhirnya anak sendiri yang merasakan akibat dari perbuatan mereka.Karena kadang tawuran menjadi suatu kebanggaan bagi mereka.
Coba kalau kekuatan fisik mereka di alihkan ke adu olahraga. Basket, volly atau sepak bola. Tentu ada kebanggaan tersendiri jika menang. Di samping mendapat bonus fisik yang bugar. Bukan babak belur.
Bahkan apa pernah kita mendengar dari uswah hasanah kita (Nabi Muhammad S.A.W ) bahwa beliau pernah adu jotos? Tidak sama sekali. Bahkan ketika beliau di sakiti dan di caci maki oleh orang-orang kafir, beliau tidak membalas. Tapi mendoakan mereka agar mendapat hidayah. Walaupun pemberian hidayah adalah hak prerogative ALLAH S.W.T.
Dan kalaupun akhirnya Nabi mengangkat senjata untuk memerangi orang-orang kafir. Karena nabi sudah berusaha mengajak berdamai dan masuk islam dengan sukarela. Tapi mereka malah menyiksa orang-orang islam.
Jadi nabi mengangkat senjata adalah atas perintah langit. Bukan atas kehendak nafsu pribadi nabi yang terpancing emosi dengan tindakan-tindakan orang kafir. Karena nabi adalah orang yang sangat santun dan lemah lembut serta amanah.
Ibarat petuah. Musuh jangan dicari. Tapi kalau datang harus dihadapi.
By AniqZ3n Lintang Kelana
Lembah inspirasi, 29 09 2011
Bai'at Aqobah
BalasHapusJawaban Rosulullah SAW kpd Abu Haitam bin at-Taihan (kaum 'Aus) dlm baiat ke-1 bersama 75 orang
"Oh, tidak begitu! Tetapi darah, darah! Binasa, binasa! Aku bagian dari kamu dan kamu bagian dariku. Aku memerangi org yg memerangimu dan aku berdamai dengan orang yang berdamai denganmu,"
Salam damai,
sungguh demi Allah hari ini aku tak bisa membedakan kapan itu damai & berperang melawan.
Hidup ini sekarang dipenuhi damai, didamaikan.
Tak lagi bisa memilah mana musuh dan mana kawan.
Yang menindas mengerti betul arti damai & perang dalam islam.
Yang ditindas sudah lupa kehambaanya pada siapa, karena disini menemukan kedamaian.
*just correct me!!
Salam Damai
Terima kasih semoga Allah selalui meridhoi kita dan memberikan kedamaian.
Hapus