Tangerang Gelar Temu Sastrawan Nusantara

DEWAN Kesenian Kabupaten Tangerang (DKKT) dan Dinas Pemuda Olahraga Budaya & Pariwisata (DisporaBudpar) Kabupaten Tangerang menyelenggarakan “Temu Karya Sastrawan Nusantara” pada 27-29 Desember 2013. Temu sastrawan itu, menurut Ketua DKTT Trip Umiuki, adalah rangkaian acara Festival Tangerang 2013.

Pertemuan diawali dengan penerbitan buku Bunga Rampai Puisi Nusantara dan Kreasi Cerita Rakyat Nusantara. Panitia mengundang penyair Indonesia untuk mengirimkan puisi dan cerita rakyat untuk dikumpulkan dalam buku bunga rampai yang terbit pada 27 Desember 2013 bertepatan dengan ulang tahun ke-70 Kabupaten Tangerang.
Bagi penyair, dipersilakan mengirim tiga puisi lengkap dengan biodata dan foto terbaru. “Panjang setiap puisi maksimal tujuh puluh larik,” ujar Trip. Puisi haruslah karya terbaru dan sama sekali belum pernah dipublikasikan, temanya bebas.
Adapaun untuk cerita rakyat, penulis bisa mengirimkan satu kreasi cerita rakyat lengkap dengan biodata dan foto terbaru penulis, panjang maksimal tujuh halaman A4 dengan jarak barik 1,5 spasi. “Cerita rakyat yang dikreasi adalah cerita rakyat yang belum/kurang populer ditulis dengan muatan yang mencerahkan pembacanya.” Selain itu, tulisan harus karya terbaru dan sama sekali belum pernah dipublikasikan.

Puisi maupun cerita rakya bisa dikirimkan lewat email ke: dekakateindonesia@gmail.com selambat-lambatnya 10 November 2013. Nanti tim editor akan melakukan seleksi terhadap puisi dan cerita rakyat. Dari sana, panitia akan mengundang 70 partisipan menghadiri Temu Karya Sastrawan Nusantara. Namun karya yang dimuat dalam buku itu tidak diberi honor, hanya mendapatkan bukti penerbitkan 3 buku. “Buku yang diterbitkan tidak dikomersialkan,” ujarnya.

Penulis yang diundang juga menyiapkan tiket pulang-pergi sendiri ke tempat acara. Namun, “Akomodasi selama acara menjadi tanggung jawab panitia.” Dikatakan juga, undangan kepada penyair dan penulis akan ditembuskan kepada dinas budaya setempat agar partisipan memperoleh dukungan dari pemerintah daerah. (Sumber: Info Sastra)
Share on Google Plus

About Unknown

RIC Karya
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar