WM - Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan Kementerian Agama tetap
berpegang pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam menyikapi
kontes kecantikan Miss World 2013 yang akan digelar di Bali.
Suryadharma yang jutga
Ketua Umum PPP itu menegaskan, meskipun saat ini antarkementerian belum
memiliki persepsi yang sama dalam menyikapi ajang tersebut, Kementerian
Agama tetap mengacu pada fatwa MUI. "Bisa jadi Kementerian Perdagangan
menyebut bisa mendatangkan devisa, Kementerian Pariwisata lain lagi.
Rujukan kami tetap kepada fatwa MUI," ujarnya.
Namun, Suryadharma menambahkan, Kementerian Agama tidak pada otoritas untuk melarang atau membolehkan, sebab kewenangan itu masih ada pada para pemangku kepentingan lain. Kementerian Agama tidak pula memiliki kewenangan untuk memberi izin penyelenggaraan kegiatan itu.
Saat ditanya apakah sikap pemerintah terbelah, Suryadharma Ali mengatakan, tidak sampai sejauh itu. Yang jelas, katanya, belum ada koordinasi antarinstansi bagaimana seharusnya menyikapi persoalan tersebut.
Sebelumnya, MUI telah menyatakan menolak keras penyelenggaraan Miss World karena tidak sesuai ajaran Islam yang mewajibkan muslimah menutup aurat. "Bukan hanya tidak sesuai ajaran Islam, nilai yang diusung ajang Miss World juga sangat berbeda dengan budaya Indonesia. Saya berharap agar tidak ada kontroversi di kita. Kita memerlukan ketenangan," tutur Suryadharma. (Ant/Eks/Mut - Liputan6.com)
"Yang jelas, dari sisi Kementerian Agama tetap berpegang kepada fatwa Mejelis Ulama Indonesia bahwa sebaiknya kontes tersebut tidak diselenggarakan di Indonesia," kata Suryadharma Ali kepada pers di Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Namun, Suryadharma menambahkan, Kementerian Agama tidak pada otoritas untuk melarang atau membolehkan, sebab kewenangan itu masih ada pada para pemangku kepentingan lain. Kementerian Agama tidak pula memiliki kewenangan untuk memberi izin penyelenggaraan kegiatan itu.
Saat ditanya apakah sikap pemerintah terbelah, Suryadharma Ali mengatakan, tidak sampai sejauh itu. Yang jelas, katanya, belum ada koordinasi antarinstansi bagaimana seharusnya menyikapi persoalan tersebut.
Sebelumnya, MUI telah menyatakan menolak keras penyelenggaraan Miss World karena tidak sesuai ajaran Islam yang mewajibkan muslimah menutup aurat. "Bukan hanya tidak sesuai ajaran Islam, nilai yang diusung ajang Miss World juga sangat berbeda dengan budaya Indonesia. Saya berharap agar tidak ada kontroversi di kita. Kita memerlukan ketenangan," tutur Suryadharma. (Ant/Eks/Mut - Liputan6.com)
0 komentar :
Posting Komentar