WM Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar mendorong agar masyarakat tidak hanya terpaku pada dua sosok capres yang ada saat ini yakni Jokowi dan Prabowo, Sabtu (3/5)
Menurut Haris baik Prabowo maupun Jokowi belum bisa menjamin tentang kepastian akan penegakan hak asasi manusia (HAM). Haris malah mendorong agar orang yang memiliki kapabilitas untuk lebih dikenal khalayak ramai. Pernyataan koordinator Kontras ini disampaikan kepada media setelah diskusi publik, "Kriteria Capres Ideal Untuk Indonesia".
"Harus lebih banyak orang-orang yang punya kapabilitas untuk dapat ruang dikenal masyarakat, contohnya Anies Baswedan," ujar Haris pada media. Ia juga menambahkan perlu adanya alternatif nama capres dari yang selama ini ada dan mengerti mengenai situasi dan persoalan-persoalan masyarakat bawah. "Saya resah mengapa hanya ada dua nama calon yang maju dalam pilpres ini, masyarakat harus keluar dari situasi ini," ujarnya.
Diskusi ini sendiri selain diisi oleh Haris Azhar juga menghadirkan aktivis dan sosiolog Robertus Robert. Anies Baswedan sendiri sejatinya diundang dalam diskusi publik ini namun tidak dapat hadir karena ada urusan keluarga, ia diwakili oleh salah satu aktivis Gerakan TurunTangan yakni Abdul Rahman Mamun.
Dalam pernyataannya mewakili Anies, Abdul Rahman menyatakan kriteria calon presiden ideal. "Kita sudah 15 tahun reformasi tetapi masih ada hal-hal yang kurang di sana-sini. Indonesia yang sebesar ini tidak bisa diserahkan hanya pada satu orang," ujar Abdul Rahman. Ia juga menambahkan, "Syarat presiden saat ini adalah yang bisa menggerakkan."
Haris juga mengelak jika dikatakan bahwa diskusi ini adalah bentuk dukungan Kontras pada Anies Baswedan dan Mahfud MD, dua nama capres yang juga diundang dalam diskusi ini namun tidak hadir. "Kita tidak menjual dua nama itu, kita hanya tahu dua pandangan capres tersebut," pungkasnya.
Menurut Haris baik Prabowo maupun Jokowi belum bisa menjamin tentang kepastian akan penegakan hak asasi manusia (HAM). Haris malah mendorong agar orang yang memiliki kapabilitas untuk lebih dikenal khalayak ramai. Pernyataan koordinator Kontras ini disampaikan kepada media setelah diskusi publik, "Kriteria Capres Ideal Untuk Indonesia".
"Harus lebih banyak orang-orang yang punya kapabilitas untuk dapat ruang dikenal masyarakat, contohnya Anies Baswedan," ujar Haris pada media. Ia juga menambahkan perlu adanya alternatif nama capres dari yang selama ini ada dan mengerti mengenai situasi dan persoalan-persoalan masyarakat bawah. "Saya resah mengapa hanya ada dua nama calon yang maju dalam pilpres ini, masyarakat harus keluar dari situasi ini," ujarnya.
Diskusi ini sendiri selain diisi oleh Haris Azhar juga menghadirkan aktivis dan sosiolog Robertus Robert. Anies Baswedan sendiri sejatinya diundang dalam diskusi publik ini namun tidak dapat hadir karena ada urusan keluarga, ia diwakili oleh salah satu aktivis Gerakan TurunTangan yakni Abdul Rahman Mamun.
Dalam pernyataannya mewakili Anies, Abdul Rahman menyatakan kriteria calon presiden ideal. "Kita sudah 15 tahun reformasi tetapi masih ada hal-hal yang kurang di sana-sini. Indonesia yang sebesar ini tidak bisa diserahkan hanya pada satu orang," ujar Abdul Rahman. Ia juga menambahkan, "Syarat presiden saat ini adalah yang bisa menggerakkan."
Haris juga mengelak jika dikatakan bahwa diskusi ini adalah bentuk dukungan Kontras pada Anies Baswedan dan Mahfud MD, dua nama capres yang juga diundang dalam diskusi ini namun tidak hadir. "Kita tidak menjual dua nama itu, kita hanya tahu dua pandangan capres tersebut," pungkasnya.
0 komentar :
Posting Komentar