WM – Himpuan Mahasiswa Islam (HMI) Semarang
telah melaksanakan acara syawalan yang bertempat di Gedung PGRI Pedurungan
sebagai Syawalan Undercover mempertemukan kader HMI dari masa ke masa untuk
membuka rahasia pengalamannya selama berjuang di organisasi himpunan.
Menghadirkan Agus Pri Muhammad dari Jakarta untuk
menyampaikan orasi budaya, Minggu (25/8)
Ketua Umum HMI Cabang Semarang Nur Hasan mengatakan bahwa
acara syawalan ini merupakan upaya HMI dalam menghimpun kisah perjuangan dari
generasi ke genaerasi. Sebab setiap masa memiliki sejarahnya sendiri, baik itu
tantangan ideologi maupun tantangan arus perkembangan zaman.
“Mereka memiliki kisah sejarah sendiri, maka kita harus
membuka rahasia itu sebagai wujud motivasi kita sebagai generasi penerus yang
masih memiliki semangant kepemudaan untuk turut serta memperjuangkan arah
organisasi menuju perbaikan dan dapat berperan serta kepada masyarakat melalui
wujud nyata,” katanya
Dihadiri dari kalangan alumni HMI dari berbagai daerah
seperti Hanafi Shaleh, Mujahid, Sapto Widodo, Edy Darmoyo, M. Srihandoko, Musthofa beserta kader-kader
HMI seluruh cabang Semarang. Agus Pri Muhammad menyampaikan orasinya dengan
mengusung slogan bermanfaat bagi masyarakat. Sebab sebaik-baik manusia adalah
yang dapat bermanfaat bagi sekitarnya
“Saya tidak segan dan tidak bangga melihat orang sukses yang
hidup di apartemen mewah. Namun saya akan bangga kepada mereka yang hidup di
kampung dan dapat memberikan manfaat baik ilmu maupun pengalamannya untuk
selalu melakukan perbaikan di kampungnya,” tuturnya
Disela-sela acara Hanafi Shaleh yang merupakan pentolan HMI
di wilayah Semarang melontarkan candanya. Sebab biasanya organisasi
ekstrakurikuler rentan dengan partai politik. Ia mengatakan, Jika PKB dan PPP
surat Al-Qur’an yang menjadi amaliahnya adalah Surat Yasin, sedankan PAN adalah
Surat Al-Mulk maka PKS surat kebanggaanya adalah Al-Baqarah dan An-Nisa’.
0 komentar :
Posting Komentar