WM - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dan
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin telah dijadwalkan menghadiri acara puncak
Kesyukuran 54 tahun Pondok Pesantren Darunnajah, pukul 08.30 WIB, Sabtu pagi,
28 November 2015. Kedua pemimpin ini juga akan menjadi saksi penandatanganan
Piagam Wakaf ke-2 tanah dan bangunan Yayasan Darunnajah dengan luas total 602
hektar atau senilai lebih kurang Rp. 1.6 Triliun. Acara bersejarah ini akan
digelar di Ponpes Darunnajah, Jalan Ulujami
Raya, Pesanggrahan 86, Jakarta
“Pak Jusuf Kalla dan Pak Lukman Hakim Saifuddin dan Gus Salahuddin
Wahid telah berkenan hadir, demikian juga dengan sembilan Duta Besar negara
sahabat, InsyaAllah, semoga beliau tidak berhalangan, kepada masyarakat dan
pengguna jalan, kami memohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kemacetan di
jalan-jalan menuju Darunnajah nantinya, beberapa santri sudah ditugaskan
membantu mengurai kemacetan”, jelas KH. Saifuddin Arief, Ketua Yayasan
Darunnajah di Pondok Pesantren Darunnajah,
Ulujami Raya, Pesanggrahan 86, Jakarta, Sabtu pagi (28/11/05).
Menurut
KH. Saifuddin Arief, wakaf ini menjadi bagian terpenting kepeloporan Darunnajah
dalam berpartisipasi aktif mensejahterahkan umat Islam dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini sesuai dengan tema Kesyukuran 54 tahun
Darunnajah “Dari Santri Untuk Bangsa”. Diharapkan masyarakat memahami
pentingnya wakaf dan operasionalisasi wakaf produktif. “Alhamdulillah ini
sudah dirapatkan, dan menjadi keputusan bersama, semua ikhlas dan bahagia
dengan keputusan ini”, lanjut KH. Saifuddin Arief.
Sementara itu Pendiri dan juga
Pimpinan Ponpes Darunnajah, KH. Mahrus Amin menyampaikan bahwa Pesantren telah
ada sebelum Indonesia berdiri, semangatnya ketika itu adalah memberi untuk
Indonesia, bukan meminta. “Nah, bagi Pesantren yang berdiri setelah Indonesia
merdeka, semangat ini tidak boleh hilang. Pesantren harus terus bekerja dan
berfikir apa yang bisa diberikan untuk kemajuan Indonesia”, jelasnya.
Tahun 2015, aset tanah wakaf
Darunnajah mencapai 677,5 hektar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia
seperti di Riau, Kalimantan, Bandung, Jakarta, Bogor, Banten, Lampung,
Bengkulu, dll. Selain tanah, Darunnajah memiliki berbagai macam aset
wakaf seperti lembaga pendidikan, bangunan, perkebunan, pertanian, dan lain
sebagainya. Aset wakaf tersebut memerlukan manajemen pengelolaan yang baik agar
menjadi produktif.
Ponpes Darunnajah saat ini memiliki
17 cabang Pesantren di seluruh Indonesia serta lembaga pendidikan dari TK
hingga perguruan tinggi. Pesantren ini didirikan pada tahun 1961 oleh KH. Abdul
Manaf Mukhayyar, Alm, Letkol (Purn) Drs. H. Kamaruzzaman dan KH. Mahrus Amin.
KH. Abdul Manaf Mukhayyar selain ulama, juga merupakan pejuang kemerdekaan
Indonesia, dia turut memanggul senjata di sekitar Rawabelong, Kebayoran Lama
dan Palmerah. Majalah Pesan tahun 1989 menjelaskan Abdul Manaf dan ayahnya juga
membuka dapur umum untuk para pejuang di masa revolusi fisik. Saat ini Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami
adalah Drs. KH. Mahrus Amin dan
Dr. H. Sofwan Manaf M.Si.
Ponpes Darunnajah saat ini memiliki
17 cabang Pesantren di seluruh Indonesia serta lembaga pendidikan dari TK
hingga perguruan tinggi. Pesantren ini didirikan pada tahun 1960 oleh KH. Abdul
Manaf Mukhayyar, Alm, Letkol (Purn) Drs. H. Kamaruzzaman dan KH. Mahrus Amin.
KH. Abdul Manaf Mukhayyar selain ulama, juga merupakan pejuang kemerdekaan
Indonesia, dia turut memanggul senjata di sekitar Rawabelong, Kebayoran Lama
dan Palmerah. Majalah Pesan tahun 1989 menjelaskan Abdul Manaf dan ayahnya juga
membuka dapur umum untuk para pejuang di masa revolusi fisik. Saat ini Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami
adalah Drs. KH. Mahrus Amin dan
Dr. H. Sofwan Manaf M.Si. (Ric)
0 komentar :
Posting Komentar