DEMAK – Setiap komunitas diharapkan
mampu menghasilkan karya nyata sebagai pemberi solusi, di tengah arus
modernisasi ini. Mereka dituntut untuk memiliki keunggulan sehingga mampu
memberikan solusi atas dampak perilaku mayarakat yang menyimpang oleh sebab
pengaruh zaman.
Hal
itu disampaikan Ketua Komunitas BanyuManik Semarang, Lukman Wibowo, dalam
Launching Kumpulan Cerpen Sang Morvious karya Lukni Maulana. Acara tersebut
menghadirkan perwakilan berbagai komunitas dan lembaga. Seperti Khulalul
Mubaraq dari Kemenang Demak, Moh Sri Handoko dari Pemprov Jawa Tengah, Agus
Munif Ketua Yayasan Badan Wakaf Nusantara dan pengurus dari Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) Cabang Semarang serta Sapto Widodo dari Barisan Nusantara Jawa
Tengah.
Menurut
Lukman, sebenarnya cerpen Sang Morvious memiliki keunggulan. Khususnya dalam
pembangunan sikap perlawanan dan karakter kebangsaan. “Tentu dengan
pengalamannya penulis berusaha menyajikan suguhan realitas sosial yang dihadapi
sekarang ini, kumpulan cerpen ini memiliki caranya sendiri untuk menemukan
kediriannya.”
Agus
Munif mengatakan, buku tersebut bisa menjadi suatu terobosan untuk tetap
konsisten dalam berkarya. “Dunia kepenulisan harus dibiasakan oleh setiap
komunitas, karya tulis memiliki cara pandang yang mampu mengubah cara berfikir
seseorang,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran buku di Pesantren
Bismillah Sayung Demak, Sabtu (27/6) malam.
Ramadhan
Karya
Dalam
penjelasaanya Lukni Maulana penulis buku tersebut menyatakan bahwa kumpulan
cerpen ini merupakan tulisannya waktu ia menjadi mahasiswa yang menjadi
perjalanan hidupnya.
“Atas
dorongan beberapa kawan, tulisan kumpulan cerpen tersebut dapat diterbitkan,”
terang pegiat sastra yang pernah aktif di teater kampus
Acara
yang diselenggarakan oleh Lazis Nusantara digelar saat momentum ramadhan
sebagai bentuk pendidikan yang berorientasi pada karya. Bersama PesantrenBudaya Lembah Manah, kegiatan ramadhan ini menyajikan beberapa program salah
satunya launching buku cerpen yang merupakan program kegiatan Lembah Sastra.
Memberikan ruang aspresiasi pada wilayah kesusastraan yang cenderung terbenam
dengan mata pelajaran lain.
Bahkan
Lazis Nusantara dan Pesantren Budaya Lembah Manah siap menerima naskah buku
untuk diterbitkan secara gratis sebagai bentuk pengabdiaan keumatan pada setiap
ilmu pengetahuan.
0 komentar :
Posting Komentar