SEMARANG – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jawa Tengah bekerja sama dengan KAHMI Kendal mengadakan sarasehan ramadhan yang diselenggarakan di Sate House Semarang. Dengan mengusung tema Merajut Kembali Tali
Silaturahmi dan Persatuan Umat dan bursa kerja untuk keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam yang disediakan oleh Alumni HMI, Sabtu (4/67)
Dihadiri langsung oleh Ketua KAHMI Jawa Tengah Prof. Gunarto dan Wakil Bupati Kendal. KH. Anang
Rizka pimpinan Pondok Modern Tazaka Batang, menjelaskan akan pentingnya persatuan umat Islam. Bahwa Indonesia masih dalam kondisi yang penuh konflik di dalam namun tidak memiliki konflik di luar.
"Sehinga Bangsa Indonesia dapat menjadi mediator setiap konflik di Timur Tengah,” lanjut Anang
Masrifan Jami, menjelaskan beragam konflik di Indonesia dari persolan Muhammadiya dan NU dan berujung pada persatuan di tubuh Himpunan Mahasiswa Islam. Dimana pada dataran kader masih ada dualisme organisasi, yakni HMI MPO dan HMI DIPO.
“Di internal sendiri Himpunan Mahasiswa Islam saja masih terpecah, bagaimana umat Islam bisa
bersatu," tuturnya
Kedua pengurus HMI MPO dan HMI DIPO dipertemukan dalam satu forum, dipanggil kedepan untuk merajut tali persatuan. Kedua HMI dengan kebesaran simbol yang dipakai saling bersalaman dan berpelukan.
Inilah harapan KAHMI Jawa Tengah, bahwa HMI saatnya untuk bersatu. Namun demikian lain lagi dari
alumnus HMI MPO MH Rahmat, ia mengatakan bahwa bersatunya HMI MPO dan HMI DIPO hanya sebatas tubuh, namun otak pikiran akan berbeda. Jadi
keduanya tidak akan bisa bersatu.
MH Rahmat yang saat ini menjadi
pimpinan Cagar Wacana Demak melanjutkan, ini hanya kepura-puraan yang diberi bumbu sehingga terasa enak rasanya. Namun sesungguhnya sangat pahit, bahwa kita memiliki tradisi kemandirian sendiri.
0 komentar :
Posting Komentar