SEMARANG – Bagaimana hidup ditempat kumuh,
bantaran sungai dan kawasan pingiran kota serta banjir yang selalu menjadi
langanan? Tentu beragam persoalan tersebut menjadi kesadaran bagi kit untuk
peduli. Tapi ini lain dari yang lain karena aka nada pesta rakyat di sana.
Pesta
Rakyat Tanggungrejo akan dibuka pada hari Rabu, 19 Agustus pukul 20.00 Wib di
Halaman SD Pangudi Luhur Vincentius, Kp. Tanggungrejo, Kaligawe Semarang. Dengan
menampilkan ketoprak dengan lakon Suminten Edan yang akan diperankan oleh Widihastuti
Djohar.
Selanjutnya
akan nada beragam penampilan seperti musik dangdut, pop, rebana dan shalawat,
atraksi kesenian kampung, mainan tradisional. Nantinya pesta rakyat tanggungrejo
tersebut akan ditutup dengan kirab seni kerakyatan pada pagi harinya yang
dimeriahkan penampilan barongsai, dram blek, rebana shalawatan, penganten
kajen, dan beragam hiasan karnaval dari masyarakat.
Pada
kirab seni kerakyatan nantinya aka ada performance art dengan tema metaekologi
yang menampilkan budayawan Eko Tunas, Basa Basuki, Bowo Kajangan, Lukni Maulana
dan sajian dari Teater Gema. Acara penutupan tidak hanya diisi dengan kirab
seni kerakyatan, dari pagi hingga malam hari akan menampilkan beragam sajian
yang berkualitas seperti pembacaan puisi dari penyair Nasional Wage Tegoeh
Wijono dari Purwokerto, Budayawan Semarang Djawahir Muhammad, Kumandang Sastra,
penampilan dari Pemblusukan, Shendon dari Kudus dan akan diiringi dengan musik
keroncong.
Menurut Teha Edy
Djohar, dalam pandangan kebudayaan bahwa kita harus memiliki kebijaksanaan dan
menghasilkan karya. Karena dengan rasa bijak dan berkarya, kita tidak semata memanfaatkan atau mengekspolitasi saja tapi
mengembangkan apa yang telah ada.
Acara pesta seni
kerakyatan ini terbuka untuk umum, tidak dipungut biyaya dan dipersilahkan bagi
para pemangku kesenian untuk dapat menampilkan hasil kreasinya pada pesta
kerakyatan ini.
0 komentar :
Posting Komentar