SUNGGUH anda akan merasakan getar-getar kejiwaan yang
melampui batas kesanggupan kita untuk memikirkannya berupa kebahagiaan dengan
meneladani empat sifat rasul. Tiada yang lebih indah selain kita belajar dari
teladan kita yakni Nabi Muhammad Saw. Karena ia memiliki sifat dan akhlak yang
paling mulia di dunia ini.
Marilah kita sejenak berkaca pada diri kita sendiri, apakah
kita sudah meneladani empat sifat kenabian. Hanya empat,.
Pertama, Shidiq yakni berkata benar. Apakah mulut anda sudah
anda jaga atau perbuatan anda berjalan sesuai dengan ucapan anda. Coba katakan,
apakah mulut dan lidah yang tidak bertulang itu seirng mengucapkan kebohongan.
Jika anda sudah mulai berani sedikit saja untuk berbohong, apakah kita pantas Rasul
menjadi teladan anda. Kata-kata yang sering kita lontarkan terlalu manis,
sehingga terkadang menipu dan mengelabui orang untuk berbuat jurang dengan
kebohongan anda. Marilah kita belajar kepada Muhammad Saw;
“Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
kepadanya” (QS. An-Najm: 4 - 5)
Lihatlah apa yang di ucapkan Nabi selalu sesuai dengan
wahyu, jika Muhammad selalu dibimbing Allah langsung lewat Firmanya.
Sepantasnya al-Qur’an menjadi pembimbing bagi anda. Al-Qur’an menjadi warisan
berharga bagi umatnya, makanya anda berhak mendapatkan warisan tersebut dan
menjaganya. Alangkah bodohnya kita jika warisan yang selalu terjaga sepanjang
zaman tidak anda pergunakan, yang anda ingat hanya warisan harta. Warisan harta
menjadi rebutan dan bahkan gara-gara warisan bisa saling bertengkar. Alangklah
indahnya jika warisan al-Qur’an itu anda amalkan.
Kedua, Amanah yakni dapat di percaya. Apakah anda orang yang
dapat dipercaya, jika tidak alangkah nasib buruk menimpa anda. Sebab segala
urusan selalu diserahkan kepada orang yang dapat dipercaya atau dapat memegang
amanah. Dengan sifat ini Rasul mendapatkan gelar “al-Amin” yang berarti
terpercaya. Apakah segala urusaan dan tanggung jawab anda sudah anda jalankan
sebagaimana mestinya atau amanah itu menjadi beban bagi anda, sesungguhnya
segala amanah yang dititipakan kepada anda sesuai dengan kadar kapasistas anda.
“Aku menyampaikan
amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya
bagimu.” (QS. Al A'raaf: 68)
Ketiga, Tabligh
yakni menyampaikan. Muhammad merupakan sosok pemberi kabar gembira kepada
seluruh alam semesta. Begitu juga anda merupakan pewaris para nabi yang
memiliki kewajiban untuk menyampaikan risalah kebenaran dan keadilan. Jadi anda
wajib menyisihkan waktu untuk menyampaikan risalah Rasul. Waktu yang anda
miliki sekaran gini untuk siapa; keluarga, pekerjaan atau hanya foya-foya saja.
Malang benar nasib anda; waktu untuk berjuang, untuk mengabdi kepada
masyarakat, menyampaiakn risalah tidak anda porsikan sebagaimana kewajiban anda
kepada Nabi.
“Supaya Dia mengetahui, bahwa
sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya,
sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia
menghitung segala sesuatu satu persatu.” (QS. Al-Jin: 28)
Keempat, Fathonah berarti cerdas. Muhammad adalah sosok manusia luar biasa
yang memiliki kecerdasan diluar batas kemampuan kita. Jika ada anggapan bahwa
nabi adalah orang yang ummi atau tidak bisa baca tulis, itu hanya kecerdasan
intelektual saja. Namun sungguh kecerdasan yang luar biasa pada emosional dan
spiritual anda. Anda pasti sangat lelah untuk belajar dari TK sampai perguruan
tinggi dan bahkan setelah pulang harus ikut privat dan bimbingan belajar.
Inilah realitasnya sekarang banyak orang pintar, namun sesungguhnya mereka
teramat-amat bodoh. Kecerdasan pikiran anda seperti tidak berfungsi yang hanya
digunakan untuk kepuasan anda. Namun lupa pada pendidikan emosi dan jiwa. Maka
sepantasnya anda menjadi orang yang cerdas, karena anda pewaris nabi dan berhak
mewarisi empat sifat kenabian.
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu
suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan
kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
“Spirit Kebahagiaan
Ilmu dan Cinta”
Salam
Lukni
Maulana (Pengasuh Rumah Pendidikan Sciena Madani)
0 komentar :
Posting Komentar