GENUK - Anggota DPRD Kota Sem arang Muhammad Sodri yang terpilih pada dapil 3 Kota Semarang yang meliputi wilayah Genuk, Pedurungan dan Gayamsari mengelar serap Aspresiasi Masyarakat di keluarahan Penggaron Lor, Minggu (3/5)
Gelar serap aspresiasi masyarakat merupakan agenda reses dan evaluasi kinerja anggota DPRD Kota Semarang masa sidang 1 tahun 2015. Anggota DPRD Komisi C Muhammad Sodri, membuka ruang aspirasi sebagai bentuk mewadahai dan memfasilitasi masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif demi pembangunan kota semarang yang lebih baik.
Beragam persoalan disampaikan oleh masyarakat, seperti persoalan pembangunan jalan, talut, gorong-gorong, sulitnya mendapatkan akses dana, fasilitas pendidikan dan yang menjadi momok besar bagi kota semarang saat ini ialah persolan banjir dan sampah.
Semarang kota banjir, hal itu sudah tidak terbantahkan lagi. Seiring air meluap kiriman sampah semakin menumpuk dan pengembangan pembangunan real estet juga mempengaruhi penimbunan sampah yang marak dijalan-jalan.
Samaph semakin menjadi buah bibir yang selalu dipertanyakan oleh karena lahan semakin sempit. Apa lagi semarang setiap harinya mendapatkan tumpukan sampah 10 ton. Begitupun kesadaran masyarakat tentang kesadaran membuang sampah juga belum menjadi etika pribadai, yang mampu membangkitkan hidup bersih.
"Genuk menempati pringkat terkahir persoalan demam berdarah, sudah ada 12 orang yang menderita penyakit demam berdarah ini, tutur Sumarjo Kepala Kecamatan Genuk
Hal ini tentu tidka dapat terelakan bahwa sampah juga menjadi pendorong, nyamuk demam berdarah menempatinya.
Sodri mengatakan bahwa kita perlu adanya saling sinergi baik masyarakat, keluarahan maupun pihak kecamatan dan tentunya saya sebagai wakil masyarakt akan terus memperjuangkan dan mengawal aspresiasi masyarakat.
Gelar serap aspresiasi masyarakat merupakan agenda reses dan evaluasi kinerja anggota DPRD Kota Semarang masa sidang 1 tahun 2015. Anggota DPRD Komisi C Muhammad Sodri, membuka ruang aspirasi sebagai bentuk mewadahai dan memfasilitasi masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif demi pembangunan kota semarang yang lebih baik.
Beragam persoalan disampaikan oleh masyarakat, seperti persoalan pembangunan jalan, talut, gorong-gorong, sulitnya mendapatkan akses dana, fasilitas pendidikan dan yang menjadi momok besar bagi kota semarang saat ini ialah persolan banjir dan sampah.
Semarang kota banjir, hal itu sudah tidak terbantahkan lagi. Seiring air meluap kiriman sampah semakin menumpuk dan pengembangan pembangunan real estet juga mempengaruhi penimbunan sampah yang marak dijalan-jalan.
Samaph semakin menjadi buah bibir yang selalu dipertanyakan oleh karena lahan semakin sempit. Apa lagi semarang setiap harinya mendapatkan tumpukan sampah 10 ton. Begitupun kesadaran masyarakat tentang kesadaran membuang sampah juga belum menjadi etika pribadai, yang mampu membangkitkan hidup bersih.
"Genuk menempati pringkat terkahir persoalan demam berdarah, sudah ada 12 orang yang menderita penyakit demam berdarah ini, tutur Sumarjo Kepala Kecamatan Genuk
Hal ini tentu tidka dapat terelakan bahwa sampah juga menjadi pendorong, nyamuk demam berdarah menempatinya.
Sodri mengatakan bahwa kita perlu adanya saling sinergi baik masyarakat, keluarahan maupun pihak kecamatan dan tentunya saya sebagai wakil masyarakt akan terus memperjuangkan dan mengawal aspresiasi masyarakat.
0 komentar :
Posting Komentar