Habib Luffi; Syirik Bukan Hanya Soal Kuburan



MAJELIS Dzikir Maulidin Nabi Ngaliyan menyelenggarakan pengajian umum dalam rangka Maulid Nabi Muhammad Saw dengan mengangkat tema, “Maulid Nabi Muhammad Saw Kita Pelihara, Akhlak, Sabar dan Takwakal”. Bertempat di lapangan sepak bola Kliwon Ngaliyan Semarang.

Acara pengajian akbar tersebut menghadirkan Habib Lutfi bin Ali Yahya dari Pekalongan, sehingga lapangan sepak bola di penuhi dengan ribuan para jamaah yang ingin mendengarkan tausiah Habib Luffi.

Memperingati maulid Nabi Muhammad Saw tidak harus saat kelahirannya, akan tetapi setiap hari, bulan maupun tahun. Bahkan Rasul sendiri tidak pernah memperingati hari kelahirannya sendiri, seperti acara ulang tahun. Melainkan Rasul melakukan puasa dan tirakatan, meskipun Muhammad adalah orang suci ia selalu memberikan tazkiyah an-Nafs dan tazkiyah bil Qulub. Ia selalu mensucikan hati dan nafsunya. Hal inilah yang perlu kita contoh sebab melaksanakan uswatun hasanah itu yang paling sulit.

Islam di bawa ke bumi nusantara dengan baik dan damai. Namun acara-acara televisi dalam menontonkan kisah-kisah wali selalu di bumbu-bumbui dengan pertengkaran dan kesaktian. Sesungguhnya para wali memberikan contoh teladan dari Nabi, bukan melalui kesaktian namun manajemen islam yang damai. Di bawa melalui contoh dan kegemaran masyarakat sehingga Islam mudah menyebar di indonesia, tutur Habib Lutfi.

Hingga sekarang ini bermunculan orang-orang pintar, berbagai gelar kesarjanaan di sandang namun kepintarannya hanya di tangalkan lalu mengikuti kelompok kesukuaannya. Selanjutnya muncul syirik-syirik kecil ada di sekitar kita. Syirik itu bukan soal kuburan, kata Habib Lutfi.

Sehingga ketika orang ke kuburan, tahlilan, yasinan dan bahkan berdoa di kuburan dianggap sesat dan bid’ah. Sikap sombong terhadap kelompoknya bisa berakibat pada sikap syirik. Andai saja kuburan itu syirik lalu kuburan di bongkar dan situs-situs orang-orang shaleh terdahulu di hilangkan bangsa ini akan kehilangan sejarahnya, tutur Habib Lutfi. (Luk/M1
Share on Google Plus

About Unknown

RIC Karya
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar