LOMPAT TALI; Analisa Motorik Kasar

LOMPAT TALI suatu permainan sederhana yang sudah tidak asing lagi di seluruh masyarakat di indonesia sampai lapisan bawah. Permainan ini cenderung di identikan dengan citra perempuan, yang sesungguh laki-lakipun biasa memainkan permainan ini.

Memilki sebutan lompat tali karena, permainan ini menggunakan tali. Biasanya tali yang dipakai yakni karet yang dirangkai memanjang hingga terbentuk tali panjang yang digunakan untuk permainan lompat tali.

Cara Bermain:
Permainan lompat tali tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet tersebut, maka ia akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah dan berhenti bermain. Namun, apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut harus menggantikan posisi pemegang tali hingga ada pemain lain yang juga gagal dan menggantikan posisinya.

Ada beberapa ukuran ketinggian tali karet yang harus dilompati, yaitu: (1) tali berada pada batas lutut pemegang tali; (2) tali berada sebatas (di) pinggang (sewaktu melompat pemain tidak boleh mengenai tali karet sebab jika mengenainya, maka ia akan menggantikan posisi pemegang tali; (3) posisi tali berada di dada pemegang tali (pada posisi yang dianggap cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu melompat, asalkan lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat); (4) posisi tali sebatas telinga; (5) posisi tali sebatas kepala; (6) posisi tali satu jengkal dari kepala; (7) posisi tali dua jengkal dari kepala; dan (8) posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali.

Nilai-nilai pendidikan
  1. Permainan lompat tali memiliki nilai-nilai pendidikan yang luar biasa. Seperti melatih ketangkasan dan keberanian dalam melewati rintangan permainannya.
  2. Menciptakan situasi kondisi sosial dalam berkomunikasi dan melatih kosentrasi dalam menjalankan visi permainan
  3. Memberikan kesempatan kepada yang kalah maupun yang menang untuk saling bersaing dengan pola kejujuran dan keterbukaan.
  4. Memberi kesempatan bagi pemain berdasarkan pengalamannya untuk merenungkan dan memikirkan berbagai konsekuensi dari apa yang diterimanya dan yang tidak diterimanya suatu nilai kehidupan masyarakat.
Share on Google Plus

About Unknown

RIC Karya
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar