MEMELIHARA kelangsungan keturunan ( hifzh an-nasl) merupakan salah satu syari’at Islam yang hanya dapat diwujudkan melalui pernikahan yang syah menurut agama serta undang-undang, keluarga yang diliputi rasa cinta kasih (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah) kedua pasangan.Demikainlah janji Allah sebagai salah satu kekuasaan-Nya menciptakan pasangan (laki-laki dan perempuan) dari jenis yang sama agar masing-masing dapat berkomunikasi agar tercipta ketenteraman, serta Dia jadikan kasih sayang di antara kita.
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan mersa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu kasih dan sayang." (QS. Ar-Rum: 21)
Keluarga dalam bentuk yang paling umum dan sederhana terdiri dari ayah, ibu dan anak (keluarga batih).Ayah dan Ibu, keduanya merupakan komponen yang sangat menentukan kehidupan anak, terutama ketika masih kecil.Secara biologis dan psikologis ayah dan ibu merupakan pendidik pertama dan yang utama bagi anak dalam lingkungan keluarga.
Anak bagi keluarga merupakan anugrah yang diberikan Allah SWT yang memiliki dua potensi yakni baik dan buruk. Hal tersebut tergantung bagaimana pendidikan yang diberikan oleh kedua orng tuanya. Orang tua memiliki peran yang tidak dapat diremehkan bagi masa depan anak. Anak, memiliki fitrah yang dibawanya, tergantung bagaimana perkembangannya yang banyak tergantung kepada usaha pendidikan dan bimbingan yang dilakukan kedua orang tuanya. Oleh karena itu diharapkan orang tua menyadari kewajiban serta tanggung jawabnya terhadap anak-anaknya. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa semua anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang membuat anak menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi (HR. Bukhari).
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaaan fitrah, maka ibu bapaknyalah (yang akan berperan) “mengubah” anak itu menjadi seorang Yahudi, atau Nashrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari)
Prinsip-prinsip pendidikan Lukman Al Hakim merupakan salah satu teori yang sangat diperlukan bagi orang tua dalam interaksi edukatif dalam keluarga. Peranan orang tua sebagai pendidik merupakan kemampuan penting dalam satuan pendidikan kehidupan keluarga (family life education).
"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS. Lukman: 12-14)
Karakteristik pendidik yang dicontohkan Lukmanul Hakim di antaranya adalah bertauhid dan bertakwa kepada Allah SWT. Tauhid merupakan isi pokok yang harus dikuasai oleh orang tua, sebagai teladan dalam keluarga orang tua harus mengamalkannya sebelum ia sampaikan kepada anak-anaknya. Dalam interaksi edukatif orang tua dan anak memiliki peranan masing-masing yang saling mendukung interaksi edukatif tersebut.
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah,yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (QS. An-Nisa: 9)
Melahirkan keturunan yang berkualitas serta shalih dan shalihah merupakan tujuan hidup dalm berkeluarga bagi seorang muslim.Agar tujuan tersebut tercapai anak harus didik secara baik dan benar, karena anak yang sehat fisiknya dan psikisnya merupakan dambaan dan kebanggaan bagi setiap orang tua atau keluarga. Anak juga merupakan rahmat Allah yang bernilai tinggi serta memiliki manfaat yang sangat besar di dunia dan akhirat. Anak juga sebagai amanat Allah yang harus disyukuri dan Allah akan meminta pertanggungjawaban kelak di hari kiamat kepada para orang tuanya.
Anak merupakan salah satu bagian dalam keluarga. Anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama ia masih hidup.Anak yang berusia 0-12 tahun oleh Zakiah Daradjat masa ini disebut masa anak. Perkembangan agamanya akan sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya. (Red)
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan mersa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu kasih dan sayang." (QS. Ar-Rum: 21)
Keluarga dalam bentuk yang paling umum dan sederhana terdiri dari ayah, ibu dan anak (keluarga batih).Ayah dan Ibu, keduanya merupakan komponen yang sangat menentukan kehidupan anak, terutama ketika masih kecil.Secara biologis dan psikologis ayah dan ibu merupakan pendidik pertama dan yang utama bagi anak dalam lingkungan keluarga.
Anak bagi keluarga merupakan anugrah yang diberikan Allah SWT yang memiliki dua potensi yakni baik dan buruk. Hal tersebut tergantung bagaimana pendidikan yang diberikan oleh kedua orng tuanya. Orang tua memiliki peran yang tidak dapat diremehkan bagi masa depan anak. Anak, memiliki fitrah yang dibawanya, tergantung bagaimana perkembangannya yang banyak tergantung kepada usaha pendidikan dan bimbingan yang dilakukan kedua orang tuanya. Oleh karena itu diharapkan orang tua menyadari kewajiban serta tanggung jawabnya terhadap anak-anaknya. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa semua anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang membuat anak menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi (HR. Bukhari).
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaaan fitrah, maka ibu bapaknyalah (yang akan berperan) “mengubah” anak itu menjadi seorang Yahudi, atau Nashrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari)
Prinsip-prinsip pendidikan Lukman Al Hakim merupakan salah satu teori yang sangat diperlukan bagi orang tua dalam interaksi edukatif dalam keluarga. Peranan orang tua sebagai pendidik merupakan kemampuan penting dalam satuan pendidikan kehidupan keluarga (family life education).
"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (QS. Lukman: 12-14)
Karakteristik pendidik yang dicontohkan Lukmanul Hakim di antaranya adalah bertauhid dan bertakwa kepada Allah SWT. Tauhid merupakan isi pokok yang harus dikuasai oleh orang tua, sebagai teladan dalam keluarga orang tua harus mengamalkannya sebelum ia sampaikan kepada anak-anaknya. Dalam interaksi edukatif orang tua dan anak memiliki peranan masing-masing yang saling mendukung interaksi edukatif tersebut.
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah,yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (QS. An-Nisa: 9)
Melahirkan keturunan yang berkualitas serta shalih dan shalihah merupakan tujuan hidup dalm berkeluarga bagi seorang muslim.Agar tujuan tersebut tercapai anak harus didik secara baik dan benar, karena anak yang sehat fisiknya dan psikisnya merupakan dambaan dan kebanggaan bagi setiap orang tua atau keluarga. Anak juga merupakan rahmat Allah yang bernilai tinggi serta memiliki manfaat yang sangat besar di dunia dan akhirat. Anak juga sebagai amanat Allah yang harus disyukuri dan Allah akan meminta pertanggungjawaban kelak di hari kiamat kepada para orang tuanya.
Anak merupakan salah satu bagian dalam keluarga. Anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama ia masih hidup.Anak yang berusia 0-12 tahun oleh Zakiah Daradjat masa ini disebut masa anak. Perkembangan agamanya akan sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya. (Red)
0 komentar :
Posting Komentar