Mencari Madzab Demokrasi Pilgub 2013; Versi Golput Jawa Timur

Oleh: M. Ali Shoim
(warga Jawa Tengah)

KEMBALI lagi, menyoal tentang madzab demokrasi yang menjadi kebangaan pasca era reformasi. Tulisan ini, bukan bertujuan untuk mencaci atau melecehkan demokrasi yang digadang-gadang akan membawa kesejahteraan yang merata. Akan tetapi, tulisan ini membahas hasil pemilihan umum yang menjadi representasi dari madzab demokrasi. Hal ini tentunya, sebagai bentuk andil kita sebagai kelompok analis yang aktif dalam pergolakan kondisi bangsa, bukan provokator, bukan apatis, dan juga bukan masalah eksistensi.

Beberapa waktu lalu, rakyat Jawa Timur telah melaksanakan Pilkada untuk menentukan siapa yang menjadi nomor satu dan dua di Provinsi Jawa Timur. Puncak penentuan tersebut, kemudian telah diumumkan oleh KPUD Jawa Timur dalam Rapat Pleno Terbuka di Hotel Sangri-La, Surabaya, Sabtu (7/9). “Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur menetapkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur terpilih periode 2014-2019 setelah memenangi pemilihan umum kepala daerah pada 29 Agustus,” demikian berita dalam harian Kompas, Minggu (8/10).

Berdasarkan perhitungan manual KPU Jatim, Soekarwo-Saifullah unggul dengan perolehan 8.195.816 suara (47,25%), selanjutnya pasangan Khofifah-Herman memperoleh 6.525.015 suara (37,26%), pasangan Bambang-Said memperoleh 2.200.069 suara (12,69%), dan pasangan Eggi-Sihat memperoleh 422.932 suara (2,44%). Dimana jumlah angka partipasi pemilih adalah 17.895.809 suara atau 59,58% dari jumlah DPT. Sedangkan jumlah surat suara yang tidak sah adalah 551.977 suara.

Tabel Perhitungan Terakhir Surat Suara
Pilkada Jawa Timur 2013

No
Nama Pasangan Calon
Parpol Pendukung
Partisipasi Pemilih (Jiwa)
Partisipasi Pemilih (%)
1
Soekarwo-Saifullah
31
8,195,816
47.25
2
Khofifah-Herman
6
6,525,015
37.62
3
Bambang-Said
1
2,200,069
12.69
4
Eggi-Sihat
0
422,932
2.44

JUMLAH
38
17,343,832
100.00
SUMBER : rekapitulasi suara terakhir KPU Jatim, Sabtu (7/9/2013)

Hasil perhitungan tersebut, secara telak menagaskan bahwa hasil Pilkada Jawa Timur 2013 masih belum dapat dikatakan sebagai representasi dari madzab demokrasi. Jika dilakukan analisis dengan menggunakan acuan DPT, yang menjadi pemilih aktif, perolehan suara Soekarwo-Saifullah masih belum mewakili suara rakyat. Karena jumlah DPT yang tidak memilih mencapai 12.138.440 suara atau 40,42%, sedangkan jika dibandingkan perolehan suara dari pasangan Soekarwo-Saifullah hanya 8.195.816 suara atau 27,29%. Perolehan tersebut masih di bawah 30% dari jumlah DPT. Bagaimana bisa, perolehan suara tersebut dapat dikatakan representasi dari suara (keinginan rakyat)???

Mengenai analisis tentang hasil Pilkada Jawa Timur 2013, ada hal yang patut mendapat perhatian bagi pengamat politik. Ini adalah berkenaan dengan suara Golput (Golongan Putih). Suara Golput dalam Pilkada Jawa Timur hanya mencapai 12.690.417 atau 42,25% dari jumlah DPT, suara ini sudah termasuk dengan suara pemilih yang tidak sah. Hal ini menjadi kabar baik, karena dengan demikian angka pemilih aktif dapat menembus angka 57,75 % yang menaruh aharapan pada ke-4 pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada Jawa Timur 2013. Sehingga, secara simple bisa dikatakan bahwa angka partisipan pemilih aktif lebih besar dibanding dengan pemilih golput.

Meski demikian, berkenaan dengan hasil perolehan suara tertinggi hasil perhitungan Pilkada Jawa Timur 2013, belum dapat dikatakan sebagai representasi dari kemenangan rakyat, masih lebih kepada kemenangan pasangan calon. Sebagaimana hasil hitungan tersebut, pasangan Soekarwo-Saifullah memperoleh suara 8.195.816 suara, sedangkan angka suara Golput (ditambah suara tidak sah) lebih tinggi dibandingkan perolehan tersebut, yaitu 12.690.417 suara. Suara Golput lah yang menang dalam pemungutan suara Pilkada Jawa Timur 2013.

Tabel Sebaran Aspirasi Pemilih
Pilkada Jawa Timur 2013

No
Sebaran Aspirasi Pemilih Jawa Timur
Partisipasi Pemilih (Jiwa)
Partisipasi Pemilih (%)
1
Suara Golput


a.
Tidak Memilih
12,138,440
40.42
b.
Tidak Sah
 551,977
1.84
Jumlah
 12,690,417
42.25
2
Pasangan Menang


Soekarwo-Saifullah
 8,195,816
27.29
3
Pasangan Kalah



a.
Khofifah-Herman
6,525,015
21.73

b.
Bambang-Said
2,200,069
7.33

c.
Eggi-Sihat
422,932
1.41

Jumlah
9,148,016
30.46

TOTAL
30,034,249
100.00
SUMBER : analisis pengamat, 2013

Dalam sistem pemungutan suara tidak boleh menghilangkan atas keberadaan golongan putih (Golput). Pengamat Nasir (Pimp. Pondok Pesantren Tahfiz Alquran Al Mukhlisin Batu Bara), dalam media waspada.co.id yang berjudul ‘Menguak alasan golput dan tidak golput,’ mengungkapkan ada lima alasan mengenai Golput. Pertama, golput karena alasan tehnis. Kedua, golput dengan alasan ideologi. Ketiga, golput karena pertimbangan ekonomis. Keempat, golput karena alasan apatis dan pesimis. Dan kelima, golput karena alasan idealis.

Setidaknya, untuk alasan keempat dan kelima dalam Golput di Jawa Timur dapat terelakkan. Karena dari keempat pasangan calon telah ada calon yang berasal dari jalur independen, non partai. Sehingga mengenai alasan ketidakpercayaan kepada politik yang berujung pada sikap apatis, pesimis, dan idealis, sudah diakomodir oleh salah satu pasangan calon. Sedangkan untuk alasan pertama dapat dikesampingkan, karena dalam pembahasan ini faktor yang menjadi objek adalah pemilih, bukan penyelenggara ataupun faktor teknis lainnya.


Kemudian, apakah alasan utama dari golput itu adalah alasan kedua atau ketiga??? Ataukah ada alasan lainnya???
Share on Google Plus

About Unknown

RIC Karya
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar