Bayangkan disana ada 5 loket
penjualan tiket. Loket pertama untuk penukaran bagi yang membeli lewat
internet dan sudah membayar lewat ATM. Lumayan sepi dan pelayanannya
cepat. Untuk menukarkan harus ambil karcis antrian dulu dan menunggu
panggilan.
Loket 2, 3, 4 untuk
pembelian dan pemesanan tiket, harus ambil antrian juga. Tiga loket ini
paling ramai dan paling bikin keki. Bagaimana tidak yang tidak punya
nomor antrian nyelonong saja dan dilayani, lama lagi, karena pakai tanya
ini itu segala, sementara yang membeli tiket pesanan sudah harus
menulis dulu apa yang mau di beli. Dan Loket ke lima nggak jelas
peruntukannya, tidak ada nomor antriannya.Bayangkan untuk antri tidak
lebih dari 30 nomor ada 3 loket hampir 2 jam. Sementara ada satu loket
yang nggak jelas untuk apa.
Karena saking sudah kepanasan di
ruangan besar yang panas itu, dan ada satu keluarga yang dengan enaknya
nyelonong maju tanpa menunggu panggilan, saya beranikan untuk bertanya “
Ibu antrian Nomor berapa”, dengan kalemnya si Ibu menjawab “saya nggak
pakai antri, sama petugasnya di suruh langsung saja”. Kalau begini
caranya bikin jengkel betul. Sementara ada satu loket yang sepertinya
tidak dimanfaatkan karena mau dipakai shooting.
Sampai hampir 3
nomor di urutan nomor saya, saya mendekati loket, didalam loket no 1
ada seorang bapak petugas yang baru santai santai dan penjaga loket,
saya beranikan bertanya “Pak itu ada banyak orang yang nggak pakai nomor
beli karcis kok dilayani, saya kan sudah antri hampir 2 jam jadi
dilewati terus” dengan ketusnya beliau menjawab “ disini semua dilayani
yang nggak pakai nomor antrian itu karena kertanya hampir berangkat”.
“Mestinya loketnya jangan disamakan dong pak”, jawab saya ketus juga,
dan ngeloyor pergi.
Sambil masih jengkel, saya nyesel juga ikut
antri di Setasiun Tawang sore itu, baru ngurusin antrian nggak
seberapa saja payahnya minta ampun. Nggak bisa membayangkan kalau yang
antri berjibun. Untung sebelumnya sudah tanya di bagian Informasi soal
harga tiket, sebab kalau kita tidak tahu harga dan posisi gerbong,
biasanya kita dikasi harga paling mahal.
Lain kali memang
tidak usah beli tiket kereta api di setasiun Tawang, kecuali memang
nggak punya kerjaan, atau kalau memang pas lagi sepi, akibatnya
parkirpun mesti bayar untuk 2 jam. (SB)
About Unknown
RIC Karya
0 komentar :
Posting Komentar