PRESTASI belajar terdiri dari dua
kalimat antara prestasi dan belajar. Prestasi dalam kamus bahasa indonesia
mempunyai arti hasil yang dicapai melebihi ketentuan.[1] Sedangkan belajar adalah
proses perubahan manusia ke arah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi
dirinya maupun orang lain.[2] Melihat dari devinisi
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah proses perubahan
manusia ke arah yang lebih baik guna untuk mencapai kelebihan-kelebihan yang di
tentukan. Secara terminologi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang
menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti
perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, berfikir, ketrampilan,
kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.
Prestasi belajar
dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik. Prestasi belajar dapat diraih melalui proses belajar, dan belajar
tidak hanya mendengarkan dan memperhatikan guru yang sedang memberikan peljaran
didalam kelas, akan tetapi lebih luas dari aktivitas tersebut. Prestasi belajar
merupakan penguasaan ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki peseta didik
dalam mata pelajaran yang ditunjukkan dengan tes atau nilai yang diberikan guru
dan kemampuan perubahan sikap/tingkah laku yang diperoleh peserta didik melalui
kegiatan belajar.
Aspek-Aspek Prestasi
Belajar
Prestasi belajar dapat
dikelompokkan menjadi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
psikomotorik.
Aspek kognitif
Yaitu yang berkenaan
dengan pengenalan baru atau mengingat kembali (menghafal), memahami,
mengaplikasikan, menganalisis, dan kemampuan mengevaluasi.
Aspek afektif
Yaitu yang berhubungan
dengan pembangkitan minat, sikap/emosi, penghormatan (kepatuhan) terhadap nilai
atau norma.
Aspek psikomotor
Yaitu pengajaran yang
bersifat ketrampilan atau yang menunjukkan gerak (skill). Ketrampilan
tangan menunjukkan pada tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau
kumpulan tugas tertentu.[3]
Untuk mencapai
keberprestasian belajarmaka ketiga aspek tersebut tidak dapat dipisahkan, namun
jauh lebih baik jika dihubungkan. Karena dengan penggabungan tiga aspek
tersebut akan dapat diketahui kualitas kebeeprestasian pembelajaran. Prestasi
belajar merupakan bukti keberprestasian yang telah dicapai seorang peserta
didik sebab Setiap pembelajaran dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar
Secara global,
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dikatagorikan menjadi tiga
macam, antara lain :
Faktor internal (faktor dari dalam
siswa)
Faktor yang berasal dari
dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek yaitu aspek pisiologis dan aspek
psikologis. Aspek pisiologis merupakan kondisi umum jasmnai dan tonus (tegangan
otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendinya, dapat
mempengaruhi semangat dan intesitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Sedangkan
aspek psikologis merupakan aspek yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas
perolehan pembelajaran siswa, faktor yang lebih esensial diantaranya tingkat
kecerdasan, sikap, bakat, minat dan motivasi.[4]
Faktor eksternal (faktor dari luar
siswa)
Faktor eksternal dalam
prstasi belajar siswa terbagi menjadi dua macam, yaitu : lingkungan sosial
(teman-teman sepermainan siswa, masyarakat dan tetangga) dan lingkungan
nonsosial (gedung sekolah, rumah tempat tinggal, alat-alat belajar, keadaan
cuaca, waktu belajar yang digunakan). Kedua faktor tersebut yang menentukan
tingkat keberhasilan belajar siswa.[5]
Faktor pendekatan belajar (jenis upaya
belajar siswa)
Faktor pendekatan juga
berpengaruh terhadap taraf keberhailan proses pembelajaran siswa. Faktor ini
terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu pendekatan tinggi (speculative achieving),
pendekatan sedang (analitical deep) dan pendekatan rendah (reproductive
surface).[6]
Sedangkan menurut M
Dalyono faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut
:
1.
Faktor internal, meliputi:
a)
Kesehatan
b)
Intelegensi dan bakat
c)
Minat dan motivasi
d)
Cara belajar
2.
Faktor eksternal, meliputi:
1.
Keluarga
2.
Sekolah
3.
Masyarakat
4.
Lingkungan sekitar
[1] Fahmi Idrus, Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Greisinda Press, tt, h. 499.
[2] H. Baharuddin, Teori
Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008, h. 15.
[3] Nana Sudjana, Penelitian
Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya, 1999, h. 21-23.
[4] Muhibbin Syah, Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000 h.
132-133.
[5] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru, h. 137-138
[6] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru, h. 139
0 komentar :
Posting Komentar