WM Yogyakarta – Sejumlah tokoh dan Aktivis Islam Yogyakarta yang hadir dalam dialog terbuka di kampus UGM dengan tema “Ummat Menggugat; Suara Ummat Untuk Indonesia”, mendorong agar partai-partai politik berbasis massa Islam bersatu dan mendorong capres–cawapres dari tokoh Islam.
Menurut Buya Syafii Maarif, perolehan suara partai berbasis massa Islam diluar prediksi banyak mengami jumlah penerunan suara. Akan tetapi ternyata partai politik berbasis massa Islam masih dipercaya oleh umat Islam. Oleh karena itu, perolehan suara tersebut harus dipergunakan sebaik-baiknya. Partai politik berbasis massa Islam perlu bersatu, mengusung agenda kepentingan umat Islam, dan mengusung calon presiden dari kalangan tokoh Islam.
“Koalisi partai berbasis massa Islam dapat terwujud, tutur Syafi’I Maarfi.
Syafi’I Maarif menuturkan, yang harus diusung sebagai calon presiden adalah tokoh diluar partai Islam, tapi yang memiliki komitmen dan keberpihakan terhadap bangsa dan umat Islam. Jika semua partai politik berbasis masa Islam bersikukuh mengusung calonnya sendiri-sendiri, maka koalisi partai politik berbasis massa Islam tidak akan terbentuk. Partai politik berbasis massa Islam harus berbesar hati mengusung tokoh Islam non parpol yang netral, yang bisa diterima oleh semua pihak. (wm1 - Nata Wirasana)
Menurut Buya Syafii Maarif, perolehan suara partai berbasis massa Islam diluar prediksi banyak mengami jumlah penerunan suara. Akan tetapi ternyata partai politik berbasis massa Islam masih dipercaya oleh umat Islam. Oleh karena itu, perolehan suara tersebut harus dipergunakan sebaik-baiknya. Partai politik berbasis massa Islam perlu bersatu, mengusung agenda kepentingan umat Islam, dan mengusung calon presiden dari kalangan tokoh Islam.
“Koalisi partai berbasis massa Islam dapat terwujud, tutur Syafi’I Maarfi.
Syafi’I Maarif menuturkan, yang harus diusung sebagai calon presiden adalah tokoh diluar partai Islam, tapi yang memiliki komitmen dan keberpihakan terhadap bangsa dan umat Islam. Jika semua partai politik berbasis masa Islam bersikukuh mengusung calonnya sendiri-sendiri, maka koalisi partai politik berbasis massa Islam tidak akan terbentuk. Partai politik berbasis massa Islam harus berbesar hati mengusung tokoh Islam non parpol yang netral, yang bisa diterima oleh semua pihak. (wm1 - Nata Wirasana)
0 komentar :
Posting Komentar