BERAKTIVITAS: para pedagang di pasar Genuk masih melakukan aktivitas jual belinya, meski saat hari H pencoblosan. (suaramerdeka.com/Irsyam Faiz) |
Bu Karyem (53) misalnya, dia memilih tetap berdagang, karena harus memenuh kebutuhan sehari-hari. "Eman-eman mas (sayang mas) kalau ga jualan nanti saya rug," katanya.
Meski begitu, pedagang asal Genuksari ini mengaku akan pulang lebih awal untuk mencoblos,"nanti pulang jam sebelas buat nyoblos, saya sudah punya pilhan soalnya," tambahnya.
Hal serupa juga dilakukan Nani (47), pedagang toples asal Kedungmundu ini memilih untuk berjualan dulu sebelum menunakan hak pilhnya sebagai warga negara Indonesia, dia juga mengaku sudah mempunyai pilhan capres jagoannya.
Pedagang lain, Sukarti (54) yang juga memilh mencoblos usai berjualan berharap kepada siapapun presden yang terplih untuk menyayangi dan memperhatkan rakyatnya. Dia mengaku rindu dengan zaman semasa orde baru yang apapun serba mudah.
"Rakyat kecil kayak kami ini butuh perhatian, kta bisa hidup layak, kaya jamannya pak harto dulu," ungkapnya.
( Irsyam Faiz / CN19 / SMNetwork )
0 komentar :
Posting Komentar