WM - Pengamat Politik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra memuji penampilan kandidat presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto dalam acara debat final, Sabtu(5/7/2014) malam. Menurutnya, Prabowo menonjolkan sikap siap menang dan siap pula kalah.
"Prabowo ksatria tulen. Sepanjang debat dia tunjukkan sikap untuk siap menang dan siap kalah dalam pilpres," ujar Iswandi dalam pernyataannya, Minggu(6/7/2014).
Sebaliknya lanjut Iswandi, calon presiden nomor urut dua Joko Widodo justru terlihat tidak siap untuk kalah.
"Bukan hanya tidak siap untuk kalah, Jokowi bahkan tidak mau mengaku salah untuk sesuatu yang benar. Pertanyaan Prabowo tentang koperasi dibantah Jokowi. Kalau menguntungkan, diakuinya kalau merugikan dibantahnya. Ukuran nilainya jadi untung rugi bukan benar atau salah," ujarnya.
Dijelaskannya, keunggulan sikap ksatria Prabowo dalam debat tersebut terlihat dari tiga hal. Pertama, Prabowo berani mengakui kelebihan lawan. Kedua, Prabowo mau mengakui salah. Ketiga, Prabowo siap menang dan kalah dalam Pilpres.
"Tidak banyak orang yang punya karakter yang kuat seperti ini", ujarnya.
Selain itu, dalam debat tersebut Iswandi juga menyesalkan sikap kekanakan yang dipertontonkan oleh Jusuf Kalla. "Padahal kekeliruan penggunaan istilah oleh Hatta Rajasa tidak mengurangi substansi masalahnya, tapi JK tetap tidak ingin menjawab pertanyaan Hatta. Sepertinya dia menikmati sekali kalau ada orang yang keliru. Memang benar kata orang, semakin tua semakin seperti anak-anak," ujar Iswandi.
Sumber - http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/07/06/debat-final-capres-prabowo-siap-kalah-jokowi-tak-mau-mengaku-salah
"Prabowo ksatria tulen. Sepanjang debat dia tunjukkan sikap untuk siap menang dan siap kalah dalam pilpres," ujar Iswandi dalam pernyataannya, Minggu(6/7/2014).
Sebaliknya lanjut Iswandi, calon presiden nomor urut dua Joko Widodo justru terlihat tidak siap untuk kalah.
"Bukan hanya tidak siap untuk kalah, Jokowi bahkan tidak mau mengaku salah untuk sesuatu yang benar. Pertanyaan Prabowo tentang koperasi dibantah Jokowi. Kalau menguntungkan, diakuinya kalau merugikan dibantahnya. Ukuran nilainya jadi untung rugi bukan benar atau salah," ujarnya.
Dijelaskannya, keunggulan sikap ksatria Prabowo dalam debat tersebut terlihat dari tiga hal. Pertama, Prabowo berani mengakui kelebihan lawan. Kedua, Prabowo mau mengakui salah. Ketiga, Prabowo siap menang dan kalah dalam Pilpres.
"Tidak banyak orang yang punya karakter yang kuat seperti ini", ujarnya.
Selain itu, dalam debat tersebut Iswandi juga menyesalkan sikap kekanakan yang dipertontonkan oleh Jusuf Kalla. "Padahal kekeliruan penggunaan istilah oleh Hatta Rajasa tidak mengurangi substansi masalahnya, tapi JK tetap tidak ingin menjawab pertanyaan Hatta. Sepertinya dia menikmati sekali kalau ada orang yang keliru. Memang benar kata orang, semakin tua semakin seperti anak-anak," ujar Iswandi.
Sumber - http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/07/06/debat-final-capres-prabowo-siap-kalah-jokowi-tak-mau-mengaku-salah
0 komentar :
Posting Komentar