WM Jakarta - Capres nomor urut dua, Jokowi menyatakan bahwa salah satu hal penting dalam sektor peningkatan pangan adalah berfokus pada pasar penjualan ekspor. Gubernur DKI Jakarta non-aktif ini menyatakan hal ini dalam debat final capres-cawapres yang dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta.
Dalam debat yang dimoderatori oleh Sudharto P. Hadi ini, Jokowi mengatakan bahwa menciptakan pasar bagi petani mutlak untuk dilakukan sebagai solusi peningkatan produksi, Sabtu (5/7) malam
"Kalau ingin ekspor kita harus lihat pasarnya. Kalau pasarnya jelas ada, baru kita berproduksi. Misalnya petani diperintahkan menanam papaya, melon, atau semangka tapi kita harus lihat dulu pasarnya di mana? Ini yang penting," ujar Jokowi.
Mantan Walikota Solo ini menambahkan bahwa kesalahan selama ini adalah tidak menciptakan pasar bagi para petani.
"Asal diberi arahan, dididik, maka memproduksi apapun bisa. Jangan anggap remeh petani. Tapi masalahnya kita tidak pernah menyiapkan pasar untuk petani," tambahnya.
Menurut Jokowi saat ini sebenarnya kita semua sudah tahu masalahnya. Kendala yang terjadi adalah karena tidak adanya kemauan dan keinginan untuk memperbaiki itu.
"Ahli banyak, petani juga siap. Tinggal yang penting adalah kemauan dan niatnya ada atau tidak. Kuncinya ada di situ," pungkas Jokowi.
Dalam debat yang dimoderatori oleh Sudharto P. Hadi ini, Jokowi mengatakan bahwa menciptakan pasar bagi petani mutlak untuk dilakukan sebagai solusi peningkatan produksi, Sabtu (5/7) malam
"Kalau ingin ekspor kita harus lihat pasarnya. Kalau pasarnya jelas ada, baru kita berproduksi. Misalnya petani diperintahkan menanam papaya, melon, atau semangka tapi kita harus lihat dulu pasarnya di mana? Ini yang penting," ujar Jokowi.
Mantan Walikota Solo ini menambahkan bahwa kesalahan selama ini adalah tidak menciptakan pasar bagi para petani.
"Asal diberi arahan, dididik, maka memproduksi apapun bisa. Jangan anggap remeh petani. Tapi masalahnya kita tidak pernah menyiapkan pasar untuk petani," tambahnya.
Menurut Jokowi saat ini sebenarnya kita semua sudah tahu masalahnya. Kendala yang terjadi adalah karena tidak adanya kemauan dan keinginan untuk memperbaiki itu.
"Ahli banyak, petani juga siap. Tinggal yang penting adalah kemauan dan niatnya ada atau tidak. Kuncinya ada di situ," pungkas Jokowi.
0 komentar :
Posting Komentar