Danielle Lussier; Demokrasi Indonesia Meningkat, Rusia Berjalan Mundur

Danielle Lussier
WM Yogyakarta - Beberapa pemikiran menyebutkan bahwa pergantian rezim akan melahirkan faktor yang kondusif bagi kelangsungan hidup demokrasi, termasuk tingkat pembangunan sosial ekonomi yang lebih tinggi, parlemen yang kuat serta sejarah kenegaraan yang independen. Faktor-faktor ini, bagaimanapun, tidak menjelaskan kondisi politik pada dua negara terbesar di dunia, yaitu Rusia dan Indonesia. Di kedua negara tersebut, sistem demokrasi menggantikan rezim otoriter pada tahun 1990-an. Namun setelah hampir satu dekade terjadi reformasi, kemajuan demokrasi terkikis di Rusia, sementara di Indonesia proses demokratisasi masih terus berjalan.

Hal ini disampaikan oleh Danielle Lussier, Ph.D. dalam Kuliah Umum Activating Democracy: Political Participation and The Fate of Regime Change in Russia and Indonesia yang diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerjasama dengan AIFIS (American Institute for Indonesian Studies), pada hari Kamis, 8 Januari 2015 di Kampus UMY. Danielle Lussier adalah asisten profesor ilmu politik di Grinnell College, Iowa, Amerika Serikat. Minat utama penelitian Danielle Lussier adalah pada bidang demokrasi, perilaku politik, serta kepemimpinan.

Dalam kesempatan tersebut Danielle Lussier menjelaskan demokratisasi yang berjalan di Rusia dan Indonesia.  Perbedaan proses demokratisasi yang berjalan di kedua negara tersebut dapat dijelaskan dengan melihat pola partisipasi politik serta keterlibatan pada lembaga-lembaga politik baru. Dalam kasus yang terjadi di Rusia, proses demokratisasi berjalan mundur karena berkurangnya partisipasi masyarakat dalam politik serta rezim yang berkuasa memberikan kewaspadaaan terhadap lembaga-lembaga politik baru.

Sedangkana yang terjadi di Indonesia, partisipasi politik masyarakat meningkat, bahkan masyarakat menggunakan lembaga-lembaga politik baru untuk mengelola konflik serta menyalurkan preferensi publik terhadap pemerintah.

Secara khusus, Danielle Lussier menemukan bahwa variasi dalam pola partisipasi politik Di Rusia dan Indonesia berasal dari keterlibatan masyarakat sipil. Di Indonesia, individu yang terlibat dalam masyarakat sipil percaya pada kemampuan mereka untuk mempengaruhi hasil politik. Masyarakat sipil juga terlibat dalam mempromosikan pemilu yang bersih dan kompetitif serta mendorong terwujudnya kebebasan sipil.

Di Rusia, tidak adanya keterlibatan masyarakat menjadikan elit politik dengan mudah melakukan manipulasi pemilu, menyempitkan hak dan kebebasan, serta mengancam calon oposisi.
Share on Google Plus

About Madani

RIC Karya
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar