BAGI orang yang
sudah terjangkit bakteri leptospirosis akan mengalami rasa sakit dalam tubuhnya,
dan hal ini harus bisa diwaspadai sejak awal sebelum menjadi lebih parah
seperti gejala-gejala berikut yang diungkapkan oleh dr. M. Sugiarto, Sp. PD
dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Islam Roemani Semarang.
Gejala Klinis 1. Stadium Pertama : Demam
menggigil, Sakit kepala, Malaise, Muntah, Konjungtivitis, Rasa nyeri otot betis
dan punggung, Gejala-gejala diatas akan tampak antara 4-9 hari, Gejala yang
Kharakteristik, Konjungtivitis tanpa disertai eksudat serous/porulen (kemerahan
pada mata), Rasa nyeri pada otot-otot
2. Stadium Kedua • Terbentuk anti bodi
di dalam tubuh penderita • Gejala yang timbul lebih bervariasi dibandingkan
dengan stadium pertama • Apabila demam dengan gejala-gejala lain timbul
kemungkinan akan terjadi meningitis. • Stadium ini terjadi biasanya antara
minggu kedua dan keempat. Komplikasi Leptospirosis • Pada hati : kekuningan
yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6 • Pada ginjal : gagal ginjal yang dapat
menyebabkan kematian. • Pada jantung : berdebar tidak teratur, jantung
membengkak dan gagal jantung yang dapat mengikabatkan kematian mendadak. • Pada
paru-paru : batuk darah, nyeri dada, sesak nafas. • Perdarahan karena adanya
kerusakan pembuluh darah dari saluran pernafasan, saluran pencernaan, ginjal,
saluran genitalia, dan mata (konjungtiva). • Pada kehamilan : keguguran,
prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati. Daerah Serangan Leptospirosis tidak
menular langsung dari pasien ke pasien.
Masa inkubasi leptospirosis adalah 2
hingga 26 hari. Sekali berada di aliran darah, bakteri ini bisa menyebar ke
seluruh tubuh dan mengakibatkan gangguan khususnya hati dan ginjal baru ke
tubuh yang lainnya termasuk paru-paru dan otak. Saat kuman masuk ke ginjal akan
melakukan migrasi ke interstitium, tubulus renal, dan tubular lumen menyebabkan
nefritis interstitial (kelainan ginjal-red) dan nekrosis tubular (gagal
ginjal-red). Ketika berlanjut menjadi gagal ginjal biasanya disebabkan karena
kerusakan tubulus, hipovolemia karena dehidrasi dan peningkatan permeabilitas
kapiler.
Gangguan hati akan demakin tampak karena
disfungsi sel-sel hati. Leptospira juga dapat menginvasi otot skletal
menyebabkan edema (bengkak-red), vacuolisasi miofibril, dan nekrosis focal.
Gangguan sirkulasi mikro muskular dan peningkatan permeabilitas kapiler dapat menyebabkan
kebocoran cairan. Dalam kasus berat seperti disseminated vasculitic syndrome
akan menyebabkan kerusakan endotelium kapiler. Gangguan paru adalah mekanisme
sekunder kerusakan pada alveolar and vaskular interstisial yang mengakibatkan
hemoptu. Leptospira juga dapat menginvasi cairan humor (humor aqueus) mata yang
dapat menetap dalam beberapa bulan, seringkali mengakibatkan uveitus kronis
(peradangan hebat pada daerah mata-red) dan berulang. (Alfin El-Mlipaki)
0 komentar :
Posting Komentar