WM Jakarta — Komisi X Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) akan mengunjungi Bumi Perkemahan
dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta, Senin (15/12). Rombongan akan
diterima Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault.
Rombongan Komisi X DPR RI
dipimpin Teuku Riefky Harsya (Ketua/F-PD). Anggota yang akan hadir dalam
rombongan antara lain Kahar Muzakir (F-PG), Hj. Popong Otje Djundjunan (F-PG),
H.R.A. Sutan Adil Hendra (FP-Gerindra), Moreno Soeprapto (FP-Gerindra), Edhie
Baskoro Yudhoyono (F-PD), Teguh Juwarno (F-PAN), Anang Hermansyah (F-PAN),
Helmy Faishal Zaini (FKB), Nur Hasan Zaidi (F-PKS), dan T. Taufuqulhadi
(FP-Nasdem).
Bumi
Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) dan Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) Cibubur
merupakan aset utama Pramuka seluas 240 hektar yang stategis pemanfaatannya. Buperta
Cibubur rencananya akan menjadi tempat Jambore Nasional 2016 dengan peserta
45.000 orang Pramuka Penggalang Se-Indonesia. Kemudian di tahun 2017 akan
digelar perhelatan Raimuna.
“Revitalisasi
Pramuka tidak hanya program dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
nya, tapi juga infrastruktur. Buperta adalah salah satu aset strategis yang
dimiliki Pramuka, dan ini juga akan menjadi bagian dari revitalisasi aset,”
kata Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Adhyaksa Dault, Senin (15/12).
Kegiatan
Pramuka, lanjutnya, merupakan pendidikan karakter yang lebih banyak dilakukan
di luar ruangan (outdoor). Dengan
demikian, Buperta dapat menjadi pusat kegiatan kepramukaan secara nasional
maupun Internasional.
“Pramuka
itu kegiatannya mengajarkan nilai-nilai kerjasama, kekompakan, persatuan, mandiri,
dan sebagainya. Nah, bagaimana kalau
kemudian mereka camping tapi
makanannya delivery. Hal kecil
seperti ini bisa saja terjadi kalau kawasan ini di komersialisasi,” kata Adhyaksa.
Menurutnya, aset Pramuka harus dikelola secara professional, transparan dan akuntabel. Dalam revitalisasi aset Pramuka ada tiga permasalahan yang harus dibenahi yakni sumber daya manusia, manajemen pengelolaan, dan anggaran yang minim. *)
0 komentar :
Posting Komentar