Lesehan Ansor, Membincang Walisongo hingga Marifat Samin

WM – Pengurus Anak Cabang (PAC) GP Ansor Genuk bersama Rumah Pendidikan Sciena Madani mengelar acara yang bertajuk Ngaji Sosiaol Budaya. Kegiatan ini mengambil pokok pembahasan mengenai Marifat Suku Samin Hingga Simpang Siur Sejarah Waliosongo - Islam dan Kebudayaan Jawa; Sejarah Akulturasi dan Sejarah Nilai. Bertempat di rumah Pak RT  Zainun Kamil yang beralamatkan Penggaron Rt 6 Rw 1 Genuk Semarang, Minggu (13/10)

Kegiatan ini dibawah naungan Lesehan Ansor, merupakan wadah gerakan wacana dan intelektual PAC GP Ansor Genuk yang diadakan setiap 2 bulan sekali dengan menghadirkan para pembicara yang berkompeten di bidangnya. Selain itu juga Lesehan Ansor menengahkan grup musik Ansor Nada, sebagai pemantik kemeriahan.

“Selain mendapatkan ilmu dari pakarnya, ada bonus mendenggarkan Grup Musik Ansorun Nada sebauh grup musik dakwah dan sedekah,” tutur Muhammad Sodri Ketua PAC GP Ansor Genuk.

Dipandu oleh Lukni Maulana Pengasuh Sciena Madani acara Ngaji Sosial Budaya mulai gemuruh ketika Martin Moethadhim SM selaku pembicara bercerita lika-liku hidupnya. Seperti kisah spiritualnya ketika Shalat di Gereja Pangkalan Militer Amerika Serikat.

Pembicara yang asli Blora ini, mengemukakan berbagai hal rancaunya dalam membahas sejarah. Ketika akan merunut sebuah sejarah, semisalkan sejarah tokoh itu seperti ingin menemukan sanad hadist.

“Dengan belajar sejarah, kita diajak untuk selalu mengumpulkan dokumentasi dan banyak membaca, karena sejarah selalu saja bisa berubah ketika ada bukti baru,” kata Martin


“Sedangkan Samin bukanlah sebuah suku, melainkan laku hidup yang dinisbatkan kepada pendiri saminisme. Dalam pergolakkannya saminisme ini muncul sebagai sebuah gerakan untuk melawan penjajah,” lanjutnya
Share on Google Plus

About Unknown

RIC Karya
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar