WM Jakarta -Ditunjuknya Sudirman Said sebagai Menteri ESDM oleh Presiden Jokowi
mengejutkan beberapa pihak. Nama Sudirman sebelumnya tidak muncul dalam
bursa Menteri ESDM di kabinet. Meski tak mencuat ke
publik, sepak terjang Sudirman di gerakan anti korupsi dan profesional
di bidang energi dan minyak sudah berjalan puluhan tahun, Minggu (26/10)
“Ini
keputusan Presiden Jokowi, saya siap menjalani amanat ini. Saya
menyadari sepenuhnya ini bukan tugas ringan. Kita harus bersiap
menghadapi krisis energi,” ungkap Sudirman pasca pengumuman menteri di
Istana Merdeka.
Rekam
jejak Sudirman terbukti bersih dengan lolos verifikasi KPK yang
diajukan oleh Jokowi untuk mengecek kualitas menterinya.
Sudirman sebelumnya dikenal sebagai
pegiat anti korupsi sejak dekade 90-an. Ia mengawali langkah gerakan
anti rasuah dengan mendirikan Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI).
Dua produk utama MTI yang dikenal sampai saat ini
adalah menguji 70 keppres bermasalah di era Soeharto yang membuat
penguasa orde baru tersebut dipanggil oleh Jaksa Agung. Yang juga tak
kalah penting, MTI menelurkan cikal bakal lembaga anti korupsi pertama
di Indonesia yakni KPK.
Embrio KPK tersebut adalah berdirinya
Badan Independen Anti Korupsi (BIAK) melalui TAP MPR yang menegaskan
untuk dibuatnya lembaga anti korupsi yang kemudian menjadi KPK. Sudirman
Said juga beberapa kali membantu KPK sebagai
tim seleksi independen Ketua KPK pada saat Taufiequrachman Ruki
memimpin lembaga anti rasuah ini.
Saat
ditanya apakah kehadirannya di ESDM sebagai upaya melawan korupsi di
kementerian ini, Sudirman menjawab dengan mengatakan, “Tak hanya ESDM,
republik ini memang harus melakukan perang melawan korupsi.” Ia juga
menekankan
pentingnya untuk memulai pekerjaan dengan suasana yang baik. “Saya
ingin semua pihak dapat bekerja bersama-sama untuk menciptakan
kepercayaan publik pada kementerian ESDM,” ujarnya.
Kini, pegiat anti
korupsi itu ditunjuk oleh Jokowi sebagai menteri yang akan
mengurus energi di negeri ini.
0 komentar :
Posting Komentar