Leak Sosiawan di PP Darul Ulum Pasuruan |
WM Pasuruan – Ada suasana yang berbeda
di Pondok Pesantren Darul Ulum, Karangpandan, Pasuruan. Biasanya para santri
identik dengan ngaji kitab kuning, namun kali ini para santri justru diajak
untuk “Jagongan Budaya” atau istilahnya diajak nongkrong. Akan tetapi bukan
sekedar jagongan yang tidak bernilai, justru para santri diajak untuk memaknai
kediriannya tentang pendidikan anti korupsi.
Jagongan Budaya di Pondok Pesantren Darul Ulum
tersebut dalam rangka Road Show Puisi Menolak Korupsi ke-26. Sebuah gerakan
para penyair seluruh Indonesia yang berusaha memberikan pendidikan nilai anti
korupsi kepada siapa saja, baik kepada santri, masyarakat umum, guru maupun
pelajar.
Hadir para
penyair anti korupsi dari sang jenderal gerakan puisi menolak korupsi Sosiawan
Leak (Solo), Roosetindaro Baracinta (Surakarta), Bagun Barlen Aji (Jember),
Muhammad Lefand (Sumenep), Dimas Indiana Senja (Brebes), Lukni Maulana
(Semarang), Arafat Ahc (Demak), Aloet Pati (Pati), Suryahadi (Riau),
Syarifuddin Arifin (Padang), Bambang Eka Prasetya (Magelang), Rizki (Magelang),
Agustina Thamrin (Banjarbaru Kalimantan Selatan), Dimas Anggara (Demak), Kidung
Purnama (Ciamis), Pasuruan (2/10).
Kemeriahan
sangat nampak sekali di pondok pesantren ini, suguhan pembacaan puisi,
teatericalisasi puisi dan musikalisasi puisi. Road show pembacaan puisi menolak
korupsi tidak hanya diikuti oleh para penyair nasional dan santri namun juga
diikuti para ustad pondok dan kyai pondok pesantren Darul Ulum Pasuruan.
Haedar
Hafidz selaku pengasuh pondok pesantren Darul Ulum mengatakan, Kami ingin
memberikan pentingnya pendidikan anti korupsi kepada para santri.
“Korupsi
harus diperangi dan ini merupakan jihad. Dan semoga Pondok Pesantren Darul Ulum
Pasuruan menjadi sentral pondok yang memberikan kontribusi Puisi Menolak
Korupsi,” tutur Haedar
“Dengan
puisi kita lawan korupsi,” tambahnya
0 komentar :
Posting Komentar