IGI Jawa Tengah Peringkat Terbawah di Jawa

KEMITRAAN Jakarta membuat peringkat Tata Kelola Pemerintahan atau yang dikenal dengan IGI (Indonesia Governance Index) di 33 Provinsi di Indonesia. Di ruang Merapi 2 Hotel Novotel Semarang IGI diluncurkan, dibuka langsung oleh wakil Gubernur Jawa Tengah Hj. Rustriningsih.

Hasilnya tata kelola pemerintahan, peringkat lima teratas tahun 2012-2013 adalah Provinsi DIY (6,80) Jatim (6,42) DKI (6,33) Jambi (6,24) dan Bali (6,23), sedangkan lima provinsi terbawah diantaranya adalah Provinsi Papua (4,86), NTT (4,82), Bengkulu (4,77), Papua Barat (4,42) dan Maluku Utara (4,41). Dalam IGI 2012 ini, Provinsi Jawa Tengah menempati peringkat ke-16 (5,85), ini mengalami peningkatan dari rangking ke-22 pada PGI 2008.
Oleh karena itu Partnership dalam penelitiannya, baik IGI maupun PGI sama-sama mengukur kinerja di empat arena tersebut dengan menggunakan enam prinsip good governance diantaranya: akuntabilitas, transparansi, partisipasi, keadilan, efisiensi, dan efektivitas. Penilaian kinerja di empat arena memiliki nilai/bobot yang proporsional sesuai dengan perannya dalam menentukan peringkat sebuah provinsi.
Sementara itu, menurut Lukman Hakim peneliti Partnership di Provinsi Jawa Tengah mengatakanbahwa “Selain peringkat provinsi yang dapat di akses secara lengkap di www.kemitraan.or.id, IGI juga memberikan kepada Pemda di masing-masing provinsi dokumen laporan terkait dengan informasi seputar temuan-temuan serta rekomendasi terhadap perbaikan implementasi governance yang lebih baik di provinsi bersangkutan.”
Menurut Nico Harjanto perwakilan peneliti pusat IGI mengatakan bahwa “sejauh ini Pemerintah Pusat melalui UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian) dan Kementerian Dalam Negeri telah merekomendasikan Indeks yang kami buat agar dapat digunakan sebagai alat monitoring tata kelola pemerintahan provinsi. Sedangkan pada level internasional, selain beberapa negara Afrika seperti Mesir, Senegal dan Afrika Selatan yang tertarik mereplikasi, metode Indeks kami juga telah diadopsi oleh UNDP sebagai materi dalam Panduan Pengukuran Tatakelola Pemerintahan (UNDP’s Users Guide to Measuring Local Governance)”.
Begitu juga apa yang dikatakan A. Zaini Bisri redaktur Senior Suara Merdeka, "Bahwa tata kelola pemeirntahan mejadi bagian tolak ukur keberhasilan keterbukaan publik dalam menerapkan Good Governance.
Share on Google Plus

About Unknown

RIC Karya
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar