WM - Keunggulan
sebuah perguruan tinggi dapat dilihat dari produktivitas penelitian dan
publikasi karya ilmiah. Saat ini pergurun tinggi di Indonesia tengah
berlomba-lomba mengembangkan tradisi akademik, pada umumnya, dan meningkatkan
mutu penelitian dengan pelbagai skema dan program yang disediakan untuk para
dosen dan penelitinya. Di tengah gairah penelitian yang semakin meningkat di
kalangan para dosen dan peneliti, kebutuhan lain untuk memperkuat mutu penelitian
adalah dengan penyusunan roadmap (peta jalan) penelitian yang jelas untuk para
dosen, program studi serta penyusunan penelitian unggulan perguruan tinggi.
Hal ini disampaikan oleh Hilman Latief, Ph.D. dalam Workshop Roadmap Penelitian yang diselenggarakan oleh Laboratorium Agama dan Budaya Lokal (LABeL) UIN Sunan Kalijaga bekerjasama dengan AIFIS (American Institute for Indonesian Studies), pada hari Kamis, 18 September 2014 di UIN Sunan Kalijaga. Hilman Latief adalah alumnus Western Michigan University, Amerika, dan Utreech University, Belanda, yang kini menjadi Kepala Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Dalam kesempatan tersebut, Hilman menjelaskan beberapa manfaat bagi akademisi, dosen, dan peneliti untuk mengembangkan roadmap penelitian, yaitu penelitian individual lebih terarah; potensi dosen dan orientasi program studi (jurusan) bisa diselaraskan; kesesuaian roadmap individu, prodi dan universitas bisa terbaca; serta mencetak para spesialist atau pakar di bidang yang khusus.
Lebih lanjut, Hilman menyampaikan bahwa dalam penyusunan roadmap penelitian baik untuk individu, program studi, fakultas maupun universitas perlu melihat kembali topik-topik penelitian yang sudah dan sedang diteliti. Selanjutnya, sangat penting untuk menentukan topik-topik penelitian pada masa yang akan datang sebagai bentuk pengembangan dari topik-topik penelitian yang sudah diteliti. Dengan mengembangkan roadmap penelitian, bagi seorang individu dosen atau peneliti akan terbantu dalam membangun suatu kepakaran atau spesialisasi dalam suatu topik yang menjadi minat penelitiannya.
Hal ini disampaikan oleh Hilman Latief, Ph.D. dalam Workshop Roadmap Penelitian yang diselenggarakan oleh Laboratorium Agama dan Budaya Lokal (LABeL) UIN Sunan Kalijaga bekerjasama dengan AIFIS (American Institute for Indonesian Studies), pada hari Kamis, 18 September 2014 di UIN Sunan Kalijaga. Hilman Latief adalah alumnus Western Michigan University, Amerika, dan Utreech University, Belanda, yang kini menjadi Kepala Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Dalam kesempatan tersebut, Hilman menjelaskan beberapa manfaat bagi akademisi, dosen, dan peneliti untuk mengembangkan roadmap penelitian, yaitu penelitian individual lebih terarah; potensi dosen dan orientasi program studi (jurusan) bisa diselaraskan; kesesuaian roadmap individu, prodi dan universitas bisa terbaca; serta mencetak para spesialist atau pakar di bidang yang khusus.
Lebih lanjut, Hilman menyampaikan bahwa dalam penyusunan roadmap penelitian baik untuk individu, program studi, fakultas maupun universitas perlu melihat kembali topik-topik penelitian yang sudah dan sedang diteliti. Selanjutnya, sangat penting untuk menentukan topik-topik penelitian pada masa yang akan datang sebagai bentuk pengembangan dari topik-topik penelitian yang sudah diteliti. Dengan mengembangkan roadmap penelitian, bagi seorang individu dosen atau peneliti akan terbantu dalam membangun suatu kepakaran atau spesialisasi dalam suatu topik yang menjadi minat penelitiannya.
0 komentar :
Posting Komentar