WARTA MADANI - Bulan Mulud atau bulan rabiul awal merupakan bulan kelahiran nabi agung Muhammad. Bulan istimewa karena bulan tersebut telah lahir seorang nabi akhir zaman yang memberkan kabar kepada umat manusia dan aalam semesta.
Berbeda denggan nabi-nabi lain yang di utus hanya khusus umatnya, lain lagi dengan muhammad sebagai utusan untuk seluruh umat manusia. Sehingga ia menjadi suri teladan yang baik bagi siapa saja yang meneladani perilaku dan sikap Nabi Muhammad.
Dalam memeriahkan bulan Mulud, di masyarakat mengadakan pembacaan kitab Berjanzi karangan Syaikh Jafar yang di buat waktu perlombaan yang diadakan oleh Khalifah Shalahudin Al-Ayubi. Tujuan dari kitab tersebut untuk memberikan rasa persatuan dan kesatuan umat islam. Hal ini dikarenakan untuk menjaga militansi Islam guna merebut Masjidil Aqsa yang di kuasai orang Yahudi yang di jadikan Gereja.
Dari sinilah budaya membaca kitab berjanzi mulai berkembang, hingga ke seluruh pelosok negara. Salah satunya negara Indonesia, khusu lagi di daerah Semarang. Mushala dan Masjid ramai dengan pembacaan kitab tersebut.
"Inilah wujudcinta kita kepada Nabi Muhammad, kita rindu kepadanya dan kita inginkan kedamaian dan kekuatan islam bersatu kembali. Sebab sekarang ini banyak idiologi yang berbeda justru melemahkan kekuatan islam", tutur Agus
Berbeda denggan nabi-nabi lain yang di utus hanya khusus umatnya, lain lagi dengan muhammad sebagai utusan untuk seluruh umat manusia. Sehingga ia menjadi suri teladan yang baik bagi siapa saja yang meneladani perilaku dan sikap Nabi Muhammad.
Dalam memeriahkan bulan Mulud, di masyarakat mengadakan pembacaan kitab Berjanzi karangan Syaikh Jafar yang di buat waktu perlombaan yang diadakan oleh Khalifah Shalahudin Al-Ayubi. Tujuan dari kitab tersebut untuk memberikan rasa persatuan dan kesatuan umat islam. Hal ini dikarenakan untuk menjaga militansi Islam guna merebut Masjidil Aqsa yang di kuasai orang Yahudi yang di jadikan Gereja.
Dari sinilah budaya membaca kitab berjanzi mulai berkembang, hingga ke seluruh pelosok negara. Salah satunya negara Indonesia, khusu lagi di daerah Semarang. Mushala dan Masjid ramai dengan pembacaan kitab tersebut.
"Inilah wujudcinta kita kepada Nabi Muhammad, kita rindu kepadanya dan kita inginkan kedamaian dan kekuatan islam bersatu kembali. Sebab sekarang ini banyak idiologi yang berbeda justru melemahkan kekuatan islam", tutur Agus
0 komentar :
Posting Komentar