Sajak Rembulan Empat - Arieyoko

Oleh: Arieyoko *

sajak rembulan empat

marilah kita selesaikan
semua hiruk pikuk malam ini
pada saku celana yang tak bakal
sama dan jas hujan yang beda
besaran kantungnya

kita habiskan arak desa
sembari cekikikan tertawa tertiwi
menonton sinden yang melorot
kembennya dan meloncat gumpalan
kendur dadanya

atawa kita pergi saja ke kota
menyaksikan segala tarian anak-anak
muda yang berkelamin rupa-rupa

bukan soal siapa penyulutnya
atawa kenapa musti disulutinya
itu hanya basa-basi. Kita lupakan
saja usul dan asal kita

tanah kita memang telah beda
sejak awalnya, jadi siapa saja
diizinkan mengucap neraka
dan sorga bersama-sama

sudahlah, mari kita selesaikan
semuanya tanpa kata-kata
toh kata-kata telah menjadi
bacin semua

.
-------------------------------
*sajak rembulan empat
7 Februari 2014


Trilogi Kelud

yen Kelud mbledos
Blitar dadi latar
Kediri dadi kali
Tulungagung dadi kedhung

Gusti sedaya sumarah panjenengan,
smoga tidaklah demikian kali ini

------------------------
*status Jum'at Wage,
14022014


Edisi Pijet
.
::

Pemimpin itu dilahirkan
Politikus itu diajarkan

Sistem Pemilu ini hanya mencari Politikus
yang kemudian dijadikan Pemimpin

.
_____________
*edisi pijet
130214


.
::
.
::

njeblug ning aja dadi pageblug
isa kukut jagadte merga Kelud

sabtu, 15 februari 2014
--------------------------
ctt : pasir gunung apapun berasal dr magma bumi,
yang mengandung belerang bahkan sianida


* Arieyoko – Penggagas Sastra Etnik dan Pendiri KSMB (Kelompok Seniman Muda Bojonegoro). Karya bukunya dalam Antologi Puisi Merapi Gugat, Kumpulan Puisi Laki-Laki Berwajah Nasi. Mengelar acara rutinan Sastra Etnik di berbagai kota.

Share on Google Plus

About Madani

RIC Karya
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar